Manajemen

Menggunakan Metode Poka Yoke untuk Mengatasi Human Error

Menggunakan Metode Poka Yoke untuk Mengatasi Human Error


Pengertian Poka Yoke

Poka Yoke adalah metode standar dari Toyota Production System untuk mencegah terjadinya kesalahan sederhana yang disebabkan oleh manusia atau human error.

Toyota Production System (TPS) adalah suatu standar sistem manajemen yang mengatur manufaktur dan logistik yang dikembangkan oleh produsen mobil Toyota.

Kata “Poka-Yoke” berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah mencegah kesalahan sederhana yang disebabkan karena  kecerobohan dari tenaga kerja atau dari sisi manusia. Ceroboh adalah sikap tidak hati-hati yang dilakukan manusia pada kondisi tertentu. Jadi secara sederhana, Poka-Yoke kurang lebih berarti : alat untuk menghindari kesalahan. Dalam literatur barat,konsep Poka-Yoke ini dikenal sebagai mistake proofing atau idiot proofing atau fool proofing. Poka-Yoke sendiri lebih dipandang sebagai suatu konsep,ketimbang sebuah prosedur.

Oleh karena itu penerapannya dimulai dari apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kesalahan di area kerja.

Jadi, bukan sebagai langkah-demi-langkah bagaimana melakukan suatu pekerjaan seperti layaknya prosedur atau instruksi kerja.

Poka-Yoke akan berfungsi dengan optimal saat digunakan dalam mencegah terjadinya kesalahan, bukan pada penemuan adanya kesalahan.


Sifat manusia

Menurut konsep Poka-Yoke, manusia memiliki sifat dasar untuk cenderung berbuat salah, bisa karena lupa atau bisa jadi karena sebab lainnya.

Berikut adalah contoh sifat manusia yang bisa menyebabkan terjadinya kesalahan (Human Error) sederhana yaitu seperti :

  1. Lupa
  2. Kelelahan tubuh maupun pikiran
  3. Tidak atau kurang konsentrasi dalam bekerja
  4. Tidak mematuhi aturan atau prosedur standar yang telah ditetapkan
  5. Salah dalam melakukan identifikasi kerja
  6. Adanya kesalahpahaman
  7. Terlalu cepat dalam mengambil kesimpulan
  8. Ketidaktelitian
  9. Kurangnya pelatihan di bidang kerja yang dilakukan
  10. Adanya unsur kesengajaan karena alasan tertentu
  11. Dan lain sebagainya

Adanya pekerja yang melakukan berbagai kesalahan diatas akan menyebabkan berbagai masalah, contohnya adalah seperti berikut :

  1. Kerusakan produk
  2. Salah pasang komponen produk
  3. Pengukuran tidak sesuai atau hasil pengukuran yang berbeda-beda
  4. Pemasangan komponen produk yang tidak sesuai, seperti : terbalik, kelebihan, dan lainnya
  5. Kondisi produk yang tidak sesuai, seperti : kotor, kurang lengkap, dan lainnya

Oleh karena itu tenaga kerja yang juga memiliki sifat manusiawi tersebut perlu dibantu dengan sebuah metode standar kerja yang bernama Poka-Yoke.

Caranya adalah dengan mencegahnya langsung dari akar penyebab kesalahan (root cause) dan menarik perhatian khusus pada suatu metode kerja.

Sehingga kemungkinan untuk membuat kesalahan pada suatu pekerjaan dapat dihilangkan atau setidaknya dikurangi.

Istilah lain

Di berbagai negara bisa jadi ada sebutan lain untuk Poka-Yoke, berikut adalah beberapa istilah lain yang maknanya sama :

  1. Mistake Proofing
  2. Fool Proof
  3. Error Proofing
  4. Fail Safe

Penerapan Poka Yoke

Didalam penerapan Poka-Yoke, terdapat berbagai konsep yang telah disusun untuk mendukung keberhasilan penerapannya, berikut kami jelaskan satu persatu.

Pendekatan Konsep Poka Yoke

Didalam penerapan nya, secara umum terdapat 2 pendekatan pada konsep Poka-Yoke, yaitu :

Prevent Mistakes

Pendekatan “Prevent Mistakes” adalah pendekatan untuk mencegah terjadinya kesalahan sebelum kesalahan atau permasalahan kualitas tersebut benar-benar terjadi.

Metode yang banyak digunakan untuk pendekatan Prevent Mistakes adalah seperti :

  1. Control Method : Metode Pengawasan
  2. Warning Method : Metode Peringatan


Detect Mistakes

Sebaliknya, pendekatan “Detect Mistakes” adalah pendekatan yang dilakukan setelah kesalahan atau permasalahan kualitas telah terlanjur terjadi.

Metode yang umum dipakai dalam pendekatan Detect Mistakes adalah berikut :

  1. Contact Method
  2. Fixed Value Method
  3. Motion Step Method.

 

Desain Poka Yoke

Dalam desain, ada konsep yang dinamakan dengan “Tiga Fungsi dasar dari Poka-Yoke” konsep tersebut dijelaskan sebagai berikut :

  1. Control,yaitu fungsi pengawasan atau pengendalian proses untuk mencegah kesalahan atau kerusakan mengalir atau berlanjut ke proses berikutnya.
  2. Shutdown,adalah kondisi untuk berhenti melakukan pekerjaan jika terdeteksi adanya kesalahan atau kerusakan.
  3. Warning,artinya fungsi yang memberikan peringatan jika terdapat kondisi ketidaknormalan, kesalahan atau kerusakan.

 


Persiapan Penerapan Poka Yoke

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyiapkan penerapan metode Poka-Yoke :

1.    Jelaskan bentuk kerusakan atau potensi kerusakan yang akan dicari solusinya, jika perlu buat data ratio atau persentase kerusakan atau masalah yang telah terjadi.

2.    Lakukan identifikasi di proses manakah terjadinya kerusakan tersebut.

3.    Tuliskan secara jelas dan rinci langkah kerja pada proses yang akan dilakukan analisa.

4.    Identifikasi setiap langkah kerja atau kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kesalahan kerja seperti : lingkungan, alat pengukuran dan peralatan kerja. Jika perlu gunakan metode penyelesaian masalah seperti 5 Why (5 mengapa) atau brainstoming untuk menemukan akar penyebab masalah (root cause).

5.    Cari ide untuk memuat konsep atau peralatan Poka-Yoke seperti apa yang akan digubakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Lakukan benchmarking atau melihat contoh-contoh Poka-Yoke yang sudah ada untuk mendapatkan ide baru.

6.    Lakukan evaluasi keefektifan setelah menyelesaikan penerapan peralatan Poka-Yoke, jika perlu perbaiki atau sempurnakan lagi metode Poka-Yoke yang sudah dibuat.

 

Contoh Penerapan Poka Yoke  

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Poka-Yoke yang sudah pernah dibuat aik di dunia industri maupun di kehidupan sehari-hari :

  1. Kunci kendaraan baik motor maupun mobil yang didesain sedemikian rupa sehingga pengemudi tidak bisa melepaskan kunci sebelum kunci pada posisi ‘OFF’.
  2. Konektor USB pada Komputer dibuat dengan ujung yang tidak dapat dimasukan secara terbalik.
  3. Kartu SIM pada telepon genggam, pada salah satu ujungnya dibuat ada sudut sehingga pemasangannya tidak bisa tertukar atau terbalik.
  4. Breaker di meteran Listrik akan mematikan diri secara otomatis, jika penggunaan beban listrik erlebih atau jika terjadi hubungan singkat pada listrik (short circuit).
  5. Terdapat fitur koreksi otomatis pada ejaan bahasa ketika mengetik menggunakan software Microsoft Word untuk menghindari salah penulisan (auto correction).
  6. Alarm mobil yang berbunyi saat bergerak untuk parkir mundur.
  7. Pintu Lift yang dibuat untuk tidak bisa dibuka saat Lift tersebut bergerak.
  8. Pengunaan check list (daftar pemeriksaan) dalam penyelesaian tugas yang telah dikerjakan.
  9. Konektor mesin yang berwarna-warni, untuk mencegah salah pilih Konektor.
  10. Pemakaian Sensor dalam line produksi manufaktur.
  11. Plug Listrik menggunakan 3 pin untuk mencegah salah pemasangan pada stop contact listrik.
  12. Menggunakan Pin Panduan dalam pemasangan komponen produksi.
  13. Menggunakan Template atau Jig ,untuk menghindari salah lokasi saat pemasangan komponen.
  14. Memberikan Signal (alarm) dengan sensor suhu, jika suhu timah dalam solder mesin menurun melebihi standar minimum.

 

Pengguna Poka Yoke

Didalam perusahaan industri, sudah seharusnya bahwa setiap orang atau karyawan dapat mempraktekkan Poka-Yoke di area kerja masing-masing,

Karena perangkat Poka-Yoke seharusnya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Dapat digunakan oleh semua orang atau karyawan
  2. Mudah dipasang
  3. Tidak memerlukan perhatian terus-menerus dari operator
  4. Murah
  5. Dapat memberikan umpan-balik atau tindakan korektif atau perbaikan dan juga pencegahan secara cepat dan tepat.


Manfaat Poka Yoke

Ada berbagai manfaat yang dapat dipetik dari penerapan Poka-Yoke yang bisa dilihat dari berbagai sisi, seperti :

Manfaat bagi karyawan

Dalam dunia industri, banyak terjadi masalah yang penyebabnya adalah dari sisi manusia atau human error.

Hal ini selain berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, juga memberi efek psikologis bagi karyawan yang melakukannya tanpa sengaja.

Dengan adanya keputusan human error, tentunya pekerja akan dianggap sumber masalah yang pada akhirnya mempengaruhi psikologinya seperti turunnya semangat kerja.

Oleh karena itu, metode Poka-Yoke dapat menjadi solusi pencegah kesalahan sebelum benar-benar terjadi.

Manfaat bagi perusahaan

  1. Dapat menghemat tenaga kerja untuk melakukan pemeriksaan atau inspeksi produk karena sudah digantikan dengan sistem pencegahan melalui Poka-Yoke.
  2. Serta mengurangi produk cacat atau defect yang keluar dari proses produksi,dengan demikian juga akan meningkatkan kualitas produksi secara keseluruhan.

Dari menfaat diatas dapat disimpulkan bahwa Poka-Yoke dapat mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan, sekalius meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Sejarah Metode Standar Poka Yoke

Konsep Paka Yoke ini pertama diperkenalkan sekitar tahun 1960-an oleh Shigeo Shingo, metode ini diadopsi kedalam Toyota Production System (lean manufacturing).

Shigeo Shingo adalah seorang insinyur di Matsushita manufacturing, yang merupakan bagian dari Toyota Production System.

Pada awalnya, metode ini bernama baka-yoke yang artinya “fool-proofing” atau “idiot-proofing”, namun kemudian diubah menjadi poka-yoke.

Hal ini karena nama sebelumnya memiliki arti yang kurang halus atau kurang pantas, yaitu “menghindari ketololan”, jadi kemudian diperhalus menjadi “poka-yoke”.

Poka-yoke dari Shigeo Shingo terbagi menjadi tiga jenis metode, yaitu:

  1. Metode Kontak: poka-yoke dilakukan dengan cara menganalisa dan mengindentifikasi bentuk produk, ukuran, warna dan ciri fisik lainnya dari produk.
  2. Metode Nilai-Tetap (fixed-value atau constant number): poka-yoke dilakukan dengan cara memastikan apakah beberapa gerakan dan aktifitas yang perlu dilakukan telah dilakukan dengan baik. Metode ini akan memperingatkan operator jika mereka belum melakukan hal yang diperlukan tersebut.
  3. Metode Tahap-Gerak (sequence): poka-yoke dilakukan dengan memastikan bahwa seluruh proses yang diperlukan telah dijalankan dengan baik.


Poka-yoke sebenarnya lebih berfungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan dan bukan untuk menemukan kesalahan yang sudah terjadi.

Hal ini misalnya terjadi pada kelalaian operator yang dikarenakan kelelahan atau kejenuhan, jadi Poka-yoke berguna untuk menyediakan solusi pencegahan kesalahan tersebut.

Shingo memahami bahwa dalam setiap proses manufaktur, kesalahan mungkin tidak dapat dihindari.

Namun kesalahan sederhana dapat dicegah atau diidentifikasi secara cepat sehingga cacat produk dapat dihindari, dengan cara menjalankan poka-yoke.

Dengan menghilangkan root-cause dari kesalahan dan cacat produk, maka biaya karena kesalahan dan cacat yang harus dikeluarkan perusahaan akan berkurang.

Setelah membaca artikel ini, bagaimana cara terbaik untuk Anda menangani human eror di lingkungan kerja manufaktur?

Artikel yang mungkin Anda suka
EMS & IIoT: Efisiensi & Keandalan Manufaktur

Teknologi

EMS & IIoT: Efisiensi & Keandalan Manufaktur

Pengantar: Dalam era industri 4.0 yang terus berkembang, teknologi telah menjadi pendorong utama untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam industri manufaktur. Dua teknologi yang mendapatkan sorotan adalah Sistem Manajemen Energi (EMS) dan Internet of Things Industri (IIOT). Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana EMS dan IIOT dapat mengoptimalkan operasi manufaktur dengan memantau dan mengontrol power monitoring dan water monitoring.I. Pengenalan EMS dan IIOT Sistem Manajemen Energi (EMS): EMS adalah sistem yang dirancang untuk memantau, mengontrol, dan mengoptimalkan penggunaan energi dalam lingkungan manufaktur. Tujuan utama dari EMS adalah untuk mengurangi konsumsi energi, mengidentifikasi pemborosan energi, dan meningkatkan efisiensi operasional.Internet of Things Industri (IIOT): IIOT adalah jaringan perangkat yang saling terhubung dan berkomunikasi dalam konteks industri manufaktur. IIOT memungkinkan perangkat, mesin, dan sistem untuk berbagi data secara real-time, memfasilitasi pemantauan dan pengendalian yang lebih baik, dan menghasilkan wawasan yang berharga untuk pengambilan keputusan yang tepat.II. Manfaat EMS dalam ManufakturOptimalisasi Penggunaan Energi: Dengan menggunakan EMS, perusahaan manufaktur dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan energi melalui pemantauan yang akurat. Hal ini dapat menghasilkan penghematan energi yang signifikan dan mengurangi biaya operasional.Pemantauan dan Pengendalian Konsumsi Energi: EMS memungkinkan perusahaan untuk memantau konsumsi energi secara real-time. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren konsumsi energi,mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan mengoptimalkan operasi untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi.III. Manfaat IIOT dalam ManufakturPemantauan Daya secara Real-time: Dengan IIOT,perusahaan manufaktur dapat memantau konsumsi daya secara real-time. Data ini dapat memberikan informasi yang berharga tentang penggunaan daya yang efisien, membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, dan mengurangi biaya energi.Pemantauan Kualitas dan Kuantitas Air: IIOT juga dapat digunakan untuk memantau kualitas dan kuantitas air dalam proses manufaktur. Data yang dihasilkan dapat membantu perusahaan memantau penggunaan air, mendeteksi kebocoran, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air.IV. Keuntungan Power Monitoring dalam ManufakturIdentifikasi dan Mitigasi Kerugian Daya: Dengan menggunakan power monitoring, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi kerugian daya yang tidak perlu. Hal ini membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya energi.Perenc anaan Perawatan yang Tepat Waktu: Power monitoring juga memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi awal kerusakan peralatan yang terkait dengan penggunaan daya. Dengan pemantauan yang akurat, perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan atau perawatan yang tepat waktu untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan downtime yang tidak diinginkan.V. Manfaat Water Monitoring dalam ManufakturPengelolaan Penggunaan Air yang Efisien: Melalui water monitoring, perusahaan manufaktur dapat memantau dan mengontrol penggunaan air dengan lebih efektif. Data yang diperoleh membantu dalam mengidentifikasi area pemborosan air, mengoptimalkan penggunaan air, dan mengurangi biaya operasional yang terkait dengan penggunaan air.Kepatuhan terhadap Regulasi Lingkungan: Water monitoring juga membantu perusahaan mematuhi regulasi lingkungan terkait penggunaan air. Dengan memantau kualitas air yang digunakan dalam proses manufaktur, perusahaan dapat memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan.VI. Implementasi EMS, IIOT, dan Monitoring dalam Industri ManufakturEvaluasi Kebutuhan dan Tujuan Perusahaan: Sebelum mengimplementasikan EMS, IIOT, dan sistem monitoring, perusahaan perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan dan tujuan mereka. Ini melibatkan identifikasi area yang membutuhkan perbaikan, menentukan metrik kinerja yang relevan, dan mengembangkan strategi yang sesuai.Pengembangan dan Implementasi Sistem: Setelah evaluasi kebutuhan dilakukan, perusahaan dapat mengembangkan dan mengimplementasikan sistem EMS dan IIOT yang sesuai. Ini melibatkan pemasangan sensor, pengaturan infrastruktur jaringan yang diperlukan, dan integrasi perangkat yang diperlukan.Pelatihan dan Kesadaran Karyawan: Penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada karyawan tentang penggunaan sistem EMS, IIOT, dan monitoring. Hal ini akan membantu mereka memahami pentingnya teknologi ini, cara menginterpretasikan data yang dihasilkan, dan bagaimana mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan operasional.VII. Masa Depan Industri Manufaktur dengan EMS, IIOT, dan MonitoringInovasi Teknologi dan Pengembangan Lebih Lanjut: Di masa depan, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning akan memainkan peran yang semakin penting dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam industri manufaktur. Kemampuan prediktif dan analisis yang lebih canggih akan memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasi mereka dengan cara yang lebih presisi.Keberlanjutan dan Lingkungan: Dalam konteks yang semakin meningkatnya kebutuhan akan keberlanjutan, EMS, IIOT, dan sistem monitoring akan menjadi lebih penting. Perusahaan akan terus mencari cara untuk mengurangi konsumsi energi, mengoptim alkan penggunaan sumber daya air, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Perkembangan teknologi juga akan memungkinkan integrasi yang lebih baik antara EMS, IIOT, dan sistem monitoring dengan aspek keberlanjutan, seperti pemantauan emisi gas rumah kaca dan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.Kesimpulan: Dengan menggunakan EMS, IIOT, dan sistem monitoring yang canggih, industri manufaktur dapat meningkatkan efisiensi operasional,mengurangi biaya energi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air. Power monitoring membantu mengidentifikasi pemborosan energi dan memastikan perawatan yang tepat waktu, sementara water monitoring memungkinkan pengelolaan yang efisien dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Dalam masa depan, inovasi teknologi akan terus membawa kemajuan dalam bidang ini, dengan fokus yang lebih besar pada keberlanjutan dan pengintegrasian yang lebih baik dengan aspek lingkungan. Dengan menerapkan EMS, IIOT, dan sistem monitoring yang tepat,industri manufaktur dapat bergerak menuju masa depan yang lebih efisien, andal,dan berkelanjutan.Sedang mencari jasa dan produk untuk EMS? Kunjungi PT Lattice Teknologi Mandiri dan konsultasikan perusahaan anda sekarang!

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

05 Jun 2023

Smart Factory di Indonesia: Peluang dan Tantangan

Teknologi

Smart Factory di Indonesia: Peluang dan Tantangan

Industri 4.0 telah membawa perubahan signifikan dalam dunia manufaktur, dan Indonesia bukan pengecualian. Konsep Smart Factory, yang menggabungkan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi, telah menjadi topik perbincangan hangat dalam konteks industri Indonesia. Artikel ini akan mengulas peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan konsep Smart Factory.Peluang Smart Factory di IndonesiaPeningkatan Efisiensi Produksi: Smart Factory memungkinkan produksi yang lebih efisien, mengurangi limbah, dan meningkatkan produktivitas.Inovasi Produk: Dengan teknologi terkini, perusahaan dapat mengembangkan produk baru dengan cepat, mengikuti tren, dan menyesuaikan dengan permintaan pelanggan.Peningkatan Kualitas: Otomatisasi dan kontrol yang lebih ketat membantu meningkatkan kualitas produk, yang dapat meningkatkan reputasi merek.Kemampuan Beradaptasi: Smart Factory dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar dan persyaratan produksi.Keamanan Kerja: Otomatisasi dapat mengurangi risiko kecelakaan dan beban kerja berat bagi pekerja.Tantangan yang Harus DiatasiInvestasi Besar: Implementasi Smart Factory memerlukan investasi signifikan dalam teknologi dan pelatihan karyawan.Kekhawatiran Tenaga Kerja: Ada kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan karena otomatisasi, yang harus diatasi dengan pelatihan dan pengembangan keterampilan.Keamanan Cyber: Semakin terhubungnya sistem berarti risiko keamanan siber yang lebih besar yang perlu diatasi dengan solusi keamanan yang canggih.Regulasi: Perlunya regulasi yang tepat untuk mengawasi penggunaan teknologi ini dan melindungi data pribadi.Ketersediaan Teknologi: Terutama di daerah yang kurang berkembang, ketersediaan teknologi mungkin menjadi masalah.Menghadapi Masa Depan dengan Smart FactoryIndonesia memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan Smart Factory dalam industri-manufaktur. Dengan berinvestasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan tenaga kerja, dan mengatasi tantangan dengan bijaksana, negara ini dapat meraih manfaat besar. Smart Factory bukan hanya tentang meningkatkan efisiensi, tetapi juga tentang memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar global yang semakin terhubung. Dengan komitmen yang kuat dan visi yang tepat, masa depan industri manufaktur Indonesia tampak cerah dalam era Smart Factory.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

31 Aug 2023

Peran Digitalisasi Pabrik dalam Mendorong Kaizen

Teknologi

Peran Digitalisasi Pabrik dalam Mendorong Kaizen

Dalam era Industri 4.0, upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi merupakan prioritas utama bagi setiap pabrik. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja produksi adalah konsep Kaizen, yang berasal dari Jepang dan secara harfiah berarti "perbaikan terus-menerus" atau “Continuous Improvement” dalam Bahasa Inggris. Namun, tantangan dalam menerapkan Kaizen terletak pada kemampuan untuk secara efektif memantau dan mencatat hasil produksi secara akurat.Pabrik-pabrik sering menghadapi berbagai masalah terkait dengan pencatatan manual dan kurangnya sistem monitoring terintegrasi. Permasalahan tersebut dapat mencakup ketidakmampuan untuk melakukan pengambilan keputusan secara cepat karena kurang tepatnya data pencatatan produksi, kesulitan dalam mengidentifikasi penyebab kerusakan mesin, dan kurangnya transparansi dalam proses produksi secara keseluruhan.Digitalisasi berperan penting dalam memfasilitasi penerapan prinsip Kaizen dengan lebih efektif. Akan tetapi, terdapat beberapa permasalahan terkait implementasi Kaizen di pabrik : 1. Pencatatan Manual yang Rentan terhadap Kesalahan : Pencatatan hasil produksi secara manual rentan terhadap kesalahan dan manipulasi data, yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan informasi yang diperlukan untuk analisis dan perbaikan proses.2. Kesulitan dalam Identifikasi Tren dan Pola: Tanpa sistem terintegrasi, pabrik menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi tren atau pola yang mungkin mengindikasikan kebutuhan akan perbaikan atau penyesuaian proses produksi.3. Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Data : Tanpa akses yang tepat ke data yang akurat dan terkini, manajer produksi kesulitan dalam membuat keputusan yang didasarkan pada bukti-bukti empiris.4. Keterbatasan Monitoring Real-Time: Banyak pabrik masih mengandalkan metode manual dalam memantau proses produksi. Hal ini mengakibatkan keterlambatan dalam mendeteksi masalah potensial dan merespon perubahan yang cepat dalam permintaan pasar.5. Ketidakmampuan untuk Mengukur Kinerja secara Akurat : Pabrik sering kali menghadapi kesulitan dalam mengevaluasi kinerja produksi secara holistik, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk melakukan perbaikan terus-menerus. Digitalisasi menawarkan solusi potensial untuk sebagian besar tantangan yang dihadapi pabrik dalam menerapkan prinsip Kaizen. Dengan menggunakan teknologi informasi dan sistem yang terintegrasi, pabrik dapat mencapai tingkat efisiensi dan kualitas yang lebih tinggi dalam proses produksi. Berikut adalah beberapa cara di mana digitalisasi dapat mendukung implementasi Kaizen :1. Sistem Monitoring Realtime : Digitalisasi memungkinkan pabrik untuk mengimplementasikan sistem monitoring real-time yang memantau setiap aspek produksi secara kontinu. Sensor IoT (Internet of Things) dan perangkat cerdas dapat memberikan data secara langsung dari mesin dan proses produksi.2. Pencatatan Produksi secara Otomatis : Dengan menggunakan sistem digital, pencatatan hasil produksi dapat dilakukan secara otomatis. Hal ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan memastikan integritas data yang lebih tinggi.3. Analisis Data Lanjutan : Digitalisasi memungkinkan pabrik untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data produksi secara komprehensif. Analisis data yang canggih memungkinkan pabrik untuk mengidentifikasi tren, pola, dan anomali yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut.4. Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Dengan akses yang lebih baik ke data produksi, manajer dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Hal ini memungkinkan pabrik untuk merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan efisien.5. Pemantauan Kinerja KPI (Key Performance Indicators) bisa redirect ke EMS: Digitalisasi memungkinkan pabrik untuk mengukur kinerja produksi secara akurat dengan memantau KPI yang relevan. Hal ini memungkinkan evaluasi yang lebih baik terhadap efektivitas strategi Kaizen yang diterapkan.KesimpulanDengan mengintegrasikan Kaizen dengan digitalisasi, pabrik dapat mencapai tingkat efisiensi dan kualitas produksi yang lebih tinggi. Dengan demikian, pabrik dapat tetap kompetitif dalam pasar yang terus berubah dan menjamin keberlanjutan operasional jangka panjang.

Pelajari Selengkapnya

Bachrizal Muqorobin

14 Mar 2024

Water Monitoring Berbasis IoT

Teknologi

Water Monitoring Berbasis IoT

Pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan dari sumber daya air merupakan tantangan global yang semakin mendesak. Dalam era teknologi yang terus berkembang, Internet of Things (IoT) telah membuka pintu untuk solusi inovatif dalam pemantauan dan manajemen sumber daya air. Salah satu aplikasi penting dari IoT dalam konteks ini adalah water monitoring berbasis IoT. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan konsep water monitoring berbasis IoT,manfaatnya, dan bagaimana teknologi ini dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air. 1.   Konsep Water Monitoring Berbasis IoT:Water monitoring berbasis IoT mengacu pada penggunaan sensor dan perangkat yang terhubung melalui jaringan internet untuk memantau dan mengumpulkan data tentang kualitas air, ketersediaan, dan penggunaan air secara real-time. Sensor-sensor ini dapat dipasang di berbagai lokasi strategis, seperti sungai,danau, sumur, atau instalasi pengolahan air. Data yang diperoleh dari sensor-sensor ini kemudian dikirim ke platform cloud untuk dianalisis dan diakses oleh pengelola sumber daya air. 2.   Manfaat Water Monitoring Berbasis IoT:a. Pemantauan Real-time: Water monitoring berbasis IoT memungkinkan pengelola sumber daya air untuk memantau kondisi air secara real-time. Mereka dapat mendapatkan informasi tentang kualitas air, suhu, tingkat keasaman, dan keberadaan zat pencemar dengan cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan tindakan responsif untuk masalah seperti polusi atau perubahan kualitas air yang tidak diinginkan.b. Deteksi Dini dan Peringatan Dini:Dengan menggunakan sensor-sensor IoT, water monitoring dapat mendeteksi perubahan yang tidak normal dalam kualitas air atau ketersediaannya. Misalnya,jika tingkat pencemaran melebihi ambang batas yang ditetapkan, sistem dapat mengirimkan peringatan dini kepada pihak berwenang, yang memungkinkan tindakan segera untuk melindungi sumber daya air.c. Penghematan Sumber Daya: Water monitoring berbasis IoT membantu dalam mengoptimalkan penggunaan air dengan memberikan informasi yang akurat tentang penggunaan air di berbagai titik. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang membuang air secara berlebihan atau menerapkan kebijakan penghematan air yang lebih efektif. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya air dapat ditingkatkan secara keseluruhan.d. Analisis dan Perencanaan Lebih Baik:Data yang dikumpulkan melalui water monitoring berbasis IoT dapat dianalisis untuk memahami pola penggunaan air, perubahan jangka panjang, dan tren yang dapat membantu dalam perencanaan keberlanjutan. Pengelola sumber daya air dapat mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan atau peningkatan infrastruktur untuk memastikan ketersediaan air yang optimal di masa depan. 3.  Implementasi Water Monitoring Berbasis IoT:a. Sensor dan Pemantauan Jaringan: Instalasi sensor-sensor yang tepat di sumber daya air utama dan infrastruktur yang terkait adalah langkah awal dalam implementasi water monitoring berbasis IoT. Sensor-sensor ini harus terhubung dengan jaringan yang memungkinkan pengiriman data secara real-time.b. Cloud Platform dan Analitik: Data yang diperoleh dari sensor-sensor IoT dikirim ke platform cloud untuk penyimpanan dan analisis lebih lanjut. Pengguna dapat mengakses data ini melalui antarmuka pengguna yang mudah digunakan dan menerima laporan atau peringatan melalui aplikasi seluler atau email.c. Aksi Responsif: Data yang dianalisis dapat digunakan untuk mengambil tindakan responsif, seperti memberikan peringatan dini, mengatur aliran air, atau mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan atau perbaikan. Kesimpulan:Water monitoring berbasis IoT merupakan solusi yang inovatif dan efektif dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan menggunakan teknologi sensor dan jaringan terhubung, water monitoring berbasis IoT dapat memberikan pemantauan real-time,deteksi dini, penghematan sumber daya, dan analisis yang diperlukan untuk pengelolaan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan menerapkan solusi ini,kita dapat melindungi sumber daya air yang sangat berharga dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup kita.  

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

23 Jun 2023

Efisiensi Energi Melalui Monitoring dan Kontrol

Teknologi

Efisiensi Energi Melalui Monitoring dan Kontrol

Penggunaan energi yang efisien telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia, mengingat keterbatasan sumber daya alam dan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif perubahan iklim. Di era digital yang terus berkembang, teknologi modern telah memungkinkan kita untuk meningkatkan efisiensi energi melalui monitoring dan kontrol yang lebih baik. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi pentingnya efisiensi energi, bagaimana monitoring dan kontrol dapat berkontribusi dalam upaya tersebut, dan manfaat yang bisa didapatkan dari implementasinya.Efisiensi energi mengacu pada penggunaan energi yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang sama atau bahkan lebih baik. Dalam konteks ini, efisiensi energi berfokus pada mengurangi konsumsi energi tanpa mengorbankan kualitas atau kenyamanan. Keuntungan utama dari efisiensi energi adalah pengurangan biaya operasional jangka panjang dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Selain itu, efisiensi energi juga dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi yang terbatas dan tidak terbarukan.Monitoring dan kontrol merupakan komponen penting dalam mencapai efisiensi energi. Melalui teknologi modern seperti Internet of Things (IoT) dan sistem manajemen energi yang cerdas, kita dapat mengumpulkan data secara real-time tentang konsumsi energi dan menganalisisnya untuk mengidentifikasi pola penggunaan yang tidak efisien. Data ini membantu kita memahami di mana dan kapan energi digunakan dengan boros, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.Contoh penggunaan monitoring dan kontrol dalam efisiensi energi adalah penggunaan sensor pintar untuk mengukur suhu, pencahayaan, dan kualitas udara di lingkungan perkantoran. Dengan data yang diperoleh dari sensor-sensor ini, sistem manajemen energi dapat mengatur penggunaan pendingin udara, pencahayaan, dan ventilasi secara otomatis berdasarkan kebutuhan yang sebenarnya. Hal ini menghindarkan penggunaan energi berlebihan saat tidak ada orang di ruangan atau ketika suhu udara sudah nyaman.Selain itu, monitoring dan kontrol juga memungkinkan kita untuk mengintegrasikan sumber energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin. Dengan menggunakan sistem manajemen energi yang cerdas, kita dapat melacak produksi energi dari sumber-sumber ini dan mengalokasikannya secara efisien ke dalam sistem yang membutuhkannya. Dalam situasi di mana produksi energi terbarukan melebihi kebutuhan saat ini, sistem ini juga dapat mengarahkannya ke penyimpanan energi seperti baterai, yang dapat digunakan saat permintaan energi meningkat atau sumber energi utama tidak tersedia.Manfaat dari efisiensi energi melalui monitoring dan kontrol sangatlah signifikan. Dalam jangka panjang, implementasi teknologi ini dapat menghasilkan penghematan energi yang substansial, mengurangi biaya operasional, dan memperpanjang masa pakai peralatan. Selain itu, pengurangan konsumsi energi juga berarti pengurangan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Lebih lanjut, efisiensi energi dapat menciptakan peluang ekonomi baru dalam industri energi terbarukan dan teknologi monitoring dan kontrol.Dalam dunia yang semakin terhubung dan bergerak menuju keberlanjutan, efisiensi energi melalui monitoring dan kontrol menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh manusia dan planet ini. Dengan penerapan teknologi modern, kita dapat memantau dan mengontrol penggunaan energi dengan lebih cerdas, membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 Jun 2023

Aplikasi Overall Equipment Effectiveness (OEE) di Pabrik

Teknologi

Aplikasi Overall Equipment Effectiveness (OEE) di Pabrik

Dalam Industri Manufaktur, Kemampuan untuk memaksimalkan waktu operasional dan meningkatkan produktivitas peralatan produksi menjadi kunci dalam mencapai keberhasilan bisnis yang berkelanjutan. Salah satu metode yang telah terbukti efektif dalam mengukur dan meningkatkan efisiensi operasional adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE).Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah sebuah metrik kinerja yang digunakan untuk mengukur produktivitas peralatan manufaktur. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama bagi setiap pabrik untuk tetap bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Namun, di tengah upaya untuk meningkatkan produktivitas, seringkali pabrik menghadapi berbagai tantangan yang dikenal sebagai "six big losses". Tantangan ini mencakup downtime yang tidak terjadwal, penghentian peralatan yang terlalu lama, kecepatan produksi yang lambat, perubahan setup, produksi produk cacat, dan waktu idle yang tidak diperlukan. Untuk mengatasi permasalahan ini, pabrik perlu mengadopsi pendekatan yang komprehensif, dan di sinilah Overall Equipment Effectiveness (OEE) memainkan peran kunci.OEE memberikan gambaran keseluruhan tentang seberapa efisien peralatan tersebut digunakan dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Berikut ini adalah tiga parameter pertama dalam kalkulasi OEE :1. Availability (Ketersediaan): Seberapa sering peralatan tersedia untuk digunakan selama periode produksi yang dijadwalkan. Ini termasuk waktu yang tidak terpakai karena pemeliharaan, perbaikan, atau peralatan rusak.2. Performance (Kinerja): Seberapa baik peralatan beroperasi saat dalam kondisi produksi. Faktor ini mempertimbangkan kecepatan produksi aktual dibandingkan dengan kecepatan yang diharapkan.3. Quality (Kualitas): Seberapa banyak produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Ini mencakup jumlah produk cacat atau produk yang harus dibuang.Overall Equipment Effectiveness (OEE) menjadi penting dalam lingkungan manufaktur karena memberikan pandangan yang holistik tentang efisiensi dan kinerja peralatan produksi. Dengan menyatukan aspek-aspek ketersediaan, kinerja, dan kualitas, OEE memberikan gambaran yang lengkap tentang seberapa efisien peralatan digunakan dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja peralatan, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi berbagai masalah yang dapat mempengaruhi produktivitas dan efisiensi produksi secara keseluruhan. berikut adalah beberapa alasan mengapa monitoring OEE menjadi penting dalam lingkungan produksi manufaktur :1. Identifikasi dan Penanganan Gangguan Operasional secara CepatMonitoring OEE memungkinkan tim produksi untuk secara cepat mengidentifikasi dan menangani gangguan operasional yang mungkin terjadi, seperti downtime tidak terencana atau peralatan yang mengalami masalah.2. Perencanaan Perawatan Preventif yang Tepat WaktuDengan pemantauan OEE, perusahaan dapat menganalisis pola kinerja peralatan dan mengidentifikasi kebutuhan perawatan preventif secara lebih tepat waktu.3. Integrasi dengan Sistem Manajemen ProduksiData yang dikumpulkan oleh sensor IoT dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen produksi (Manufacturing Execution System/MES) untuk memungkinkan pemantauan dan analisis OEE yang lebih terpusat.4. Peningkatan Kualitas ProdukOEE tidak hanya memantau ketersediaan dan kinerja peralatan, tetapi juga memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan pemantauan OEE, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi jumlah produk cacat atau tidak layak yang dihasilkan5. Peningkatan Produktivitas dan Output ProduksiDengan memantau OEE secara terus-menerus, pabrik dapat mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang menghambat produktivitas.KesimpulanSecara keseluruhan, monitoring Overall Equipment Effectiveness (OEE) menjadi kunci penting dalam upaya mengatasi tantangan produktivitas yang dihadapi oleh pabrik manufaktur. Dengan memantau OEE, pabrik dapat meningkatkan kinerja operasional dan produktivitas.

Pelajari Selengkapnya

Bachrizal Muqorobin

04 Apr 2024

Whatsapp Us