Leapfactor Icon Preloader

Sahabat Digitalisasi
Pabrik Anda

Leapfactor Blog

Temukan berbagai artikel informatif untuk Anda

...

Manajemen

MRP di Industri 4.0: Solusi Tantangan Produksi dan Persediaan di Era Digital

Industri 4.0 membawa perubahan besar pada dunia manufaktur dan supply chain management. Dalam konteks ini, Material Requirement Planning (MRP) menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi produksi dan rantai pasok. MRP adalah sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, menjaga tingkat persediaan yang tepat, dan memperbaiki efisiensi operasi produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep MRP, keuntungan MRP pada Industri 4.0, dan implementasi MRP pada perusahaan manufaktur. Konsep MRP pada Industri 4.0 MRP pada Industri 4.0 adalah sistem perencanaan persediaan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti big data, IoT, dan analisis data untuk mengoptimalkan proses produksi dan persediaan. MRP memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk produksi, memantau tingkat persediaan, dan membuat jadwal produksi yang efisien. Dalam konsep MRP pada Industri 4.0, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keuntungan MRP pada Industri 4.0 MRP pada Industri 4.0 memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, antara lain: Mengurangi biaya persediaan: Dalam konsep MRP, persediaan bahan baku dan komponen dijaga pada tingkat yang tepat, sehingga menghindari persediaan yang berlebihan dan mengurangi biaya persediaan. Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien, mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan komponen, dan memperbaiki jadwal produksi. Meningkatkan kualitas produk: Dalam konsep MRP, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Mengurangi waktu tunggu pelanggan: Dengan MRP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah implementasi MRP pada perusahaan manufaktur: Menentukan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Memilih sistem MRP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan integrasi dengan sistem manajemen produksi dan supply chain. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai penggunaan MRP. Melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja MRP secara teratur. Tantangan Implementasi MRP pada Industri 4.0 Meskipun MRP dapat memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, implementasi MRP pada Industri 4.0 dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat menerapkan MRP pada Industri 4.0:Ketergantungan pada teknologi: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan dukungan teknologi yang kuat dan kompleks seperti IoT, big data, dan AI. Perusahaan perlu mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum memulai implementasi MRP.Keamanan data: MRP melibatkan pengumpulan dan pengolahan data yang sensitif dan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber.Keterampilan SDM: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan keterampilan SDM yang berkualitas dan terampil dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak terkait. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau menyediakan pelatihan yang sesuai untuk memastikan suksesnya implementasi MRP.Kesesuaian antar sistem: MRP terintegrasi dengan berbagai sistem seperti ERP, SCM, dan MES. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat terintegrasi dengan MRP dengan lancar dan tanpa masalah.Perubahan dalam proses bisnis: Implementasi MRP pada Industri 4.0 mungkin memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang telah ada. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka siap untuk perubahan dan bersedia mengadopsi proses baru yang diperlukan untuk suksesnya implementasi MRP.  Kesimpulan MRP adalah alat yang sangat berguna untuk perusahaan manufaktur dalam mengelola persediaan dan produksi mereka. Dalam era Industri 4.0, MRP dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka siap secara teknologi, keamanan data, keterampilan SDM, kesesuaian antar sistem, dan perubahan dalam proses bisnis untuk sukses dalam mengimplementasikan MRP pada Industri 4.0

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

26 May 2023

...

Manajemen

Integrasi Manufaktur: Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi

Pengenalan Integrasi manufaktur telah menjadi faktor kunci dalam meraih kesuksesan di era industri modern. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi, banyak pihak yang membutuhkan integrasi manufaktur. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa integrasi manufaktur penting bagi perusahaan manufaktur, pemasok, konsumen, peneliti, pengembang, dan pemerintah. Perusahaan Manufaktur Integrasi manufaktur membantu perusahaan meningkatkan efisiensi produksi melalui pengoptimalan proses, pengelolaan rantai pasok yang terintegrasi, dan penggunaan teknologi terbaru. Hal ini membantu perusahaan mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan merespons permintaan pasar dengan lebih cepat. Pemasok Integrasi manufaktur memungkinkan pemasok terlibat secara langsung dalam proses produksi. Dengan akses yang lebih baik terhadap informasi dan data produksi, pemasok dapat mengatur persediaan dengan lebih efisien, mengurangi lead time, dan meminimalkan risiko kekurangan stok atau kelebihan persediaan. Konsumen Integrasi manufaktur memberikan manfaat langsung bagi konsumen. Dengan efisiensi produksi yang lebih tinggi, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik, harga yang lebih kompetitif, dan waktu pengiriman yang lebih cepat. Konsumen juga dapat memanfaatkan integrasi manufaktur dalam hal personalisasi produk atau opsi kustomisasi. Peneliti dan Pengembang Integrasi manufaktur memberikan akses yang lebih baik terhadap data produksi secara real-time. Hal ini membantu peneliti dan pengembang memahami tren pasar, mengevaluasi kinerja produk, dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat. Dalam era industri 4.0, integrasi manufaktur juga berperan penting dalam menghubungkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), analitik data, dan kecerdasan buatan (AI) dalam proses produksi. Pemerintah dan Regulator Pemerintah dan regulator memiliki peran penting dalam mengawasi standar keselamatan, kualitas produk, dan kepatuhan terhadap regulasi industri. Integrasi manufaktur memungkinkan pengumpulan dan pemantauan data produksi secara lebih efektif, sehingga pemerintah dan regulator dapat lebih responsif dalam menangani masalah kepatuhan dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Kesimpulan Integrasi manufaktur telah menjadi faktor kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi yang tinggi. Perusahaan manufaktur, pemasok, konsumen, peneliti, pengembang, dan pemerintah semuanya membutuhkan integrasi manufaktur untuk mencapai tujuan dan keberhasilan dalam industri manufaktur. Dengan menggunakan integrasi manufaktur, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas produk, dan merespons permintaan pasar dengan lebih baik. Para pemasok dapat terlibat lebih langsung dalam proses produksi, memastikan ketersediaan persediaan yang tepat waktu, dan mengurangi risiko ketidakseimbangan pasokan. Konsumen akan merasakan manfaat dari produk berkualitas lebih baik, harga yang lebih kompetitif, dan pengiriman yang lebih cepat. Peneliti dan pengembang akan mendapatkan akses ke data produksi real-time, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tren pasar, menguji dan memperbaiki produk dengan lebih efektif. Pemerintah dan regulator dapat memantau standar keselamatan, kualitas, dan kepatuhan terhadap regulasi dengan lebih baik melalui integrasi manufaktur. Secara keseluruhan, integrasi manufaktur merupakan fondasi yang kuat dalam mencapai efisiensi dan kualitas yang lebih baik dalam industri manufaktur di era modern ini.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 May 2023

...

Teknologi

Transformasi Digital Manufaktur: Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Transformasi digital telah menjadi buzzword dalam industri manufaktur saat ini. Perubahan teknologi dan cara konsumen berinteraksi dengan produk membuat transformasi digital menjadi sangat penting bagi manufaktur. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai transformasi digital untuk manufaktur dan bagaimana hal tersebut dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi.   Apa itu Transformasi Digital untuk Manufaktur? Transformasi digital untuk manufaktur merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi. Dalam lingkungan manufaktur, hal ini mencakup penggunaan teknologi seperti robotik, analitik, dan IoT untuk memantau dan mengontrol proses produksi secara real-time. Transformasi digital juga memungkinkan manufaktur untuk lebih responsif terhadap permintaan pasar yang berubah, sehingga memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan tepat waktu.   Mengapa Transformasi Digital Penting untuk Manufaktur? Transformasi digital sangat penting bagi manufaktur karena membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dalam proses produksi yang rumit dan melibatkan banyak variabel, teknologi digital dapat memantau dan mengontrol proses secara real-time, mengidentifikasi masalah dan solusi dengan cepat, dan mengoptimalkan operasi produksi secara keseluruhan. Hal ini dapat mengurangi waktu produksi, biaya produksi, dan jumlah limbah yang dihasilkan, sehingga meningkatkan margin keuntungan perusahaan.   Selain itu, transformasi digital juga memungkinkan manufaktur untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Dengan memantau dan mengontrol proses produksi secara real-time, manufaktur dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat, mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan kepuasan pelanggan.   Bagaimana Manufaktur dapat Melakukan Transformasi Digital? Manufaktur dapat melakukan transformasi digital dengan mengadopsi teknologi yang memungkinkan mereka untuk memantau dan mengontrol proses produksi secara real-time. Beberapa teknologi yang berguna dalam transformasi digital untuk manufaktur meliputi:Internet of Things (IoT): Teknologi ini memungkinkan manufaktur untuk menghubungkan peralatan dan sistem mereka ke internet, memungkinkan mereka untuk memantau dan mengontrol proses produksi secara real-time.Robotik: Teknologi ini dapat membantu manufaktur untuk mengotomatisasi beberapa proses produksi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas.Analitik: Teknologi ini memungkinkan manufaktur untuk menganalisis data dan mengidentifikasi masalah dan solusi secara cepat.Cloud computing: Teknologi ini memungkinkan manufaktur untuk menyimpan dan mengakses data produksi mereka dengan mudah, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat waktu. Dalam melakukan transformasi digital, manufaktur juga perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja dengan teknologi digital tersebut. Pelatihan dan pengembangan karyawan dapat membantu memastikan bahwa manufaktur dapat memaksimalkan potensi teknologi digital dan mencapai hasil yang diinginkan.   Kesimpulan Transformasi digital telah menjadi suatu kebutuhan bagi manufaktur untuk dapat bersaing di era digital. Dengan mengadopsi teknologi seperti IoT, robotik, analitik, dan cloud computing, manufaktur dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk mereka. Penting bagi manufaktur untuk memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja dengan teknologi digital tersebut, sehingga dapat memaksimalkan potensi teknologi dan mencapai hasil yang diinginkan.Baca Juga: IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis AndaMachine Vision di Manufaktur: Teknologi untuk Tingkatkan Produktivitas

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

27 Apr 2023

...

Teknologi

Shortest Processing Time dan IoT: Meningkatkan Efisiensi Produksi

Shortest Processing Time (SPT) adalah salah satu strategi pengaturan jadwal produksi dalam manajemen operasi yang berfokus pada penggunaan mesin atau peralatan produksi dengan waktu pemrosesan yang paling pendek. Dalam industri manufaktur modern, penggunaan SPT tidak hanya memaksimalkan output, namun juga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.Namun, penggunaan SPT dalam industri manufaktur biasa memerlukan pemantauan dan kontrol yang ketat, terutama jika produksi melibatkan mesin dan peralatan yang berbeda-beda. Inilah mengapa Internet of Things (IoT) menjadi solusi yang menarik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengoptimalkan penggunaan SPT.Dalam implementasi IoT, setiap mesin atau peralatan produksi dilengkapi dengan sensor dan perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk mengirimkan informasi produksi secara real-time ke suatu sistem manajemen yang terpusat. Dengan demikian, sistem manajemen dapat memantau setiap mesin secara individual dan menentukan prioritas berdasarkan waktu pemrosesan terpendek.Selain itu, dengan penggunaan IoT, data produksi dapat dikumpulkan dan dianalisis secara real-time. Hal ini memungkinkan manajemen produksi untuk membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan efektif, termasuk pengembangan dan penerapan strategi SPT yang lebih efisien dan efektif.Baca juga: IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis AndaPengembangan SPT dengan IoT dapat membawa banyak manfaat untuk industri manufaktur, termasuk:Meningkatkan efisiensi produksi dan outputMenurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntunganMengurangi risiko kesalahan produksi dan peningkatan kualitas produkMeningkatkan kepuasan pelanggan dengan pengiriman yang lebih cepat dan akuratDalam era Industri 4.0, pengembangan dan penerapan teknologi baru seperti IoT menjadi semakin penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan industri manufaktur. Penggunaan SPT dengan IoT adalah salah satu contoh praktis bagaimana teknologi dapat membawa manfaat langsung bagi industri dan konsumen.Konsultasikan penerapan IoT pada industri anda pada kami atau mau mengenal Leapfactor lebih dekat?KLIK DISINI! Baca juga:Sistem Integrasi Industri 4.0: Tingkatkan Efisiensi, Kualitas, Kurangi BiayaPengenalan Production Cycle Time (PCT) di Era Industri 4.0: Implementasi pada ManufakturMachine Vision di Manufaktur: Teknologi untuk Tingkatkan ProduktivitasMenerapkan Konsep Lean Manufacturing di Era Industri 4.0 untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi di Industri Manufaktur

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

19 Apr 2023

...

Teknologi

MRP Industri 4.0: Solusi Produksi dan Persediaan di Era Digital

Industri 4.0 membawa perubahan besar pada dunia manufaktur dan supply chain management. Dalam konteks ini, Material Requirement Planning (MRP) menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi produksi dan rantai pasok. MRP adalah sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, menjaga tingkat persediaan yang tepat, dan memperbaiki efisiensi operasi produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep MRP, keuntungan MRP pada Industri 4.0, dan implementasi MRP pada perusahaan manufaktur. Konsep MRP pada Industri 4.0 adalah sistem perencanaan persediaan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti big data, IoT, dan analisis data untuk mengoptimalkan proses produksi dan persediaan. MRP memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk produksi, memantau tingkat persediaan, dan membuat jadwal produksi yang efisien. Dalam konsep MRP pada Industri 4.0, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keuntungan MRP pada Industri 4.0  memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, antara lain: Mengurangi biaya persediaan: Dalam konsep MRP, persediaan bahan baku dan komponen dijaga pada tingkat yang tepat, sehingga menghindari persediaan yang berlebihan dan mengurangi biaya persediaan. Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien, mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan komponen, dan memperbaiki jadwal produksi. Meningkatkan kualitas produk: Dalam konsep MRP, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Mengurangi waktu tunggu pelanggan: Dengan MRP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Implementasi MRP pada Industri4.0 memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah implementasi MRP pada perusahaan manufaktur: Menentukan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Memilih sistem MRP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan integrasi dengan sistem manajemen produksi dan supply chain. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai penggunaan MRP. Melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja MRP secara teratur. Meskipun MRP dapat memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, implementasi MRP pada Industri 4.0 dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat menerapkan MRP pada Industri 4.0: 1.       Ketergantungan pada teknologi: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan dukungan teknologi yang kuat dan kompleks seperti IoT, big data, dan AI. Perusahaan perlu mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum memulai implementasi MRP. 2.       Keamanan data: MRP melibatkan pengumpulan dan pengolahan data yang sensitif dan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber. 3.       Keterampilan SDM: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan keterampilan SDM yang berkualitas dan terampil dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak terkait. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau menyediakan pelatihan yang sesuai untuk memastikan suksesnya implementasi MRP. 4.       Kesesuaian antar sistem: MRP terintegrasi dengan berbagai sistem seperti ERP, SCM, dan MES. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat terintegrasi dengan MRP dengan lancar dan tanpa masalah. 5.       Perubahan dalam proses bisnis: Implementasi MRP pada Industri 4.0 mungkin memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang telah ada. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka siap untuk perubahan dan bersedia mengadopsi proses baru yang diperlukan untuk suksesnya implementasi MRP.   Kesimpulan MRP adalah alat yang sangat berguna untuk perusahaan manufaktur dalam mengelola persediaan dan produksi mereka. Dalam era Industri 4.0, MRP dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka siap secara teknologi, keamanan data, keterampilan SDM, kesesuaian antar sistem, dan perubahan dalam proses bisnis untuk sukses dalam mengimplementasikan MRP pada Industri 4.0.Baca Juga:  IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis Anda

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

18 Apr 2023

...

Teknologi

Integrasi Industri 4.0: Efisiensi, Kualitas, Kurangi Biaya

Industri 4.0 adalah era industri yang penuh dengan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), robotika, dan kecerdasan buatan (AI). Dalam era ini, sistem integrasi menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua teknologi yang digunakan dapat berfungsi secara efisien dan terkoordinasi dengan baik. Sistem integrasi mengacu pada proses mengintegrasikan sistem informasi dan teknologi yang berbeda menjadi satu kesatuan yang terkoordinasi dengan baik. Dalam konteks industri 4.0, sistem integrasi berperan penting dalam meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi. Salah satu manfaat utama dari sistem integrasi di industri 4.0 adalah kemampuannya untuk menghubungkan berbagai sistem informasi dan teknologi. Ini memungkinkan data dan informasi yang dihasilkan oleh satu sistem dapat diakses oleh sistem lainnya. Misalnya, data yang dihasilkan oleh mesin produksi dapat langsung diakses oleh sistem manajemen produksi, yang dapat menggunakan data ini untuk mengoptimalkan proses produksi. Selain itu, sistem integrasi juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, manajer dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat. Misalnya, manajer produksi dapat mengakses informasi tentang kapasitas produksi dan ketersediaan bahan baku untuk mengoptimalkan jadwal produksi.Baca juga: IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis AndaSistem integrasi juga membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap tahap produksi diawasi dan dikontrol dengan baik. Misalnya, sistem kontrol kualitas dapat terhubung langsung dengan mesin produksi untuk memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Terakhir, sistem integrasi juga membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, perusahaan dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti peralatan produksi yang rusak. Misalnya, jika mesin produksi mengalami masalah, sistem manajemen produksi dapat dengan cepat meminta bantuan dari tim pemeliharaan untuk memperbaikinya. Dalam kesimpulan, sistem integrasi sangat penting dalam era industri 4.0. Ini memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan berbagai sistem informasi dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan sistem integrasi sebagai bagian penting dari strategi teknologi mereka untuk memaksimalkan manfaat dari era industri 4.0.Baca juga: MENINGKATKAN EFISIENSI PABRIK MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS CLOUD ( SAAS )

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

18 Apr 2023

...

Teknologi

Pengenalan Production Cycle Time (PCT) di Industri 4.0: Implementasi Manufaktur

Production Cycle Time (PCT) adalah durasi waktu yang dibutuhkan dalam sebuah proses produksi dari awal hingga selesai. Efisiensi PCT dapat mempengaruhi produktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan. Dalam era Industri 4.0, PCT menjadi semakin penting karena perusahaan perlu mengoptimalkan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Artikel ini akan membahas bagaimana PCT pada manufaktur dapat diimplementasikan dengan baik dalam konteks Industri 4.0.   PCT dan Industri 4.0 Industri 4.0 adalah revolusi industri terbaru yang menggabungkan teknologi digital dan fisik untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan fleksibilitas proses produksi. Dalam Industri 4.0, PCT menjadi sangat penting karena perusahaan perlu memproduksi barang dengan cepat dan efisien untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi. Dalam lingkungan Industri 4.0, teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence AI, dan Big Data Analytics dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi PCT. Implementasi PCT pada Manufaktur Implementasi PCT yang efektif pada manufaktur memerlukan analisis yang komprehensif dan strategi yang terarah. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi PCT pada manufaktur: Automatisasi proses produksi: Penerapan teknologi otomatisasi dapat mempercepat proses produksi dan mengurangi kesalahan manusia yang dapat menyebabkan penundaan produksi. Pengumpulan dan analisis data: IoT dan Big Data Analytics dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari seluruh proses produksi dan menganalisisnya untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Penggunaan teknologi AI: AI dapat digunakan untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi, mengoptimalkan proses produksi, dan mengurangi PCT. Perencanaan dan pengawasan yang efektif: Perencanaan dan pengawasan yang efektif dapat membantu mengevaluasi proses produksi dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan untuk mengurangi PCT.   Manfaat Implementasi PCT pada Manufaktur Implementasi PCT yang efektif pada manufaktur memiliki manfaat yang signifikan, antara lain: Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan mengurangi PCT, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang lebih singkat. Menurunkan biaya produksi: Dengan mengurangi PCT, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas. Meningkatkan kualitas produk: Dengan mengurangi PCT, perusahaan dapat memastikan kualitas produk yang lebih baik dan mengurangi risiko kesalahan produksi.   PCT pada Manufaktur dan Efeknya pada Pelanggan PCT yang efektif pada manufaktur tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan, tetapi juga pada pelanggan. Dalam industri manufaktur, PCT yang lebih cepat berarti produk dapat diproduksi dan dikirim ke pelanggan lebih cepat, memperbaiki pengalaman pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan penggunaan teknologi seperti IoT, AI, dan Big Data Analytics, perusahaan dapat memantau dan mengoptimalkan proses produksi dalam waktu nyata, mempercepat waktu produksi dan pengiriman produk ke pelanggan.   Tantangan Implementasi PCT pada Manufaktur Meskipun implementasi PCT pada manufaktur memiliki manfaat yang signifikan, tetapi terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya, antara lain: Biaya investasi: Implementasi teknologi seperti AI dan IoT memerlukan biaya investasi yang cukup besar, yang dapat menjadi hambatan bagi perusahaan kecil dan menengah.Ketergantungan pada teknologi: Ketergantungan pada teknologi dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memproduksi jika terjadi kegagalan atau gangguan teknologi.Integrasi sistem: Integrasi teknologi yang berbeda dalam sistem produksi dapat menjadi tantangan yang kompleks dan membutuhkan waktu untuk diimplementasikan. Kesimpulan Dalam Industri 4.0, PCT menjadi semakin penting dalam proses produksi. Implementasi PCT yang efektif pada manufaktur dapat memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan, seperti meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan memperbaiki pengalaman pelanggan. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya, teknologi seperti AI, IoT, dan Big Data Analytics dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi PCT. Dalam era Industri 4.0, perusahaan perlu memperhatikan PCT untuk mengoptimalkan proses produksi dan tetap bersaing dalam pasar global yang semakin ketat.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

17 Apr 2023

...

Teknologi

Defect Rate Manufaktur: Pengertian, Penyebab, Mengurangi

Defect rate adalah salah satu parameter penting dalam industri manufaktur. Defect rate atau tingkat cacat merujuk pada jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Semakin tinggi defect rate, semakin besar kemungkinan produk tidak dapat dijual atau harus dijual dengan harga diskon yang rendah. Hal ini tentunya berdampak pada keuntungan dan reputasi perusahaan. Pengertian Defect Rate Defect rate atau tingkat cacat merupakan ukuran persentase produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Defect rate biasanya dihitung berdasarkan total jumlah produk yang diproduksi dan jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas. Penyebab Defect Rate yang Tinggi Tingkat defect rate yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk: Ketidakmampuan mesin atau peralatan: Mesin yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan produk cacat. Kurangnya pelatihan karyawan: Karyawan yang tidak terampil atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses produksi dapat menyebabkan produk cacat. Bahan baku yang buruk: Bahan baku yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menyebabkan produk cacat. Kurangnya pengawasan kualitas: Pengawasan kualitas yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan produk cacat. Desain yang buruk: Desain yang buruk atau tidak mempertimbangkan proses produksi dapat menyebabkan produk cacat. Cara Mengurangi Defect Rate Tingkat defect rate yang rendah sangat penting untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan dan meminimalkan kerugian bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi defect rate: Meningkatkan pelatihan karyawan: Pelatihan karyawan yang baik dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam proses produksi dan mengurangi jumlah produk cacat. Memperbarui mesin dan peralatan: Memperbarui atau mengganti mesin dan peralatan yang usang atau rusak dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah produk cacat. Menjalin hubungan dengan pemasok bahan baku yang andal: Memastikan bahwa bahan baku memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dapat mengurangi jumlah produk cacat. Memperbaiki proses produksi: Meninjau kembali dan memperbaiki proses produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan efisiensi. Meningkatkan pengawasan kualitas: Menjaga pengawasan kualitas yang ketat selama seluruh proses produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat.   Contoh metode untuk mengurangi defect rate antara lain adalah Six Sigma, Total Quality Management (TQM), dan Statistical Process Control (SPC). Metode-metode ini melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan tindakan yang tepat untuk mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan efisiensi produksi. Dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab defect rate yang tinggi dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya, perusahaan dapat memperbaiki efisiensi produksi dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat berdampak positif pada keuntungan dan reputasi perusahaan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat terhadap produk dengan kualitas yang lebih baik.Baca juga: PERAN PENTING ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR: MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

17 Apr 2023

...

Teknologi

IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis Anda

Quality Management System (QMS) adalah serangkaian praktik dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan oleh sebuah organisasi memenuhi standar kualitas tertentu. Dalam era digital saat ini, teknologi Internet of Things (IoT) telah menjadi semakin penting dalam pengembangan QMS, karena memberikan kemampuan untuk memantau dan mengontrol kualitas secara real-time. Pertama-tama, mari kita bahas tentang Quality Management System. QMS adalah pendekatan sistematis untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan oleh sebuah organisasi memenuhi standar kualitas tertentu. QMS melibatkan seluruh organisasi dalam upaya meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, mulai dari manajemen hingga karyawan di lini produksi. QMS berfokus pada mengidentifikasi dan memperbaiki masalah, serta memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Saat ini, teknologi IoT telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan QMS. Dalam konteks QMS, IoT memungkinkan organisasi untuk memantau dan mengontrol kualitas produk secara real-time. Dengan mengumpulkan data secara terus-menerus dari perangkat IoT, organisasi dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang bagaimana produk atau layanan yang dihasilkan sedang bekerja. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kualitas dan memperbaikinya sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Contoh sederhana dari penggunaan IoT dalam QMS adalah dengan memasang sensor di mesin produksi. Sensor ini dapat memberikan informasi yang akurat tentang bagaimana mesin tersebut sedang beroperasi dan memberikan indikasi awal jika ada masalah yang mungkin terjadi. Informasi ini dapat dipantau secara real-time dan ditindaklanjuti dengan cepat jika diperlukan. Selain itu, IoT juga memungkinkan organisasi untuk melakukan pengukuran kualitas secara lebih akurat. Sensor IoT dapat mengukur variabel kualitas seperti suhu, kelembaban, dan kecepatan produksi, sehingga memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang cara meningkatkan kualitas produk atau layanan. Namun, ada juga beberapa tantangan yang terkait dengan penggunaan IoT dalam QMS. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan bahwa data yang dikumpulkan aman dan terlindungi. Ada risiko keamanan yang terkait dengan pengumpulan data secara terus-menerus, dan organisasi harus memastikan bahwa sistem mereka aman dan dilindungi dari ancaman keamanan. Dalam rangka memastikan keberhasilan penggunaan IoT dalam QMS, organisasi harus merencanakan dan mengimplementasikan strategi yang tepat. Strategi ini harus mencakup penggunaan teknologi IoT yang sesuai, pemantauan dan analisis data yang efektif, dan sistem keamanan yang kuat. Ada beberapa manfaat penting yang bisa didapat dengan mengintegrasikan Quality Management System dengan teknologi Internet of Things, yaitu: Mengurangi Biaya dan Meningkatkan Efisiensi Salah satu manfaat utama dari mengintegrasikan QMS dengan IoT adalah mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. IoT memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data secara real-time dan mendapatkan informasi yang akurat tentang operasi bisnis mereka. Dengan QMS, perusahaan dapat menganalisis data ini untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Hal ini membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi bisnis. Memperbaiki Kualitas Produk Integrasi QMS dan IoT dapat membantu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan IoT, perusahaan dapat mengumpulkan data tentang kinerja produk mereka dalam situasi nyata dan memberikan umpan balik tentang kemampuan dan kinerja produk. Data ini kemudian dapat dianalisis dengan QMS untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan membantu memperbaiki kualitas produk. Meningkatkan Keamanan dan Kepatuhan Mengintegrasikan QMS dengan IoT juga membantu meningkatkan keamanan dan kepatuhan perusahaan. IoT memungkinkan perusahaan untuk memonitor lingkungan kerja dan memastikan bahwa lingkungan tersebut aman dan sesuai dengan standar keselamatan. Dengan QMS, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam hal keamanan dan kepatuhan dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Mempercepat Waktu Tanggap Mengintegrasikan QMS dengan IoT juga dapat membantu mempercepat waktu tanggap perusahaan terhadap masalah atau kejadian yang tidak diinginkan. IoT memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data secara real-time tentang kinerja bisnis mereka dan memonitor operasi mereka secara efektif. Dengan QMS, perusahaan dapat menganalisis data ini dan mengidentifikasi masalah secepat mungkin. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Dalam kesimpulan, mengintegrasikan Quality Management System dengan Internet of Things memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Dari mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi hingga memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan keamanan dan kepatuhan, integrasi ini membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengintegrasikan QMS dengan IoT untuk memanfaatkan potensi manfaat yang ditawarkan oleh integrasi ini.Baca juga: Sistem Integrasi Industri 4.0: Tingkatkan Efisiensi, Kualitas, Kurangi BiayaMENINGKATKAN EFISIENSI PABRIK MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS CLOUD ( SAAS )7 TIPS MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGOPTIMALKAN PROSES PENGEMASAN DI ERA INDUSTRI 4.0

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

17 Apr 2023

...

Teknologi

Machine Vision di Manufaktur: Teknologi untuk Tingkatkan Produktivitas

Machine vision merupakan teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk memproses gambar atau citra dari objek fisik dengan tujuan menghasilkan informasi yang bermanfaat. Dalam industri manufaktur, teknologi ini dapat digunakan untuk memeriksa dan menguji produk, memantau kualitas produksi, serta mempercepat proses inspeksi dan kontrol kualitas. Artikel ini akan membahas tentang bagaimana machine vision dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi manufaktur mereka. Salah satu contoh penggunaan machine vision dalam industri manufaktur adalah di bidang otomotif. Dalam produksi mobil, mesin dan transmisi harus diuji dan diperiksa dengan ketat untuk memastikan kualitasnya. Pada tahap ini, machine vision dapat membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses inspeksi dan kontrol kualitas. Selain itu, mesin dan transmisi yang diuji dengan teknologi machine vision juga dapat memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dan lebih konsisten dibandingkan dengan inspeksi manual.Baca juga: Internet of Things (IoT) di Bidang Industri Tantangan dan Hambatan dalam Mengimplementasikan Teknologi Machine Vision Meskipun teknologi machine vision dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi manufaktur, ada beberapa tantangan dan hambatan yang perlu diatasi sebelum teknologi ini dapat diimplementasikan. Salah satu tantangan utama adalah masalah pemrosesan citra, terutama dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah seperti pencahayaan yang berubah-ubah, kebisingan, dan berbagai faktor lingkungan lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja sensor kamera. Selain itu, mengintegrasikan teknologi machine vision dengan sistem produksi yang sudah ada juga bisa menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan. Alternatif atau Opsi Lain: Sensor Jarak dan Proximity Switch Selain machine vision, perusahaan juga dapat menggunakan teknologi alternatif seperti sensor jarak dan proximity switch untuk melakukan inspeksi dan kontrol kualitas dalam produksi mereka. Sensor jarak dapat mengukur jarak antara sensor dan objek, sementara proximity switch dapat mendeteksi keberadaan objek di dalam jangkauannya. Kesimpulan Dalam industri manufaktur, machine vision dapat membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi mereka. Namun, ada beberapa tantangan dan hambatan yang perlu diatasi sebelum teknologi ini dapat diimplementasikan. Perusahaan juga dapat menggunakan teknologi alternatif seperti sensor jarak dan proximity switch sebagai opsi lain dalam inspeksi dan kontrol kualitas produksi mereka.   Referensi Kaur, M., & Singh, N. (2019). Role of machine vision in manufacturing industry: a review. Journal of Industrial and Production Engineering, 36(1), 21-35.Baca Juga:Pemilihan Sistem yang Tepat untuk Usaha Manufaktur4 Tren Teknologi di Industri Manufaktur Tahun 2023

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

14 Apr 2023

...

Teknologi

Efisiensi Produksi: HVAC System di Manufaktur

Di era digital saat ini, industri manufaktur semakin berkembang pesat. Bagi perusahaan yang ingin mempertahankan keunggulan di pasar yang semakin kompetitif, efisiensi produksi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi di industri manufaktur adalah dengan menggunakan HVAC system yang tepat.Apa itu HVAC System?HVAC system adalah singkatan dari Heating, Ventilation, and Air Conditioning system. HVAC system merupakan sistem yang digunakan untuk memanipulasi suhu, kelembaban, dan kualitas udara di dalam ruangan. HVAC system terdiri dari beberapa komponen, seperti AC, pemanas, ventilasi, dan sistem pengatur kelembaban. Sistem ini sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan lingkungan kerja, serta untuk menjaga kestabilan kinerja mesin-mesin produksi.Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih HVAC SystemSebelum memilih HVAC system yang tepat, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.  Jenis produk yang diproduksi dan proses produksi yang dilakukan. Hal ini karena berbagai jenis produk dan proses produksi memiliki kebutuhan yang berbeda terhadap suhu, kelembaban, dan kualitas udara di dalam ruangan.Ukuran dan luas ruangan produksi. Ruangan yang lebih besar memerlukan HVAC system yang lebih besar dan lebih kompleks untuk mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan.Ketersediaan sumber daya dan anggaran. HVAC system yang lebih canggih dan kompleks dapat meningkatkan efisiensi produksi, namun juga dapat memerlukan investasi yang lebih besar.Keuntungan Menggunakan HVAC System dalam Meningkatkan Efisiensi ProduksiDengan menggunakan HVAC system yang tepat, perusahaan manufaktur dapat mencapai beberapa keuntungan dalam meningkatkan efisiensi produksi, di antaranya:Meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja. HVAC system dapat menjaga suhu dan kelembaban di dalam ruangan menjadi lebih nyaman bagi pekerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan pekerja.Meningkatkan kualitas produk. Dengan menjaga suhu dan kelembaban di dalam ruangan menjadi stabil, kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih konsisten dan meningkat.Meningkatkan kecepatan produksi. Suhu dan kelembaban yang stabil dapat mengoptimalkan kinerja mesin-mesin produksi, sehingga dapat meningkatkan kecepatan produksi dan efisiensi mesin.Mengurangi biaya operasional. HVAC system yang tepat dapat mengurangi biaya operasional melalui penghematan energi dan perawatan mesin produksi yang lebih efisien.Cara Meningkatkan Efisiensi Produksi dengan HVAC SystemSetelah memilih HVAC system yang tepat, perusahaan dapat melakukan beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan menggunakan HVAC system, di antaranya:Mengoptimalkan suhu dan kelembaban ruangan. Melalui pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat, HVAC system dapat membantu mencapai kondisi lingkungan kerja yang ideal untuk meningkatkan kinerja mesin-mesin produksi.Memperhatikan sirkulasi udara. HVAC system dapat membantu menjaga sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan produksi, sehingga dapat membantu menjaga kelembaban dan kualitas udara yang baik.Melakukan perawatan rutin pada HVAC system. Dalam rangka menjaga kinerja HVAC system yang optimal, perusahaan perlu melakukan perawatan rutin, seperti membersihkan filter, memeriksa sistem secara berkala, dan melakukan penggantian komponen yang rusak.Mengoptimalkan sistem kontrol HVAC. Dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, perusahaan dapat menggunakan sistem kontrol HVAC yang terintegrasi dengan sistem kontrol produksi, sehingga dapat membantu memantau dan mengatur kondisi lingkungan kerja secara otomatis.KesimpulanDalam industri manufaktur, efisiensi produksi menjadi hal yang sangat penting untuk mempertahankan keunggulan di pasar yang semakin kompetitif. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi adalah dengan menggunakan HVAC system yang tepat. Dengan memilih HVAC system yang tepat, melakukan perawatan rutin, dan mengoptimalkan penggunaannya, perusahaan dapat mencapai keuntungan-keuntungan dalam meningkatkan efisiensi produksi, seperti meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kecepatan produksi, dan mengurangi biaya operasional. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih HVAC system, serta melakukan cara-cara yang tepat dalam mengoptimalkan penggunaannya

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

14 Apr 2023

...

Manajemen

Lean Manufacturing di Industri 4.0: Efisiensi dan Kualitas Produksi

Konsep Lean Manufacturing adalah sebuah metode manufaktur yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk dengan cara meminimalkan limbah dan biaya produksi. Konsep ini sangat penting dalam era industri 4.0, di mana persaingan semakin ketat dan pelanggan semakin menuntut kualitas produk yang lebih baik. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang tips dalam menerapkan konsep Lean Manufacturing untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas di industri manufaktur. Identifikasi Proses yang Tidak Bernilai TambahProses yang tidak bernilai tambah adalah proses yang tidak memberikan nilai tambah pada produk akhir. Proses seperti itu harus diidentifikasi dan dianalisis lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik. Proses yang tidak bernilai tambah bisa dihilangkan, disederhanakan, atau diotomatisasi. Sebagai contoh, seorang produsen alat kesehatan mengidentifikasi proses pengepakan produk yang memakan waktu lama dan hasilnya tidak rapi. Mereka mengimplementasikan mesin yang dapat melakukan pengepakan secara otomatis, yang menghasilkan waktu siklus yang lebih singkat dan meningkatkan kualitas pengepakan. Fokus pada KualitasKualitas produk sangat penting dalam era industri 4.0. Pastikan bahwa semua karyawan memahami pentingnya kualitas dan dilatih untuk memproduksi produk yang berkualitas. Gunakan teknologi dan peralatan yang dapat membantu memastikan kualitas produk yang konsisten. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur makanan ringan telah memperkenalkan mesin pengemasan yang dapat memastikan kualitas produk yang konsisten dengan mengontrol ukuran dan berat masing-masing produk yang dihasilkan. Kurangi Waktu Siklus ProduksiWaktu siklus produksi yang panjang dapat memakan waktu dan biaya produksi yang lebih tinggi. Kurangi waktu siklus produksi dengan mempercepat proses dan memperbaiki efisiensi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mobil meningkatkan efisiensi dengan mengimplementasikan sistem produksi berbasis just-in-time, yang meminimalkan persediaan dan mempercepat waktu siklus produksi. Terapkan Just-in-Time (JIT)Just-in-Time adalah suatu metode manajemen produksi yang bertujuan untuk meminimalkan persediaan dan biaya produksi. Dalam konsep Lean Manufacturing, JIT dapat membantu mengurangi waktu siklus produksi dan biaya produksi yang tidak perlu. Implementasi JIT membutuhkan kerja sama yang baik antara semua departemen, termasuk departemen pembelian, manufaktur, dan logistik. Lakukan Continuous ImprovementContinuous Improvement adalah suatu proses yang berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Selalu evaluasi proses produksi dan cari cara untuk memperbaiki proses secara terus-menerus. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur yang menghasilkan suku cadang mobil terus meningkatkan efisiensi produksinya dengan mengadopsi sistem Kaizen. Sistem ini mengajarkan karyawan untuk selalu mencari cara untuk memperbaiki proses produksi mereka secara terus-menerus. Melalui pelatihan dan pendidikan yang kontinyu, perusahaan ini berhasil meningkatkan efisiensi produksinya dan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Terapkan 5S5S adalah suatu metode manajemen visual yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan menghilangkan segala bentuk ketidakteraturan dalam tempat kerja. 5S terdiri dari lima konsep yaitu Sorting, Straightening, Sweeping, Standardizing, dan Sustaining. Implementasi 5S dapat membantu meminimalkan waktu yang terbuang akibat mencari alat atau bahan yang hilang dan memperbaiki keselamatan dan kebersihan tempat kerja.Kesimpulan Konsep Lean Manufacturing adalah sebuah metode yang dapat membantu perusahaan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. Dalam era industri 4.0, konsep ini semakin penting karena persaingan semakin ketat dan pelanggan semakin menuntut kualitas yang lebih baik. Dengan mengidentifikasi proses yang tidak bernilai tambah, memfokuskan pada kualitas, mempercepat waktu siklus produksi, menerapkan Just-in-Time, melakukan continuous improvement, dan menerapkan 5S, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksinya secara signifikan.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

14 Apr 2023

...

Teknologi

Manajemen Produksi & IoT: Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas

Dalam era digital, manajemen produksi yang efektif menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan bisnis. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi melalui manajemen produksi yang efektif. Manajemen Produksi yang Efektif Manajemen produksi yang efektif melibatkan koordinasi antara berbagai fungsi bisnis, termasuk produksi, pemasaran, dan keuangan, serta penentuan sumber daya dan jadwal produksi yang tepat. Dengan menggunakan sistem manajemen produksi yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi. Internet of Things (IoT) IoT adalah teknologi yang memungkinkan perangkat untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain secara nirkabel. Dalam konteks manajemen produksi, IoT dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat dan sistem, termasuk mesin produksi, perangkat lunak manajemen produksi, dan sensor untuk memantau kinerja produksi dan kualitas produk secara real-time.  Meningkatkan Efisiensi Produksi dengan IoT Dengan menggunakan IoT dalam manajemen produksi, perusahaan dapat memantau kinerja mesin produksi secara real-time dan membuat keputusan yang cepat berdasarkan data yang diperoleh. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah produksi dengan lebih cepat dan akurat, serta meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan. Meningkatkan Kualitas Produk dengan IoT IoT juga dapat membantu meningkatkan kualitas produk dengan memantau kinerja mesin produksi dan sensor yang dapat mendeteksi cacat pada produk. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari sensor, perusahaan dapat menentukan apakah produk memenuhi standar kualitas dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki cacat dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Kesimpulan: Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi IoT dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi melalui manajemen produksi yang efektif. Dengan memanfaatkan IoT dalam manajemen produksi, perusahaan dapat memantau kinerja produksi secara real-time, meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk secara keseluruhan.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 Apr 2023

...

Teknologi

Serialisasi di Industri Farmasi: Inovasi BPOM & Industri 4.0

Revolusi industri telah membawa banyak perubahan pada sektor manufaktur, termasuk di sektor farmasi. Salah satu perubahan penting yang terjadi adalah pengenalan teknologi serialisasi dalam proses produksi. Serialisasi adalah proses pencatatan informasi produk secara unik, mulai dari produksi hingga penjualan. Dalam industri farmasi, serialisasi sangat penting untuk memastikan keamanan dan keaslian obat-obatan, serta memenuhi persyaratan regulasi dari BPOM. Dalam proses produksi farmasi, serialisasi memungkinkan setiap produk diberikan kode identifikasi unik, yang dapat digunakan untuk melacak produk tersebut dari proses produksi hingga pengiriman. Hal ini membantu memastikan bahwa produk asli dan aman, serta memudahkan BPOM dan pihak berwenang untuk mengidentifikasi dan menindak produk-produk palsu atau ilegal. Namun, implementasi teknologi serialisasi tidak mudah dan memerlukan investasi yang besar dalam infrastruktur teknologi dan sistem manajemen data. Proses produksi juga perlu disesuaikan dengan standar dan persyaratan BPOM dan regulasi lainnya. Meskipun demikian, manfaat yang dihasilkan oleh serialisasi sangat signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi farmasi. Dalam revolusi industri saat ini, teknologi serialisasi adalah bagian penting dari Industri 4.0 dan Internet of Things (IoT). Teknologi seperti blockchain juga dapat digunakan dalam serialisasi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi proses produksi. Namun, tantangan teknologi dan risiko keamanan siber juga terus meningkat dengan perkembangan teknologi serialisasi dan IoT. Oleh karena itu, penting bagi industri farmasi dan BPOM untuk terus mengembangkan dan memperkuat sistem keamanan dan privasi data untuk melindungi produk dan informasi yang terkait. Dalam kesimpulannya, teknologi serialisasi adalah inovasi penting dalam revolusi industri yang memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan keaslian produk farmasi serta memenuhi persyaratan regulasi dari BPOM. Implementasi teknologi serialisasi membutuhkan investasi yang besar dalam infrastruktur dan sistem manajemen data, namun manfaatnya sangat signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi. Oleh karena itu, industri farmasi dan BPOM harus terus mengembangkan dan memperkuat sistem keamanan dan privasi data untuk melindungi produk dan informasi yang terkait.Baca Juga: Supply Chain Management : Peran Utama Dalam Rantai Produksi

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 Apr 2023

...

Sejarah

Revolusi Industri dan Peran Teknologi dalam Mengubah Dunia

Revolusi industri telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara manusia bekerja dan berproduksi. Mulai dari Revolusi Industri pertama pada abad ke-18 hingga Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini, teknologi telah memainkan peran kunci dalam mengubah dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang revolusi industri dan peran teknologi dalam mengubah dunia.   Revolusi Industri dan Perkembangan Teknologi Revolusi Industri pertama dimulai pada abad ke-18 di Inggris dengan ditemukannya mesin uap yang memungkinkan produksi massal. Revolusi Industri kedua dimulai pada awal abad ke-20 dengan ditemukannya mesin listrik dan mesin internal pembakaran, yang memungkinkan produksi massal dan mobilitas manusia yang lebih besar. Revolusi Industri ketiga dimulai pada tahun 1960-an dengan ditemukannya teknologi digital, seperti komputer dan internet, yang mengubah cara kerja dan komunikasi manusia. Revolusi Industri keempat, yang sedang berlangsung saat ini, ditandai oleh penggunaan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan teknologi blockchain. Revolusi Industri 4.0 ini dikenal sebagai revolusi digital yang membawa perubahan besar dalam cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Peran Teknologi dalam Revolusi Industri Teknologi telah memainkan peran kunci dalam setiap revolusi industri, dan Revolusi Industri 4.0 bukanlah pengecualian. Teknologi baru seperti AI, IoT, dan blockchain telah memungkinkan produksi massal yang lebih efisien, dan mengubah cara kerja dan komunikasi manusia. Keuntungan lain yang dibawa oleh teknologi baru adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan keamanan dan kualitas produk, serta meningkatkan pengalaman pelanggan. Teknologi juga memungkinkan kita untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang lebih besar dan lebih akurat, yang memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang lebih baik. Namun, teknologi juga membawa tantangan dan risiko. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam mengoperasikan teknologi baru. Selain itu, risiko keamanan siber juga semakin meningkat dengan semakin banyaknya perangkat terhubung ke internet. Kesimpulan Revolusi industri telah membawa perubahan besar dalam cara manusia bekerja dan berproduksi. Teknologi baru seperti AI, IoT, dan blockchain telah memainkan peran kunci dalam setiap revolusi industri, membawa keuntungan seperti meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan keamanan dan kualitas produk, serta meningkatkan pengalaman pelanggan. Namun, teknologi juga membawa tantangan dan risiko, seperti kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam mengoperasikan teknologi baru dan risiko keamanan siber yang semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan dan individu harus terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam menghadapi tantangan dan risiko ini.Selain itu, pemerintah dan lembaga pendidikan juga perlu berperan dalam mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Masyarakat perlu didorong untuk mempelajari keterampilan baru dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang teknologi, sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan mengambil manfaat dari teknologi yang ada.Dalam kesimpulannya, Revolusi Industri dan peran teknologi dalam mengubah dunia telah membawa banyak perubahan positif, tetapi juga tantangan dan risiko yang harus diatasi. Dengan memahami keuntungan dan tantangan teknologi, dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, kita dapat memanfaatkan teknologi dengan cara yang paling efektif dan mengoptimalkan potensi yang ada.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 Apr 2023

...

Teknologi

5 Software yang Harus Dimiliki Industri Manufaktur di Tahun 2023

Tidak terasa kita sudah berada diujung tahun 2022, lalu apakah sudah mempersiapkan resolusi apa yang ingin digarap pada tahun 2023 untuk usaha manufaktur Anda?Kami di sini akan memberikan rekomendasi 5 software yang harus dimiliki para pengusaha manufaktur pada tahun 2023. Apa saja software tersebut? apakah sudah diterapkan di usaha Anda saat ini?1.  Sistem manajemen produksi (Manufacturing Execution System atau MES): Sistem ini membantu mengatur dan mengontrol proses produksi di pabrik manufaktur, termasuk mengelola jadwal produksi, mengatur alokasi sumber daya, dan mengirimkan laporan real-time tentang kinerja produksi.2. Sistem manajemen supply chain (Supply Chain Management System atau SCM): Sistem ini membantu mengelola rantai pasokan di perusahaan manufaktur, termasuk mengelola pesanan pelanggan, memonitor stok bahan baku dan produk jadi, dan mengatur pengiriman ke pelanggan.3. Sistem manajemen kualitas (Quality Management System atau QMS): Sistem ini membantu mengelola dan mengontrol kualitas produk di pabrik manufaktur, termasuk mengelola dokumen kualitas, melakukan inspeksi produk, dan mengelola reklamasi produk.4. Sistem manajemen enterprise resource planning (Enterprise Resource Planning System atau ERP): Sistem ini merupakan platform yang mengelola seluruh aspek bisnis di perusahaan manufaktur, termasuk manajemen keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran.5. Sistem manajemen pemeliharaan (Maintenance Management System atau CMS): Sistem ini membantu mengelola dan mengontrol pemeliharaan mesin di pabrik manufaktur, termasuk mengelola jadwal pemeliharaan, mengidentifikasi kegagalan mesin, dan mengelola dokumentasi pemeliharaan.Ingin menerapkan software di atas pada tahun 2023 dan bingung mau memulai dari mana untuk mengikuti transformasi digital untuk industri manufaktur? Segera jadwalkan konsultasi GRATIS bersama agen kami untuk mendapatkan jawaban yang tepat untuk kebutuhan usaha Anda

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

22 Dec 2022

...

Manajemen

Pemilihan Sistem yang Tepat untuk Usaha Manufaktur

Ketika berbicara usaha akan selalu berkaitan dengan sistem yang digunakan apakah sudah sesuai atau tidak. Sistem yang tepat akan menghasilkan usaha yang sukses dari segi operasional dan yang paling terpenting adalah penjualan hingga kepuasan pelanggan. Di sini kami akan membahas sistem yang tepat untuk diterapkan di usaha manufaktur,Sistem manufaktur adalah cara bagaimana perusahaan mengatur dan mengelola proses produksi untuk memproduksi barang atau jasa. Ada beberapa jenis sistem manufaktur , berikut kami lampirkan beberapa jenis sistem yang dapat diterapkan di usaha manufaktur Anda.Sistem manufaktur berbasis jenis produk: Di sistem ini, proses produksi diorganisir berdasarkan jenis produk yang diproduksi. Misalnya, perusahaan mobil akan memiliki area produksi yang terpisah untuk memproduksi setiap jenis mobil yang diproduksi.Sistem manufaktur berbasis proses: Di sistem ini, proses produksi diorganisir berdasarkan tahap-tahap yang harus dilalui untuk memproduksi suatu produk. Misalnya, perusahaan mobil akan memiliki area produksi yang terpisah untuk setiap tahap produksi, seperti pembuatan rangka, mesin, dan interior mobil.Sistem manufaktur berbasis lini: Di sistem ini, produk diproduksi dalam jumlah besar dengan menggunakan mesin-mesin produksi yang terkait satu sama lain dalam sebuah lini produksi. Misalnya, perusahaan mobil akan memiliki lini produksi yang terdiri dari mesin-mesin yang masing-masing memproduksi bagian-bagian mobil yang kemudian disusun menjadi mobil lengkap.Sistem manufaktur berbasis proyek: Di sistem ini, produk diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh klien. Misalnya, perusahaan konstruksi akan memproduksi bangunan atau jembatan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh klien.Pemilihan sistem manufaktur yang tepat tergantung pada jenis produk yang diproduksi, tingkat variabilitas permintaan pasar dan kebutuhan perusahaan lainnya. Sistem manufaktur yang efektif dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk.Ingin konsultasi gratis untuk mengetahui lebih sistem manufaktur yang tepat untuk usaha Anda? segera hubungi agen kami, kami siap membantu mengembangkan usaha Anda!

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

21 Dec 2022

...

Teknologi

Transformasi Digital – Untuk Industri Manufaktur

Transformasi digital adalah sebuah proses atau strategi menggunakan teknologi digital untuk  mengubah cara bisnis beroperasi dan melayani pelanggan yang dahulunya melalui cara manual menjadi serba digital. Ungkapan ini telah menjadi hal yang umum di era digitalisasi. Tidak terkecuali untuk industri manufaktur, terlepas dari ukuran atau jenis industrinya, semakin bergantung pada data dan teknologi untuk beroperasi akan membuat lebih efisien dalam bekerja dan memberikan nilai tambahan kepada pelanggan. Ekosistem bisnis terus berkembang, tapi kenapa harus melakukan transformasi digital? Karena digitalisasi sudah merambah ke semua aspek kehidupan, tidak terkecuali untuk industri manufaktur harus beradaptasi dengan transformasi digital untuk menghasilkan efisiensi kerja dan lebih kompetitif di pasar digital. Mayoritas pemilik usaha mengira transformasi digital hanya sekadar mengimplementasi teknologi digital terbaru, kecerdasan buatan, atau machine learning. Namun, yang terpenting dari ini adalah hasil transformasi digital ini dapat menghasilkan seperti efisiensi kerja, kemudahan komunikasi antar karyawan, ekspansi bisnis dan meningkatkan customer experience. Manfaat Transformasi Digital Transformasi digital yang diterapkan oleh suatu perusahaan itu akan dialami bukan hanya untuk satu atau dua divisi tertentu. Tapi, dampak dari transformasi ini akan berdampak dengan seluruh karyawan . Di sini kami akan paparkan manfaat yang akan dirasakan apabila industri manufaktur menerapkan transformasi digital ini : 1.      Monitoring dari mana saja dan kapan sajaPada tahun 2020 Indonesia dan seluruh negara di dunia diterpa dengan pandemi COVID-19, di sini membuat seluruh lapisan masyarakat untuk memutar otak bagaimana cara untuk bisa tetap produktif namun, tanpa harus keluar rumah atau bertemu orang secara langsung. Di sini banyak perusahaan dalam negeri yang memberikan solusi untuk permasalahan tersebut, salah satunya dengan software smart factory yang dapat melihat proses kerja manufaktur, stok bahan baku dan hasil barang jadi, performa mesin produksi hingga kinerja operator. Seluruh data tersebut dapat dilihat dengan satu aplikasi dari mana saja, kapan saja dan real time.   2.       Mengurangi pencatatan manual menggunakan kertas Pencatatan di area kerja manufaktur masih sering kami jumpa menggunakan metode lama yaitu penulisan menggunakan pensil atau ballpoint yang dicatat di kertas. Metode pencatatan ini sering terjadi banyaknya kesalahan dalam proses pencatatannya, seperti kurang jelasnya tulisan yang sudah ditulis, terbengkalainya kertas catatan yang sudah dikumpulkan dan yang sering memakan waktu yaitu adalah penginputan dari kertas catatan tersebut ke dokumen komputer admin. Dengan mengikuti transformasi digital, segala catatan proses kerja manufaktur akan tercatat secara rapih di satu aplikasi. Dari solusi ini akan membuat karyawan industri manufaktur akan fokus dalam proses kerja yang menjadi tanggung jawabnya dan menghasilkan efisiensi kerja.   3.      Meningkatkan performa efisiensi kerja di area produksi Banyak kasus di industri manufaktur proses produksi yang kurang maksimal menjadi sebuah kendala untuk mendapatkan performa maksimal produksi. Dengan transformasi digital yang menggunakan teknologi IIOT yang mengambil data langsung dari sensor mesin akan membuat seluruh kegiatan manufaktur terpantau langsung dari satu aplikasi. Dari operator yang bertanggung jawab, mesin yang beroperasi dan juga jenis hasil produksi yang telah dihasilkan. Dari seluruh data ini akan membuat pihak manajemen terbantu dalam proses pemantauan kinerja produksi secara menyeluruh dan yang terepenting adalah meningkatkan rapor produksi atau yang biasa disebut OEE hingga 40%   4.      Mempermudah keputusan kerjaSering terjadi dalam dunia manufaktur adalah kesalahan dalam tahap evaluasi dan keputusan kerja yang telah diterapkan. Di samping itu seringnya terjadi permasalahan internal yang menyebabkan pertikaian antar divisi karena saling menyalahkan ketika ada permasalahan di dalam kegiatan manufaktur tersebut. Seluruh kejadian tersebut tidak akan terjadi apabila kita memiliki data yang pasti atau biasa yang disebut big data. Dengan mengikuti transformasi digital seluruh kegiatan manufaktur akan tercatat dalam satu aplikasi dan dapat membuat pihak manajemen menganalisis kegiatan produksi berdasarkan big data bukan hanya menggunakan perasaan atau perkataan orang lain. Dari keputusan kerja yang berdasarkan data akan menghasilkan keputusan kerja yang tepat sasaran dan mengurangi konflik internal yang berkelanjutan. Berikut adalah manfaat yang akan didapatkan oleh pelaku industri manufaktur dalam mengikuti era transformasi digital. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai transformasi digital di industri manufaktur? Segera hubungi agen kami untuk dapatkan konsultasi GRATIS  penerepan transformasi digital di industri manufaktur.  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

30 Nov 2022

...

Manajemen

Menggunakan Metode Poka Yoke untuk Mengatasi Human Error

Pengertian Poka Yoke Poka Yoke adalah metode standar dari Toyota Production System untuk mencegah terjadinya kesalahan sederhana yang disebabkan oleh manusia atau human error. Toyota Production System (TPS) adalah suatu standar sistem manajemen yang mengatur manufaktur dan logistik yang dikembangkan oleh produsen mobil Toyota.Kata “Poka-Yoke” berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah mencegah kesalahan sederhana yang disebabkan karena  kecerobohan dari tenaga kerja atau dari sisi manusia. Ceroboh adalah sikap tidak hati-hati yang dilakukan manusia pada kondisi tertentu. Jadi secara sederhana, Poka-Yoke kurang lebih berarti : alat untuk menghindari kesalahan. Dalam literatur barat, konsep Poka-Yoke ini dikenal sebagai mistake proofing atau idiot proofing atau fool proofing. Poka-Yoke sendiri lebih dipandang sebagai suatu konsep, ketimbang sebuah prosedur. Oleh karena itu penerapannya dimulai dari apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kesalahan di area kerja. Jadi, bukan sebagai langkah-demi-langkah bagaimana melakukan suatu pekerjaan seperti layaknya prosedur atau instruksi kerja. Poka-Yoke akan berfungsi dengan optimal saat digunakan dalam mencegah terjadinya kesalahan, bukan pada penemuan adanya kesalahan. Sifat manusia Menurut konsep Poka-Yoke, manusia memiliki sifat dasar untuk cenderung berbuat salah, bisa karena lupa atau bisa jadi karena sebab lainnya. Berikut adalah contoh sifat manusia yang bisa menyebabkan terjadinya kesalahan (Human Error) sederhana yaitu seperti : Lupa Kelelahan tubuh maupun pikiran Tidak atau kurang konsentrasi dalam bekerja Tidak mematuhi aturan atau prosedur standar yang telah ditetapkan Salah dalam melakukan identifikasi kerja Adanya kesalahpahaman Terlalu cepat dalam mengambil kesimpulan Ketidaktelitian Kurangnya pelatihan di bidang kerja yang dilakukan Adanya unsur kesengajaan karena alasan tertentu Dan lain sebagainya Adanya pekerja yang melakukan berbagai kesalahan diatas akan menyebabkan berbagai masalah, contohnya adalah seperti berikut : Kerusakan produk Salah pasang komponen produk Pengukuran tidak sesuai atau hasil pengukuran yang berbeda-beda Pemasangan komponen produk yang tidak sesuai, seperti : terbalik, kelebihan, dan lainnya Kondisi produk yang tidak sesuai, seperti : kotor, kurang lengkap, dan lainnya Oleh karena itu tenaga kerja yang juga memiliki sifat manusiawi tersebut perlu dibantu dengan sebuah metode standar kerja yang bernama Poka-Yoke. Caranya adalah dengan mencegahnya langsung dari akar penyebab kesalahan (root cause) dan menarik perhatian khusus pada suatu metode kerja. Sehingga kemungkinan untuk membuat kesalahan pada suatu pekerjaan dapat dihilangkan atau setidaknya dikurangi. Istilah lain Di berbagai negara bisa jadi ada sebutan lain untuk Poka-Yoke, berikut adalah beberapa istilah lain yang maknanya sama : Mistake Proofing Fool Proof Error Proofing Fail Safe Penerapan Poka Yoke Didalam penerapan Poka-Yoke, terdapat berbagai konsep yang telah disusun untuk mendukung keberhasilan penerapannya, berikut kami jelaskan satu persatu. Pendekatan Konsep Poka Yoke Didalam penerapan nya, secara umum terdapat 2 pendekatan pada konsep Poka-Yoke, yaitu : Prevent Mistakes Pendekatan “Prevent Mistakes” adalah pendekatan untuk mencegah terjadinya kesalahan sebelum kesalahan atau permasalahan kualitas tersebut benar-benar terjadi. Metode yang banyak digunakan untuk pendekatan Prevent Mistakes adalah seperti : Control Method : Metode Pengawasan Warning Method : Metode Peringatan Detect Mistakes Sebaliknya, pendekatan “Detect Mistakes” adalah pendekatan yang dilakukan setelah kesalahan atau permasalahan kualitas telah terlanjur terjadi. Metode yang umum dipakai dalam pendekatan Detect Mistakes adalah berikut : Contact Method Fixed Value Method Motion Step Method.   Desain Poka Yoke Dalam desain, ada konsep yang dinamakan dengan “Tiga Fungsi dasar dari Poka-Yoke” konsep tersebut dijelaskan sebagai berikut : Control, yaitu fungsi pengawasan atau pengendalian proses untuk mencegah kesalahan atau kerusakan mengalir atau berlanjut ke proses berikutnya. Shutdown, adalah kondisi untuk berhenti melakukan pekerjaan jika terdeteksi adanya kesalahan atau kerusakan. Warning, artinya fungsi yang memberikan peringatan jika terdapat kondisi ketidaknormalan, kesalahan atau kerusakan.   Persiapan Penerapan Poka Yoke Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyiapkan penerapan metode Poka-Yoke : 1.    Jelaskan bentuk kerusakan atau potensi kerusakan yang akan dicari solusinya, jika perlu buat data ratio atau persentase kerusakan atau masalah yang telah terjadi. 2.    Lakukan identifikasi di proses manakah terjadinya kerusakan tersebut. 3.    Tuliskan secara jelas dan rinci langkah kerja pada proses yang akan dilakukan analisa. 4.    Identifikasi setiap langkah kerja atau kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kesalahan kerja seperti : lingkungan, alat pengukuran dan peralatan kerja. Jika perlu gunakan metode penyelesaian masalah seperti 5 Why (5 mengapa) atau brainstoming untuk menemukan akar penyebab masalah (root cause). 5.    Cari ide untuk memuat konsep atau peralatan Poka-Yoke seperti apa yang akan digubakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Lakukan benchmarking atau melihat contoh-contoh Poka-Yoke yang sudah ada untuk mendapatkan ide baru. 6.    Lakukan evaluasi keefektifan setelah menyelesaikan penerapan peralatan Poka-Yoke, jika perlu perbaiki atau sempurnakan lagi metode Poka-Yoke yang sudah dibuat.   Contoh Penerapan Poka Yoke   Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Poka-Yoke yang sudah pernah dibuat aik di dunia industri maupun di kehidupan sehari-hari : Kunci kendaraan baik motor maupun mobil yang didesain sedemikian rupa sehingga pengemudi tidak bisa melepaskan kunci sebelum kunci pada posisi ‘OFF’. Konektor USB pada Komputer dibuat dengan ujung yang tidak dapat dimasukan secara terbalik. Kartu SIM pada telepon genggam, pada salah satu ujungnya dibuat ada sudut sehingga pemasangannya tidak bisa tertukar atau terbalik. Breaker di meteran Listrik akan mematikan diri secara otomatis, jika penggunaan beban listrik erlebih atau jika terjadi hubungan singkat pada listrik (short circuit). Terdapat fitur koreksi otomatis pada ejaan bahasa ketika mengetik menggunakan software Microsoft Word untuk menghindari salah penulisan (auto correction). Alarm mobil yang berbunyi saat bergerak untuk parkir mundur. Pintu Lift yang dibuat untuk tidak bisa dibuka saat Lift tersebut bergerak. Pengunaan check list (daftar pemeriksaan) dalam penyelesaian tugas yang telah dikerjakan. Konektor mesin yang berwarna-warni, untuk mencegah salah pilih Konektor. Pemakaian Sensor dalam line produksi manufaktur. Plug Listrik menggunakan 3 pin untuk mencegah salah pemasangan pada stop contact listrik. Menggunakan Pin Panduan dalam pemasangan komponen produksi. Menggunakan Template atau Jig ,untuk menghindari salah lokasi saat pemasangan komponen. Memberikan Signal (alarm) dengan sensor suhu, jika suhu timah dalam solder mesin menurun melebihi standar minimum.   Pengguna Poka Yoke Didalam perusahaan industri, sudah seharusnya bahwa setiap orang atau karyawan dapat mempraktekkan Poka-Yoke di area kerja masing-masing, Karena perangkat Poka-Yoke seharusnya memiliki karakteristik sebagai berikut: Dapat digunakan oleh semua orang atau karyawan Mudah dipasang Tidak memerlukan perhatian terus-menerus dari operator Murah Dapat memberikan umpan-balik atau tindakan korektif atau perbaikan dan juga pencegahan secara cepat dan tepat. Manfaat Poka Yoke Ada berbagai manfaat yang dapat dipetik dari penerapan Poka-Yoke yang bisa dilihat dari berbagai sisi, seperti : Manfaat bagi karyawan Dalam dunia industri, banyak terjadi masalah yang penyebabnya adalah dari sisi manusia atau human error. Hal ini selain berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, juga memberi efek psikologis bagi karyawan yang melakukannya tanpa sengaja. Dengan adanya keputusan human error, tentunya pekerja akan dianggap sumber masalah yang pada akhirnya mempengaruhi psikologinya seperti turunnya semangat kerja. Oleh karena itu, metode Poka-Yoke dapat menjadi solusi pencegah kesalahan sebelum benar-benar terjadi. Manfaat bagi perusahaan Dapat menghemat tenaga kerja untuk melakukan pemeriksaan atau inspeksi produk karena sudah digantikan dengan sistem pencegahan melalui Poka-Yoke. Serta mengurangi produk cacat atau defect yang keluar dari proses produksi, dengan demikian juga akan meningkatkan kualitas produksi secara keseluruhan. Dari menfaat diatas dapat disimpulkan bahwa Poka-Yoke dapat mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan, sekalius meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Sejarah Metode Standar Poka Yoke Konsep Paka Yoke ini pertama diperkenalkan sekitar tahun 1960-an oleh Shigeo Shingo, metode ini diadopsi kedalam Toyota Production System (lean manufacturing). Shigeo Shingo adalah seorang insinyur di Matsushita manufacturing, yang merupakan bagian dari Toyota Production System. Pada awalnya, metode ini bernama baka-yoke yang artinya “fool-proofing” atau “idiot-proofing”, namun kemudian diubah menjadi poka-yoke. Hal ini karena nama sebelumnya memiliki arti yang kurang halus atau kurang pantas, yaitu “menghindari ketololan”, jadi kemudian diperhalus menjadi “poka-yoke”. Poka-yoke dari Shigeo Shingo terbagi menjadi tiga jenis metode, yaitu: Metode Kontak: poka-yoke dilakukan dengan cara menganalisa dan mengindentifikasi bentuk produk, ukuran, warna dan ciri fisik lainnya dari produk. Metode Nilai-Tetap (fixed-value atau constant number): poka-yoke dilakukan dengan cara memastikan apakah beberapa gerakan dan aktifitas yang perlu dilakukan telah dilakukan dengan baik. Metode ini akan memperingatkan operator jika mereka belum melakukan hal yang diperlukan tersebut. Metode Tahap-Gerak (sequence): poka-yoke dilakukan dengan memastikan bahwa seluruh proses yang diperlukan telah dijalankan dengan baik. Poka-yoke sebenarnya lebih berfungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan dan bukan untuk menemukan kesalahan yang sudah terjadi. Hal ini misalnya terjadi pada kelalaian operator yang dikarenakan kelelahan atau kejenuhan, jadi Poka-yoke berguna untuk menyediakan solusi pencegahan kesalahan tersebut. Shingo memahami bahwa dalam setiap proses manufaktur, kesalahan mungkin tidak dapat dihindari. Namun kesalahan sederhana dapat dicegah atau diidentifikasi secara cepat sehingga cacat produk dapat dihindari, dengan cara menjalankan poka-yoke. Dengan menghilangkan root-cause dari kesalahan dan cacat produk, maka biaya karena kesalahan dan cacat yang harus dikeluarkan perusahaan akan berkurang. Setelah membaca artikel ini, bagaimana cara terbaik untuk Anda menangani human eror di lingkungan kerja manufaktur?            

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

10 Nov 2022

...

Teknologi

Pengertian, Penerapan dan Manfaat Andon

Pengertian Andon Istilah andon terjemahan aslinya berarti lentera kertas atau paper lantern, yaitu lampu lentera tradisional Jepang yang terbuat dari kertas. Kemudian diserap dan diartikan menjadi Signboard  atau papan nama atau papan peringatan. Penggunaan untuk pertama kali dari istilah berbahasa Jepang tersebut adalah di pabrikan mobil terkenal di Jepang yakni Toyota. Kemudian diikuti oleh banyak pabrikan Jepang dan pabrikan luar Jepang, yang juga menggunakan andon didalam kontrol kualitas produksinya. Tujuan utama adanya Andon adalah untuk memberi informasi pada semua bagian di produksi ketika ada masalah yang terjadi pada suatu bagian atau lini produksi tertentu. Contoh bentuk masalah yang terjadi di proses produksi di antaranya adalah, ·         Kekurangan komponen ·         Produk atau alat yang rusak atau cacat (maintenance) ·         Kecelakaan kerja ·         Masalah keamanan di pabrik ·         Dan banyak lagi jenis masalah lainnya Jenis Sistem Andon Andon dapat diaktifkan secara otomatis atau manual untuk memastikan manajemen waktu henti produksi yang lebih baik. Berikut adalah penjelasan andon yang mengunakan sistem otomatis maupun manual : Andon Otomatis         Pada sistem andon otomatis, biasanya berupa seperangkat tampilan atau display berupa layar yang terhubung dengan proses produksi yang bekerja secara elektronik. Berikut adalah contoh cara kerja andon otomatis sebagai solusi di bagian proses produksi : ·         Suatu layar dipasang di lokasi produksi yang mudah dilihat oleh semua orang, yang dapat memantau operasi kerja yang sedang berlangsung. ·         Ketika seorang pekerja atau operator menemukan masalah, dia mengirimkan peringatan melalui mekanisme yang terhubung dengan sistem andon. ·         Kemudian, masalah tersebut dapat ditampilkan secara langsung di layar untuk memerintahkan semua orang terkait menghentikan proses dan menangani masalah tersebut. ·         Layar tersebut juga mampu menampilkan daftar masalah-masalah yang pernah terjadi untuk mengingatkan semua orang supaya tidak berulang. Pada beberapa sistem, ada Andon yang menggunakan cara yang benar-benar otomatis, seperti melalui sensor yang telah terpasang di sistem atau alat itu sendiri. Andon Manual Pada sistem manual, seorang pekerja atau operator bisa mengaktifkan tanda bahaya secara manual dengan menggunakan metode tertentu. Metode tersebut contoh nya adalah seperti berbentuk : ·         Menekan tombol bahaya ·         Mekanisme tertentu, seperti menggunakan tali yang dapat ditarik untuk membunyikan alarm. ·         Dan lainnya Bentuk Andon     Beberapa sistem peringatan (andon) modern dapat berupa alarm dalam bentuk : ·         Audio atau suara, bisa juga berupa musik dengan nada berbeda sesuai dengan berbagai peringatan atau pesan suara yang sudah direkam sebelumnya ·         Teks atau tulisan ·         Lampu dengan warna atau bentuk tertentu ·         Gambar atau grafik mengenai catatan masalah yang terjadi ·         Tampilan lainnya Susunan lampu pada papan peringatan adalah bentuk andon yang paling umum digunakan. Berikut adalah beberapa contoh berbagai bentuk penerapan andon : Tumpukan Lampu Andon berwarna Bentuk ini pada umumnya terdiri dari 3 warna seperti lampu lalu lintas (traffic light) yaitu : merah, kuning dan hijau. Secara umum, kondisi normal pada sistem manufakturing tersebut memiliki warna hijau. Sedangkan untuk warna kuning, akan menunjukkan bahwa bagian yang membunyikan alarm membutuhkan bantuan seperlunya. Untuk warna merah biasanya berkaitan dengan alarm suara, menandakan adanya proses yang tiba-tiba berhenti atau harus berhenti dengan segera. Display atau Papan Tampilan Biasanya papan ini berfungsi untuk menunjukkan rangkuman keadaan atau kondisi suatu bagian produksi. Terkadang juga digunakan untuk memberi sinyal pada setiap bagian produksi yang ada, seperti menunjukkan bagian mana yang siap dijalankan berikutnya. Ada juga yang difungsikan untuk menampilkan bagian produksi mana yang sedang terjadi masalah. Apabila masalahnya dianggap serius, maka sistem akan menjadi indikator untuk menghentikan proses produksi di bagian tertentu. Selain itu juga bisa digunakan sebagai peringatan untuk mencegah masalah lain yang serupa yang mungkin terjadi di bagian lainnya. Sistem manufaktur yang terhubung dengan mesin Untuk sistem jenis ini adalah yang sudah terintegrasi dan otomatis, yang dapat memberi sinyal ketika ada masalah di area produksi. Sistem ini umumnya mampu mendeteksi seberapa serius masalah yang terjadi pada mesin, yang secara langsung dapat menghentikan masalah yang terjadi saat itu. Serta dapat mencegah adanya masalah baru yang dapat ditimbulkan terkait mesin di proses tersebut. Sistem di dalam alat manufaktur ini juga menjadi prinsip dalam metode jidoka quality control, yang dipelopori oleh Toyota serta menjadi pendekatan dari konsep Lean manufacturing. Sistem berbasis teknologi informasi Kemajuan teknologi yang semakin meningkat pesat di bidang teknologi informasi telah memunculkan terobosan baru pada sistem Andon. Cara kerjanya hampir sama dengan sistem konvensional, namun pada penerapannya secara teknologi memberikan banyak kemudahan. Salah satunya adalah ketika setiap orang dari level manajemen hingga bagian operasional produksi dapat mengetahui status produksi yang berjalan dengan real time. Manfaat Standar Metode Andon Berikut ini adalah berbagai manfaat yang diperoleh bagi pengguna Standar Metode Andon : ·         Memberi kesempatan dan pemberdayaan kepada pekerja untuk menghentikan produksi ketika ditemukan cacat pada proses sehingga dapat segera meminta bantuan. ·         Penghematan waktu yang signifikan pada saat terjadi masalah di proses sehingga tidak berlarut-larut, karyawan akan lebih mudah dalam melakukan identifikasi lokasi permasalahan dan mempercepat penanganan atau problem solving. ·         Pengurangan biaya karena jika masalah terlambat ditangani maka akan banyak produk gagal yang terlanjur dihasilkan oleh proses. ·         Komunikasi yang lebih baik antar bagian terkait produksi. ·         Kontrol yang lebih baik dalam rangka penerapan kontrol kualitas atau quality control pada produksi. ·         Sistem pengumpulan informasi yang praktis demi terciptanya perbaikan berkelanjutan atau continuous improvement. Ingin mengetahui manfaat dari penerapan Andon di industri Anda lebih lanjut? Segera hubungi konsultan kami untuk dapatkan konsultasi gratis dan penerapan Andon yang sesuai dengan kebutuhan industri Anda!

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

25 Oct 2022

...

Manajemen

Supply Chain Management : Peran Utama Dalam Rantai Produksi

Ketika bekerja atau mempunyai bisnis di perusahaan manufaktur dan yang terpenting memproduksi barang, Anda perlu mengetahui apa itu supply chain management (SCM) dan mengapa hal tersebut adalah cara paling efektif untuk menjalankan bisnis. Supply chain adalah semacam rantai yang menghubungkan perusahaan dengan supplier baik itu material, logistik, barang jadi dan lainnya. Yuk, simak lebih lanjut pengertian SCM lebih detail! Apa Itu Supply Chain Management (SCM)? Supply chain management (SCM) adalah pengelolaan alur produksi barang maupun jasa yang dimulai dari bahan dasar sampai pengiriman produk akhir ke pelanggan. Perusahaan biasanya menjalankan pengelolaan ini dengan membuat ‘rantai’ dari satu supplier ke yang lain, lalu ke pabrik untuk diolah, sampai pihak yang akan mengedarkan produk tersebut ke khayalak umum. Tanpa SCM ini, rantai yang ada akan berjalan begitu saja tanpa pertimbangan yang nantinya justru akan merugikan perusahaan. Supply chain management meliputi perencanaan, pengawasan, dan eksekusi di masing-masing tahapan. Dengan mengelola semua hal itu, eksekusi secara keseluruhan akan menjadi lebih efektif dan ekonomis. Perusahaan juga jadi bisa mengetahui dan memastikan bahwa produk yang dibuat sampai ke tangan pelanggan di saat yang tepat. Cara Kerja SCM? Terdapat lima aspek dari supply chain yang akan dikelola, yaitu: 1. Perencanaan dan pembuatan strategi Pada tahap perencanaan, perusahaan melakukan budgeting untuk menentukan biaya yang harus dikeluarkan selama produksi. Tahap lainnya akan berputar mengelilingi angka yang ditentukan tersebut. 2. Sumber Sumber, baik itu material maupun jasa, harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan dan pengiriman dilakukan tepat waktu. Jika terlambat sedikit saja, proses lainnya secara otomatis akan terhambat. Untuk memastikan ini semua berjalan dengan lancar, Anda harus menjaga hubungan baik dengan supplier material yang nantinya akan diproses menjadi produk. 3. Manufaktur Di tahap selanjutnya dalam supply chain management adalah memastikan bahwa proses manufaktur berjalan seefisien dan seproduktif mungkin. Jangan sampai terlalu lama, karena hal itu akan menghambat pengiriman ke pelanggan. Akan tetapi, jangan terlalu cepat juga tapi barang yang dihasilkan tidak sesuai kualitasnya. 4. Pengiriman dan logistik Supply chain manager juga harus benar-benar mengawasi pengiriman dan logistik. Dari awal, ia bertanggung jawab untuk memilih partner logistik yang dapat diandalkan. Secepat apa pun tahap lain dijalankan, kalau logistik bermasalah tentu akan menghambat proses secara keseluruhan. Aspek ini juga mencakup penyimpanan inventaris. Bagaimana kalau gudang yang dimiliki terlalu sedikit, atau bahkan terlalu banyak? Hal ini yang perlu dipikirkan, jangan sampai ada satu hal yang berlebih dan memakan banyak biaya, padahal biaya tersebut bisa dialokasikan ke aspek lain yang mungkin lebih krusial bagi perkembangan bisnis. 5. Retur (khusus untuk produk bermasalah) Seperti yang sudah disebutkan di awal, tujuan utama SCM adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. Kalau sampai banyak pelanggan yang melakukan retur karena ada permasalahan dari produk, tandanya harus ada perencanaan ulang atau setidaknya pergantian strategi. Jika dibiarkan, hal ini akan sangat merugikan baik dari segi kepuasan konsumen maupun biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurus pengembalian dan penukaran produk. Lalu, apakah ada cara untuk menghindarinya? Tentu saja ada, yaitu benar-benar merencanakan dan mengawasi setiap tahapan dengan saksama. Dengan begitu, produk bisa sampai di tangan pelanggan dengan aman, dengan kualitas terbaik, di saat mereka membutuhkannya. Manfaat dan Contoh Supply Chain Management Manfaat utama dari supply chain management adalah efisiensi dalam produksi, meningkatkan profit, mengurangi biaya tidak penting, dan menjaga hubungan profesional dengan baik. Tak hanya itu, perusahaan yang menggunakan SCM juga bisa mengetahui kejelasan demand pelanggan, sehingga inventaris dapat diatur menyesuaikan permintaan tersebut. Dengan strategi yang tepat, operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik. SCM tak hanya bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga pada pelanggan. Pasalnya, dengan pengelolaan yang baik, kualitas customer service tentunya juga akan meningkat. Bayangkan saja kalau memang semua tahap dan fase dijalankan secara efisien dan tepat waktu.  Perusahaan jadi bisa menyediakan produk yang diinginkan oleh pelanggan di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat juga. Pelanggan akan merasa puas, apalagi jika kualitas barang yang diproduksi sesuai dengan ekspektasi target pasar. Nah, kepuasan pelanggan tersebut jika dipertahankan terus-menerus akhirnya dapat meningkatkan customer loyalty. Pada akhirnya, pengelolaan ini akan menguntungkan semua pihak. Banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa kita sebenarnya sudah sering melihat praktik supply chain management dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pergi ke supermarket, minimarket, atau bahkan warung, ada beberapa produk yang sudah pasti tersedia, kan?  Air mineral, bahan dasar makanan, atau bahkan obat-obatan generik. Tanpa supply chain management yang baik, produk tersebut mungkin terlambat masuk atau bahkan kuantitasnya kurang. Padahal, masyarakat membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari. Jadi, dapat disimpulkan bahwa supply chain management benar-benar mempermudah proses produksi dan bermanfaat bagi pelanggan yang memiliki demand terhadap produk tersebut. Itu dia penjelasan mengenai apa itu supply chain management (SCM), cara kerjanya, dan manfaat serta kelebihan menjalankannya. Intinya, supply chain management adalah upaya yang perlu dilakukan jika ingin menjalankan bisnis seefektif mungkin. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang SCM? Dapatkan konsultasi GRATIS bersama agen kami untuk penerapan efektifitas kinerja manufaktur bersama LEAPFACTOR!  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

21 Oct 2022

...

Sejarah

Sejarah Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0

Memasuki akhir tahun 2022 Indonesia melihat ada satu pembelajaran yang bisa ditarik selama 2,5 tahun terakhir selama pandemi, yaitu transformasi digital yang luar biasa. Seluruh masyarakat Indonesia mulai aktif melakukan aktivitas dalam keseharian menggunakan teknlogi digital. Hal tersebut mendorong size ekonomi digital Indonesia terus meningkat pesat.Melihat hal tersebut, pemerintah gencar menerapkan strategi sebagai inisiatif nasional industri 4.0 yang dijalankan dengan digital ekosistem lewat inovasi dan infrastuktur digital. Ada 5 sektor prioritas Indonesia yang ditetapkan pemerintah dalam menghadapi era Industri 4.0, yakni sektor makanan dan minuman, otomotif, kimia, elektronik, tekstil dan pakaian jadi. Berbicara tentang Revolusi Industri 4.0 yang saat ini telah ramai diperbicangkan, bagaimana sejarah Revolusi ini hingga sampai saat ini? Revolusi industri telah mengubah cara kerja manusia yang kita ketahui hal ini terjadi karena didorong oleh perlunya peningkatan suatu produksi yang menggunakan alat-alat mekanis. Semua itu memiliki dampak positif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, bahkan sampai mengubah peradaban manusia.   Berikut ini pembahasan mengenai revolusi industri yang membawa perkembangan secara besar-besaran di berbagai aspek kehidupan.   Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri? Revolusi Industri adalah suatu perubahan besar-besaran yang terjadi dalam dunia industri karena munculnya perkembangan teknologi dalam mengelolah sumber daya, sehingga menjadikan setiap prosesnya jauh lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, arti dari kata Revolusi adalah suatu perubahan yang terjadi dengan cepat dan mengubah dasar-dasar dari kehidupan. Sedangkan arti dari kata Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan dari yang tadinya berbentuk mentah, menjadi barang jadi yang memiliki nilai dan bermutu tinggi. Gabungan kedua kata tersebut telah menjadi topik yang menarik untuk dibahas sejak kemunculannya mulai dari era 1.0 sampai sekarang yang kita jalani di era 4.0.   Istilah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0 itu sendiri adalah penanda bahwasannya perubahan besar dalam dunia industri tersebut telah terjadi sebanyak 4 kali sehingga melahirkan 4 era yang berbeda. Revolusi industri pertama kali terjadi di negara Inggris yang mana saat itu kondisi negaranya berada dalam keadaan stabil. Untuk lebih lengkapnya, mari simak sejarah revolusi industri mulai dari 1.0 sampai 4.0 di bawah ini! Era Revolusi Industri 1.0 Perkembangan Revolusi Industri 1.0 Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840) dan ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun 1776 oleh James Watt di negara Inggris sehingga membawa perubahan besar di berbagai sektor. Mesin uap yang berbahan bakar batu bara ini ditenagai oleh mesin dan kebanyakan diperuntukkan untuk produksi tekstil di Inggris.  Seiring berjalannya waktu, mesin uap berkembang pula di berbagai industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual. Pada era ini jugalah pertama kali kegiatan produksi massal terjadi demi memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah jumlahnya. Apabila dilihat dari latar belakangnya, revolusi industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena disebabkan oleh beberapa hal: 1.      Situasi politik dan ekonomi yang stabil di negara Inggris 2.      Inggris kaya akan sumber daya alam 3.      Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi 4.      Dukungan pemerintah terhadap penemuan di bidang teknologi (Hak Paten) 5.      Arus urbanisasi dan perdagangan yang baik 6.      Munculnya paham ekonomi liberal 7.      Terjadinya revolusi agraria Dampak Revolusi Industri 1.0     Perubahan besar tersebut ditandai dengan cara manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi produk khususnya di beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan teknologi di seluruh dunia. Dengan adanya revolusi industri 1.0 tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah.   Era Revolusi Industri 2.0 Perkembangan Revolusi Industri 2.0 Setelah era 1.0 berakhir, revolusi industri pun masuk ke tahap selanjutnya yaitu Revolusi Industri 2.0. Revolusi Industri 2.0 adalah era revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-19 (1870-an) dan berfokus kepada efisiensi mesin di setiap lini (Assembly Line) dalam proses produksi karena ditemukannya tenaga listrik. Pada saat itu adanya produksi mobil secara massal mengharuskan kendaraan tersebut dirakit dari awal hingga akhir yang menyebabkan proses tersebut tentu tidak cepat dan tidak mudah. Dengan adanya lini produksi pada tahun 1913, menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan. Proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga untuk merakit dari awal hingga akhir. Diselesaikan dengan konsep Lini Produksi (Assembly Line) dengan memanfaatkan Conveyor Belt. Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di tempat yang berbeda. Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, dimana 1 orang hanya menangani 1 proses perakitan. Dampak Revolusi Industri 2.0 Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II, dimana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran. Era Revolusi Industri 3.0 Perkembangan Revolusi Industri 3.0 Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan dipicu oleh perkembangan mesin-mesin pintar (Komputer & Software) berbasis teknologi otomasi yang perlahan menggantikan peran-peran manusia di lapangan. Pada era inilah dimulainya digitalisasi khususnya di dunia industri. Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan. Dalam dunia manufaktur, Revolusi Industri 3.0 bisa dibilang merupakan revolusi yang sangat penting. Mengingat manufaktur menuntut ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi, dimana dua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan oleh manusia. Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas. Dampak Revolusi Industri 3.0     Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer. Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini. Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. Berbagai penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih. Era Revolusi Industri 4.0 Perkembangan Revolusi Industri 4.0 Era Revolusi Industri 4.0 telah menjadi perbincangan banyak pihak. Pemerintah, Industri, dan Perusahaan mengerahkan segala strategi untuk menghadapinya. Tapi sebelumnya, apa itu Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti internet, komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), machine learning, deep learning, cloud analytics, bahkan kendaraan otonom merevolusi setiap proses mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability). Teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya seperti ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital pun bermunculan di era revolusi industri terbaru ini. Dalam skala industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis. Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia. Penutup Revolusi Industri pertama kali didorong oleh perlunya peningkatan suatu reproduksi yang hanya dijalankan dengan penggunaan alat–alat mekanisme. Mulai dari penemuan mesin uap hingga teknologi yang semakin canggih yang mampu mengintegrasikan ruang maya dan fisik menjadi satu. Era revolusi industri sudah terbukti memberikan peluang baru di setiap tahapnya, mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0. Tergantung kepada kita melihat hal ini dari berbagai sudut pandang, bisa jadi adalah sebuah peluang baru atau bahkan sebuah ancaman. Dan jika terwujudnya Society 5.0 sebagai gabungan ruang maya dan ruang fisik akan menghasilkan teknologi yang semakin canggih. Memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk melayani kebutuhan manusia. Berkeinginan menerapkan konsep automasi yang modern di bisnis, perusahaan, atau pabrik Anda? Segera hubungi agent kami untuk konsultasi lebih lanjut!  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

14 Oct 2022

...

Teknologi

4 Tren Teknologi di Industri Manufaktur Tahun 2023

Berikut ini adalah 4 Tren Teknologi yang diprediksi akan semakin dibutuhkan khususnya di Industri Manufaktur.   INTERNET OF THINGS : Teknologi IoT memungkinkan industri untuk membuat keputusan yang terukur dan tepat. Teknologi IoT juga menawarkan manajemen pemantauan jarak jauh dan pemeliharaan prediktif untuk mempertahankan visibilitas kinerja peralatan meskipun sedang bekerja dari jarak yang jauh.   AUGMENTED REALITY : Teknologi baru ini memungkinkan perusahaan untuk membuat dan menguji produk dalam dunia virtual sebelum produk tersebut diproduksi. Simulasi produksi ini diprediksi akan memberikan efisiensi waktu dan kualitas produk yang lebih baik, sehingga pengguna bisa memiliki pengalaman yang lebih baik.   3D PRINTING : Teknologi mutakhir satu ini bisa menghasilkan produk secara langsung hanya dengan satu mesin tunggal. Teknologi 3D printing dapat menghasilkan produk yang sama dengan hanya dengan satu kali proses tanpa memerlukan melalui pengelasan dan perakitan.   ARTIFICIAL INTELLIGENCE : Mesin satu ini didesain untuk mempelajari alogaritma sistem yang nantinya akan membantu perusahaan dalam memproduksi barang dengan lebih cepat. Pada dasarnya, kecerdasan buatan ini merupakan sebuah tren yang turut membantu industri manufaktur agar lebih efisien.   Bagaimana menurut Anda? Apakah perusahaan Anda sudah melakukan pemanfaatan teknologi melalui transformasi digital?

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

13 Oct 2022

...

Teknologi

Menggabungkan MES (Manufacturing Execution System) dan ERP (Enterprise Resource Planning), memaksimalkan kinerja produksi?

Digitalisasi adalah hal yang wajib dilakukan bagi para pelaku industri manufaktur, dengan menerapkan sistem digitalisasi para pelaku industri dapat  membantu meningkatkan penjadwalan, otomatisasi, dan pemantauan dari area produksi. Tidak terkecuali dengan adata stok bahan baku dan barang jadi hingga pelaporan ke pihak manajemen. Ada beberapa sistem yang digunakan untuk membantu hal ini salah duanya adalah MES dan ERP. Lalu, apa perbedaan yang membuat pelaku industri manufaktur harus paham antara MES dan ERP?   Mengintegrasikan MES dan ERP Di bidang manufaktur, sistem MES dan ERP masing-masing menghadirkan sesuatu yang berbeda. Seringkali, ERP untuk manufaktur bertindak sebagai lapisan teratas untuk menangani pesanan dan inventaris. Sedangkan MES berfokus pada operasi waktu nyata di area produksi. Namun, ada beberapa area di mana sistem MES dan ERP berkoordinasi bersama untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang operasi manufaktur dibandingkan dengan sistem ini secara terpisah. Dengan integrasi MES dan ERP secara bersama, sistem MES Anda akan membantu dalam mengirimkan data ke sistem ERP. Data ini berisi informasi seperti nomor bagian, jumlah bahan serta informasi pengiriman. Informasi ini disampaikan melalui database bersama atau komunikasi HTTP antara kedua sistem. Ini membantu tim manajemen pabrik melacak apa yang terjadi dalam tingkat operasional untuk melihat apakah perubahan perlu dilakukan untuk menghilangkan hal yang kurang maksimal untuk meningkatkan kinerja produksi di pabrik tersebut. Meskipun Anda dapat menggunakan solusi MES atau ERP secara terpisah, kami sarankan agar keduanya dapat dipakai secara bersamaan atau saling terintegrasi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Tidak diragukan lagi, integrasi MES dan ERP memberikan informasi operasional yang lebih lengkap untuk tim manajemen, dengan kemudahan ini manajemen akan lebih fokus untuk menyesuaikan kinerja di area pabrik secara keseluruhan.

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

11 Oct 2022

...

Teknologi

Internet of Things (IoT) di Bidang Industri

Pernakah Anda mendengar istilah IoT? IoT adalah singkatan dari Internet of Things, istilah tersebut semakin banyak didengar setelah Revolusi Industri 4.0 digaungkan oleh pemerintah. Di dalam Revolusi Industri 4.0 ini adalah penerapan IoT di berbagai bidang tanpa terkecuali di bidang industri. Pertumbuhan Internet of Things (IoT) dengan cepat membentuk dunia yang lebih canggih. Perangkat pintar, koneksi internet, dan analitik data bertanggung jawab atas kemajuan revolusioner dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun industri. Teknologi IoT telah memainkan peran penting dalam Industri, memberikan tingkat efisiensi operasional dan ketersediaan sumber daya yang tak terbayangkan. Dalam bidang industri, teknologi IoT didefinisikan sebagai jaringan perangkat, mesin, dan sensor yang terhubung satu sama lain dan ke Internet, dengan tujuan mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk menerapkan informasi dalam perbaikan proses yang berkelanjutan. Ada banyak aplikasi Industrial IoT di luar sana, dan mereka telah mendorong semakin banyak perusahaan untuk terlibat dalam paradigma baru ini untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mengoptimalkan pengeluaran dan keuntungan mereka. Meskipun ini merupakan tren global, dalam kasus sektor industri, pemilik bisnis perlu menyadari penerapan teknologi IoT untuk menghasilkan proses yang tetap relevan di tahun-tahun mendatang. Contoh Tren Penerapan Internet of Things dibidang Industri 1. Manajemen dan pemantauan peralatan otomatis dan jarak jauh Teknologi IoT dalam penerapannya di bidang industri yang paling utama terkait dengan manajemen peralatan otomatis. Ini memungkinkan sistem terpusat untuk mengontrol dan memantau semua proses perusahaan. Karena kemampuan untuk mengontrol peralatan dari jarak jauh melalui mesin dan perangkat lunak digital, bukan tidak mungkin pemilik bisnis akan dapat mengontrol beberapa pabrik yang terletak di lokasi berbeda. Ini memberi perusahaan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengawasi kemajuan produksi mereka secara real-time, sekaligus dapat menganalisis data historis yang diperoleh sehubungan dengan proses produksi perusahaan. Pengumpulan dan penggunaan data tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung peningkatan proses dan menghasilkan lingkungan di mana keputusan berbasis informasi menjadi prioritas.                                                                                           2. Pemeliharaan prediktif Menggunakan teknologi IoT dalam bidang industri memungkinkan pemilik untuk mengantisipasi mesin yang bermasalah dan harus diganti segera. Sebab, teknologi IoT bekerja melalui sensor yang setelah dipasang pada mesin dan platform operasi, dapat mengirimkan peringatan ketika faktor risiko tertentu muncul. Misalnya, sensor yang memantau robot atau mesin mengirimkan data ke platform, yang menganalisis data yang diterima secara real-time dan menerapkan algoritma canggih yang dapat mengeluarkan peringatan terkait suhu tinggi atau getaran yang melebihi parameter normal. 3. Implementasi perbaikan yang lebih cepat Teknologi IoT dan perangkatnya menghasilkan informasi berharga sehingga mereka yang bertanggung jawab untuk meningkatkan proses dalam model bisnis industri (insinyur proses, kualitas atau manufaktur) dapat mengakses data dan menganalisisnya lebih cepat dan otomatis, dan dari jarak jauh melakukan penyesuaian proses yang diperlukan. Ini juga meningkatkan kecepatan di mana perubahan dan peningkatan diterapkan dalam Operational Intelligence dan Business Intelligence, perubahan yang sudah menawarkan keunggulan kompetitif bagi banyak sekali bisnis industri. 4. Kontrol kualitas Kemampun teknologi IoT lain yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk memantau kualitas produk manufaktur pada setiap tahap, mulai dari bahan mentah yang digunakan dalam proses, hingga cara pengangkutannya (melalui aplikasi pelacakan cerdas), hingga ke reaksi pelanggan setelah produk diterima. Informasi ini sangat penting ketika ingin meningkatkan efisiensi perusahaan dan menerapkan perubahan yang diperlukan jika kegagalan terdeteksi. Tujuannya, tentu untuk mengoptimalkan proses dan segera mendeteksi masalah dalam rantai produksi. Juga telah dibuktikan bahwa penting untuk mencegah risiko di industri yang lebih rumit, seperti farmasi atau makanan. 5. Meningkatkan keamanan dan produktivitas Mesin yang merupakan bagian dari teknologi IoT dapat menghasilkan data waktu nyata terkait situasi di pabrik. Melalui pemantauan kerusakan peralatan, kualitas udara pabrik, dan frekuensi penyakit di suatu perusahaan. Maka dari itu, skenario berbahaya yang mengancam pekerja dapat dihindari . Ini tidak hanya meningkatkan keselamatan perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga produktivitas dan motivasi kerja karyawan. Selain itu, biaya ekonomi dan reputasi yang diakibatkan oleh manajemen keselamatan perusahaan yang buruk dapat diminimalisir.   Itulah contoh dan pemaparan penerapan IoT di bidang industri yang dapat diterapkan di tempat Anda. Ingin mengetahui lebih lanjut penerapan IoT di bidang industri? Hubungi konsultan kami dan kami siap membantu menerapakan IoT di pabrik Anda dengan cara yang praktis dan hemat biaya!

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

20 Sep 2022

...

Teknologi

Berkenalan Dengan Smart Factory dan Smart Manufacturing

Apa itu Smart Factory dan Smart Manufacturing? Smart Manufacturing merupakan konsep baru dalam dunia manufaktur. Bagaimana konsep ini dapat membawa terobosan dan mengubah dunia manufaktur yang sebelumnya ada, terutama di Indonesia? Berikut penjelasannya!Memahami Apa Itu Smart Manufacturing & Smart FactoryKita tahu bahwa istilah Manufaktur merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah badan usaha dalam memproses bahan baku mentah menjadi barang jadi menggunakan alat, mesin, dan sebagainya dalam skala besar.Istilah tersebut kemudian berkembangan sejalan dengan datangnya berbagai inovasi dalam dunia teknologi modern, yang kemudian kita kenal sebagai Smart Manufacturing.Smart Manufacturing didefinisikan sebagai sebuah sistem yang sepenuhnya saling terintegrasi dalam proses manufaktur dengan yang respon yang real-time.Dengan sistem tersebut, tuntutan dari berbagai kondisi pabrik yang sering berubah-ubah dapat teratasi dengan lebih cerdas melalui proses otomatisasi dan optimalisasi. Karenanya, lahirlah istilah Smart Factory.Konsep smart manufacturing ini membawa kabar baik bagi semua perusahaan manufaktur. Sebab, manfaatnya sangat bisa dirasakan baik dari sisi perencanaan, kecepatan produksi, kualitas akhir, dan juga pengembangan produk.Lalu, apa hubungan antara smart manufacturing dengan revolusi industri 4.0 yang saat ini kita hadapi?  Konsep Smart Manufacturing dalam Revolusi Industri 4.0Konsep smart manufacturing sebenarnya dilatarbelakangi oleh kemunculan perangkat-perangkat pintar sejak tahun 2000-an. Perangkat-perangkat pintar ini kemudian secara perlahan berkembang menggantikan tugas-tugas manusia.Mengingat perkembangan revolusi industri dari era pertama sampai keempat, kita tahu bahwa kini revolusi industri 4.0 banyak melibatkan Artificial Intelligence (AI) dan juga Internet of Things (IoT).Keduanya menciptakan konsep teknologi yang saling terintegrasi satu sama lain, dan memiliki algoritma tersendiri untuk dapat memahami berbagai permasalahan kompleks.Konsep tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam mesin-mesin produksi, dan dapat bekerja dengan lebih cerdas serta terintegrasi dengan Big Data. Sehingga muncul istilah dalam industri manufaktur yaitu Industrial Internet of Things (IIoT).Nantinya, IIoT ini bisa melihat, menganalisa, dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan data secara otomatis, yang dapat digunakan manusia untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat.Mungkin Anda bertanya-tanya, “Apa sih, masalah yang dapat diatas oleh konsep ini?”Masalah Kompleks yang Mampu Diatasi Smart ManufacturingMemang, konsep smart manufacturing terdengar sangat keren apabila kita hidup di masa lalu. Namun, apakah konsep tersebut masih relevan dengan berbagai masalah yang kita dihadapi sekarang? Berikut masalah-masalah kompleks yang mampu diatasi oleh konsep smart manufacturing.A. Maintenance OtomatisApabila kita perhatikan, kegiatan perawatan mesin atau maintenance dahulunya dilakukan secara manual dengan berbagai masalah yang mungkin saja tidak dapat diselesaikan dengan baik.Berbeda dengan pabrik yang telah menerapkan konsep smart manufacturing. Mesin-mesin tersebut dapat secara otomatis mengumpulkan setiap data secara detail, lalu menginformasikannya dalam bentuk visual.Data tersebut kemudian digunakan oleh teknisi untuk mengeksekusi setiap bagian dari proses maintenance dengan lebih tepat dan juga cepat.B. Manajemen Inventori dan Supply ChainMemantau stok gudang dan menjaganya agar tetap tersedia merupakan sebuah masalah yang kerap dihadapi oleh perusahaan manufaktur. Tidak jarang pula terjadi masalah di mana data stok di gudang tidak sesuai dengan data yang ada di sistem.Berkat konsep smart manufacturing, pencatatan stok barang di gudang serta proses distribusinya ke supply chain tidak lagi serumit dahulu. AI akan membantu perusahaan Anda untuk melakukan prediksi, mulai dari perkiraan stok yang akan habis, perkiraan barang yang akan tiba, hingga perkiraan barang yang akan dikirim dari perusahaan.Semua aset yang terdaftar di dalam sistem juga akan terpantau secara otomatis, bahkan untuk tingkat yang lebih lanjut, AI akan menghitung sampai rasio pemasukan dan pengeluaran dari riwayat stok yang ada di gudang. C. Data yang Dapat Diakses Seluruh Tim (Cloud System)Kehadiran data yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun juga akan mempengaruhi mobilitas tim dalam suatu perusahaan, mengingat besarnya data yang disimpan.Karenanya, sistem cloud akan menjadi sebuah solusi praktis yang dapat diterapkan perusahaan dalam industri manufaktur.Dengan adanya sistem cloud, Anda beserta tim memiliki akses untuk setiap data yang ada di dalam perusahaan. Bahkan, Anda juga dapat mengontrol status dari setiap mesin dari jarak jauh apabila cloud tersebut digabungkan dengan IIoT.Tentu, ini akan mengurangi biaya operasional secara signifikan, sehingga semua proses dapat dijalankan dengan lebih efisien.Itulah penjelasan singkat mengenai konsep smart manufacturing dan smart factory dalam dunia industri. Implementasi dari konsep tersebut sudah sangat jelas membawa pengaruh positif bagi setiap pabrik dan perusahaan. Ingin mengetahui lebih lanjut perihal smart manufacturing atau smart factory?  Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut!

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

14 Sep 2022

...

Manajemen

Kaizen: Pengertian, Manfaat dan Penerapan di Pabrik (Industri Manufaktur)

Apa Itu Kaizen? Istilah kaizen diambil dari bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kaizen dapat diartikan sebagai untuk perbaikan, perubahan menjadi lebih baik, atau perbaikan berkelanjutan. Kaizen telah terkenal menjadi filosofi strategi bisnis untuk membuat perubahan kecil, tetapi terus-menerus menjadi lebih baik dalam operasi perusahaan. Perubahan ini dapat berkisar dari langkah-langkah manufaktur hingga produktivitas, inventaris, atau masalah kontrol kualitas. Kaizen lebih tepat disebut sebagai budaya perusahaan. Ini karena kaizen didasarkan pada komunikasi dan kerja sama di antara seluruh elemen perusahaan.Filosofi kaizen melakukan perbaikan dari hal-hal kecil yang dapat membuat proses produksi lebih efisien dan terstandarisasi, terutama di bidang berikut. Kualitas, mulai dari produk, praktik terbaik, dan proses bisnis. Biaya, seperti bahan, energi, dan sumber daya. Pengiriman, termasuk waktu pengiriman dan aktivitas nonnilai tambah. Manajemen, mulai dari pelatihan, sikap, alur kerja, hingga dokumentasi. Keselamatan dan kondisi kerja. Terdapat dua bentuk penerapan dari filosofi kaizen, di antaranya adalah: 1. Perencanaan Sebagai perencanaan, kaizen membuat rancangan yang berfokus pada peningkatan area tertentu di dalam perusahaan. Rancangan ini dapat melibatkan seluruh elemen perusahaan dari berbagai tingkatan. Namun, fokus dari perencanaan ini terletak pada keterlibatan tim product development. 2. Filosofi perusahaan Seperti yang disebutkan sebelumnya, kaizen dapat diterapkan sebagai budaya perusahaan. Sebagai filosofi, kaizen berfokus membangun budaya di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam perkembangan perusahaan. Mengapa Kaizen Perlu Diterapkan? Kaizen mengembangkan kondisi di mana semua karyawan sangat terlibat. Ketika diterapkan dengan sukses dan jelas, kaizen memenuhi tiga kebutuhan esensial karyawan berikut. Perasaan terhubung dengan tujuan organisasi yang lebih besar, dengan pekerjaan dan rekan kerja. Kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah yang ada dengan solusi yang kreatif, namun praktis. Rasa memiliki dan kesadaran selama proses berlangsung. Menerapkan filosofi kaizen adalah salah satu cara untuk melibatkan tim, termasuk dalam mengembangkan budaya perusahaan yang berkelanjutan. Keterlibatan yang aktif memiliki dampak langsung pada proses bisnis dan kesuksesan. Saat Anda dapat memberdayakan seluruh anggota tim untuk berpartisipasi, mereka akan dapat bekerja dengan lebih efektif. Cara Menerapkan Filosofi Kaizen di Pabrik 1. Analisis performa saat ini Jika Anda ingin mengembangkan tim dalam berkerja, lakukan analisis terhadap performa tim saat ini. Bersikaplah kritis ketika melakukan analisis. Sikap ini diperlukan untuk membuat perubahan yang berdampak dan bertahan lama. 2. Pikirkanlah dari hal kecil Terkadang, ketika merancang sebuah ide, kita terpaku pada ide yang besar. Padahal, ide kecil pun bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Ide sederhana seperti mengkonsolidasikan rapat atau mengatur waktu untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dapat berpengaruh besar pada produktivitas dalam berkerja. Ajaklah seluruh anggota tim untuk membuat perubahan dalam proses kerja, baik secara kelompok ataupun individu. 3. Ciptakan lingkungan yang saling mendukung Ciptakanlah lingkungan yang mendukung anggota tim untuk berbicara atau berpendapat. Buatlah mereka merasa nyaman mengenali titik kelemahan atau berpikir ada cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Namun, ketika sebuah ide tidak berhasil seperti yang mereka bayangkan, melakukan perbaikan alih-alih menimpakan kesalahan adalah hal yang disarankan dalam filosofi kaizen. 4. Jangan terpaku pada kesempurnaan Metodologi kaizen tidak diterapkan untuk menyempurnakan sistem atau proses, melainkan untuk memperbaiki sistem atau proses tersebut agar lebih efektif. Terlepas dari seberapa baik segala sesuatunya berjalan, selalu ada cara untuk meningkatkannya, mulai dari pengembangan fitur produk hingga caramu mengelola proyek. 5. Akui kesuksesan Rayakan keberhasilan peningkatan, betapapun besar atau kecilnya. Jika Anda memiliki anggota tim yang benar-benar ingin membantu meningkatkan bisnis, produk, atau pengalaman konsumen Anda, itulah anggota tim yang perlu dipertahankan. 6. Gunakan metode manajemen lainnya Kaizen adalah pola pikir untuk selalu mencari cara untuk melakukan peningkatan. Namun, ketika diimplementasikan, Anda mungkin merasa metode lain dapat lebih efektif jika digunakan. Metode yang paling umum digunakan bersamaan dengan kaizen di antaranya adalah metode SMART (specific, measurable, attainable, relevant, and timely). Akan tetapi, Anda bisa memilih metode apa saja yang menurut Anda efektif diterapkan dalam tim. Bahkan, Anda bisa menggunakan berbagai metode tersebut bersamaan dengan kaizen. Nah, itu dia hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang apa itu filosofi kaizen beserta penerapannya di lingkungan pabrik. Jika ingin menerapkan filosofi kaizen ini dalam transformasi digital pabrik Anda jangan ragu kontak kami untuk membantu proses Kaizen di pabrik Anda, saatnya pabrik industri manufaktur di Indonesia melek akan teknologi!    

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

13 Sep 2022

...

Manajemen

Mengapa OEE (Overall Equipment Effectiveness) Perlu Dihitung?

Steve Jobs mengatakan “If you can define the problem correctly, you almost have the solution.” Hari ini saya akan membahas seberapa pentingnya menerapkan monitoring atas perhitungan efektifitas dalam produksi di pabrik,yaitu OEE (Overall Equipment Effectiveness) yang telah dinyatakan secara internasional sebagai standar industri profesional. Salah satu contoh faktor pengurang efektifitas hasil dalam produksi pabrik adalah, Suatu mesin produksi plastik beroperasi selama 10 jam atau 600 menit per hari. Namun ternyata, mesin ini sering macet selama beberapa kali dalam sehari, sehingga waktu tidak produktifnya mencapai 50 menit setiap harinya. Permasalahan di atas menjadi mimpi buruk bagi manajemen pabrik apabila terjadi terus menerus. Tapi, seringnya ini tidak diketahui karena tidak ada sistem monitoring yang andal. Di sinilah OEE bisa berperan sebagai parameter pelengkap untuk mengevaluasi kinerja produksi. Metode ini bisa digunakan untuk mengkuantifikasi kinerja kegiatan produksi, sekaligus menaikan efektifitas dan juga kualitas. Mari kita telaah lebih lanjut bagaimana cara meningkatkan OEE dalam proses produksi, Saya akan mulai dengan ada aspek-aspek apa saja yang terkait: 1.      Availability, adalah berapa lama mesin akan beroperasi dibandingkan dengan waktu yang telah direncanakan untuk proses produksi. 2.      Performance, adalah hasil aktual produksi dibandingkan dengan standar kapasitas produksi mesin tersebut. 3.      Quality adalah hasil produksi yang memenuhi standar kualitas  yang telah ditetapkan dibandingkan dengan total hasil produksi.. Semakin tinggi nilai OEE, semakin efektif operasional produksi  tersebut. Ketika nilai OEE mendekati 100% berarti perusahaan berhasil membuat quality produk  dengan performance mesin produksi sesuai dengan yang ditetapkan oleh manajemen, dan sesuai dengan waktu yang direncanakan (availability). Banyak dari pabrik yang pernah saya kunjungi,  meski sudah mengetahui istilah efektifitas hasil produksi (OEE) itu apa.  Tetapi masih mengalami kendala  dalam menentukan nilai OEE yang akurat karena masih dikerjakan secara manual, yang prosesnya bisa jadi cukup rumit dan memakan banyak waktu. Solusi dari permasalahan ini yaitu, menerapkan digitalisasi pabrik. Pengumpulan data akan langsung diambil dari sensor mesin sehingga sistem otomatis mendapatkan data secara real time dan dapat menghitung nilai OEE secara cepat. Metode apa lagi yang dapat meningkatkan efektifitas kinerja produksi dalam pabrik yang Anda ketahui?

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

02 Feb 2022

...

Manajemen

Peran Penting Revolusi Industri 4.0 untuk Efisiensi Kerja Proses Produksi

Kita sudah memasuki di era Revolusi Industri 4.0. Salah satu perubahan besar yang banyak diperbicangkan adalah soal efisiensi kerja. Tapi, apakah benar faktanya memang seperti itu? Sebagai orang yang berkecimpung dan banyak bekerja sama dengan pelaku usaha industri manufakur, saya merasakan bahwa Revolusi Industri 4.0 berperan penting dalam peningkatan efisiensi kerja di dalam proses produksi. Namun kondisi di lapangan saat  ini, masih banyak pabrik yang masih melakukan sistem kerja manual. Sebagai contoh, pencatatan baru bisa dilakukan oleh admin saat pekerjaan operator telah selesai. Hal ini membuat pekerjaan menjadi "saling tunggu" antara satu sama lain. Alurnya kira-kira seperti ini: 1. Operator diberikan planning produksi, surat perintah kerja dan kertas kerja 2. Operator mencatat hasil produksi dan mencatat jam beserta kendala gangguan mesin yang ada dalam produksi untuk dilaporkan 3. Dalam setiap pencatatan produksi masih ada proses manual checking yang dilakukan oleh supervisor 4. Admin akan memasukkan laporan dari setiap operator ke dalam sistem 5. Manajemen dapat memeriksa laporan kinerja produksi melalui sistem. Cukup rumit dan memakan banyak waktu, bukan? Belum lagi, ada kemungkinan terjadinya human error. Namun setiap kendala perlu disikapi positif dengan mencari solusinya. Revolusi Industri 4.0 dapat membantu dengan menerapkan digitalisasi pabrik. Lalu, apa itu digitalisasi pabrik? Pengumpulan data akan langsung diambil dari sensor mesin sehingga sistem otomatis mendapatkan data secara real time. Dengan adanya data yang diambil dari sensor mesin dapat juga menghitung nilai efektivitas mesin atau peralatan yang tersedia. Proses ini biasa disebut dengan istilah OEE (Overall Equipment Effectiveness). Dengan demikian, pelaku usaha akan lebih mudah untuk memantau kinerja proses produksi pabrik melalui perangkat digital, menciptakan lingkungan kerja paperless dan mendapatkan hasil data produksi yang lebih akurat. Operator pun akan fokus hanya melakukan produksi, tidak terganggu lagi perlu mencatat secara manual. Produktivitas per individu dan pabrik serta merta akan membaik sehingga peningkatan kesejahteraan yang diharapkan bersama dapat tercapai. Manajemen pabrik akan lebih mudah untuk memantau kerja produksi kapanpun dan di manapun sehingga bisa memberikan evaluasi yang tepat atas hasil kinerja karyawan. Mari terus berinovasi untuk meminimalisir sistem kerja saling tunggu, efisiensi kerja apa yang sudah Anda rasakan dari lahirnya Revolusi Industri 4.0?  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

25 Jan 2022

...

Teknologi

UMKM Harus Siap Menghadapi Era Baru Serba Digital

Seiring berjalannya waktu akan banyak hal yang harus selalu kita pelajari. Dari ilmu pengetahuan hingga teknologi. Hal ini bukan saja berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari namun, berpengaruh juga terhadap usaha yang telah kita lakukan dari dahulu. Bisa kita tengok dari sarana transportasi yang dahulunya sangat susah dicari apabila ingin berpergian malam hari sekarang hanya membutuhkan beberapa menit kita bisa langsung dijemput oleh ojek online..   UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM juga bisa diartikan sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil.   Berkaca dari beberapa tahun kebelakang industri UMKM di Indonesia terutama yang bergerak di bidang manufakturing mulai berkembang sangat cepat. Dari sini kita juga harus memulai bertranformasi menjadikan pabrik pintar untuk diterapkan di industri yang telah ada. Mengikuti perkembangan seperti ini adalah keharusan bukan hanya sekedar ikut-ikutan namun menjadi salah satu titik awal menjadikan industri UMKM yang lebih profesional dan terus berkembang. Kita coba cari tahu mengapa UMKM harus siap menghadapi era baru serba digital.   1.      Menghemat Waktu dan Biaya Menghemat waktu dan biaya adalah hal yang sangat didambakan oleh semua pelaku usaha. Di sini kami akan jelaskan mengapa UMKM harus mengikuti era ini karena dapat berpengaruh dari kerja yang lebih efisien dan berdampak terhadap pengurangan waktu kerja yang dilakukan selain itu tidak ribet, karena dengan proses ini hanya memerlukan ponsel pintar atau komputer untuk mengetahui bagaimana kinerja produksi setiap hari tanpa memperlukan kertas.   2.       Meningkatkan Penjualan Pemasaran yang lebih mudah menjangkau banyak orang ada di era ini karena sistem pemasaran serba online yang menjadikan pasar tidak terbatas. Meningkatkan penjualan pasti akan berdampak pada era ini karena target pasar baru yang ada bukan hanya target pasar offline.   3.      Menghasilkan Produk yang Berkualitas Dari era ini perkembangan teknologi akan lebih canggih dan juga berdampak terhadap kualitas produk yang diproduksi. Contoh dari era ini yang dapat diterapkan pada proses produksi di UMKM yaitu, biasanya melakukan laporan hasil produksi secara manual di sini akan ada pencatatan hasil laporan dengan sistem otomatis yang akan menghasilkan pencatatan laporan hasil produksi yang pasti tanpa khawatir adanya kualitas produksi yang gagal lolos tahap pemasaran dan juga mudahnya mendapatkan informasi akan berdampak produsen dapat berinovasi untuk menghasilkan produk yang berkualitas.   Sudah siapkah menatap era baru ini? Saatnya pelaku UMKM melek akan teknologi

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

24 Jan 2022

...

Manajemen

Penerapan Revolusi Industri 4.0 di Dunia Manufaktur

Teknologi semakin lama semakin berkembang dan juga mempengaruhi sektor industri tanpa terkecuali terhadap industri manufaktur. Berbicara kemajuan teknologi tidak sah kalau kita tidak berbicara mengenai Revolusi Industri 4.0.   Revolusi industri 4.0 diklaim akan memberikan banyak perubahan terhadap pelaku industri, terutama di dunia manufaktur. Apa saja perubahan yang mungkin terjadi?   Tentu saja yang namanya revolusi bukanlah hal yang singkat membutuhkan waktu yang lama dan akan terus berkembang. Revolusi ini akan terus berjalan hari ini, besok, dan seterusnya.   Di beberapa tahun belakangan ini, kita mulai menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang melibatkan teknologi digital dan internet di dalam industri manufaktur.   Lalu aspek apa saja yang dibawa oleh Revolusi Industri 4.0 Ini yang bisa diterapkan ke dunia manufaktur?   Dengan menggunakan teknologi digital dan internet sebagai dasarnya, maka Revolusi Industri 4.0 lebih berfokus pada perkembangan dari software teknologinya bukan pada mesin-mesinnya. Berikut beberapa aspek yang dibawa oleh Revolusi Industri 4.0 untuk dunia manufaktur lebih tepatnya : 1.      Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan AI disebut-sebut sebagai salah satu inovasi yang paling berpengaruh di era revolusi industri 4.0 ini. AI juga merupakan bukti bahwa perkembangan dunia digital sudah sangat maju. Bisa dibilang AI adalah tahap dimana komputer memiliki kecerdasan, seperti layaknya manusia.   Ini membuat mesin-mesin bisa memperkirakan kapan mereka harus bekerja, bahkan sampai memberikan rekomendasi tindakan kepada penggunanya (baik dari segi perusahaan maupun segi klien). Contoh implementasi AI yang paling sederhana adalah kehadiran chatbot yang bisa anda temui di berbagai situs website.   Dalam industri manufaktur, AI bisa membantu perusahaan dalam memprediksi kapan kira-kira mesin perlu diperbaiki, bagaimana proses logistik berjalan dan perkiraan tiba/barang habis, sampai mengatur jadwal produksi secara otomatis.   2.      Kegiatan Berbasis Software Saat ini hampir semua kegiatan bisa dilakukan lewat aplikasi. Mulai dari belanja online, meeting, kebutuhan transportasi, sampai mematikan lampu rumah dengan smart home. Kebutuhan software ini ternyata tidak hanya ada di dunia kebutuhan konsumtif saja! Di skala industri, berbagai software diciptakan untuk mempermudah kinerja dan kolaborasi antar divisi di dalam perusahaan. Salah satu contoh yang lain adalah mengatur hubungan dengan klien, mengontrol sistem produksi dan sampai memantau logistik.   3.      Sistem Komunikasi yang Lebih Kompleks dan Bebas Hambatan Sebenarnya komunikasi di era ini akan lebih variatif karena banyak pilihan dan bisa disesuaikan oleh kegiatan yang diperlukan. Sehingga muncul berbagai aplikasi komunikasi sekaligus fungsi bisnis dan produktivitasnya. Contohnya: Trello, Jira, Slack, dan aplikasi integrasi sejenis. Bahkan pembuatan dokumen yang lebih kompleks pun juga bisa dilakukan secara online dan kolaboratif, seperti Google Docs (aplikasi kantor dengan fitur komunikasi) dan Figma (aplikasi desain grafis kolaboratif).   4.      Mulainya Era Robot Manusia memang punya batasan tersendiri, terutama jika kita berbicara tentang konsistensi, fokus di waktu yang lama, serta energi yang dimiliki. Karena itu di Revolusi Industri 4.0, robot mulai masuk dan menggantikan beberapa peran manusia.   Terutama di sektor manufaktur yang menuntut ketelitian tertinggi. Beberapa perusahaan multinasional (seperti Sony, Mitsubishi, dan lainnya) telah mengganti sebagian besar tenaga manusia mereka dengan sistem robot yang bekerja secara otomatis.   5.      Internet of Things Internet of Things (IoT) menghubungkan semua jenis perangkat teknologi: mulai dari HP, komputer, printer, TV, monitor, kulkas, bahkan sampai perangkat berat seperti robot dan mobil dengan sambungan internet.   IoT bisa dibilang merupakan inti dari revolusi industri 4.0 itu sendiri. Seperti yang anda lihat, semua yang disebutkan diatas membutuhkan infrastruktur internet yang memadai. Di IoT-lah itu akan dibahas.   Dengan prinsip IoT, semua perangkat bisa saling terkoneksi satu sama lain. Karena itu, bisa saja nanti anda sebagai pemilik perusahaan, mengontrol kegiatan produksi pabrik anda hanya lewat smartphone. Mengingat semua data baik data mesin, stock, siklus logistik, dan sebagainya sudah bisa diakses lewat semua perangkat.   Dunia akan terus berkembang maju. Langkah yang harus kita ambil adalah tetap berusaha untuk menyeimbangkan kapasitas kita terhadap segala perubahan tersebut. Siap atau tidak, kita harus segera beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. Dengan adanya kemajuan teknologi ini diharapkan industri manufaktur Indonesia bisa berkembang dan bersaing dengan negara lain.   Sudah siapkah Anda menerapkan Revolusi Industri 4.0 ini di Industri Manufaktur Anda?  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

19 Jan 2022

...

Manajemen

Apakah Masih Efektif Laporan Hasil Produksi Dengan Cara Manual?

Lingkungan pabrik selalu tidak jauh dengan adanya kertas yang bertebaran, terutama untuk pencatatan laporan hasil produksi. Pencatatan laporan hasil produksi melalui cara manual ini masih banyak digunakan di berbagai industri Apakah masih efektif  laporan hasil produksi Dengan Cara Manual? Faktanya banyak yang mengeluhkan masalah ini, di sini akan kami rangkum beberapa hal yang mewajibkan kita untuk berpikir dua kali untuk melanjutkan cara lama ini. 1.  Terlalu Banyak Menggunakan Kertas Pencatatan manual selalu memerlukan banyak kertas yang digunakan dan sering kita jumpai yang berdampak tercemarnya lingkungan sekitar. Pencatatan menggunakan kertas juga sangat tidak beraturan dan membuat bingung apabila data yang diperlukan ingin dilihat kembali. Sedangkan melakukan pencatatan secara otomatis akan mempermudah dalam pembukaan arsip yang telah lama dan ingin dibuka kembali   2.    Menghabiskan Banyak Waktu dan Tenaga Pencatatan secara manual biasanya akan membutuhkan tenaga yang lebih dan harus menghabiskan banyak waktu karena pencatatan yang dilakukan melalui tulis tangan. sedangkan dengan pencatatan otomatis akan lebih mudah hanya membutuhkan jaringan internet langsung bisa menggunakan pencatatan otomatis ini.   3.     Hasil Laporan yang Tidak Akurat Seperti ungkapan bahwa manusia adalah tempatnya salah, itu bisa terjadi juga dalam dunia kerja di pabrik. Hasil laporan yang tidak benar salah satunya. Mungkin terbilang remeh akan tetapi hasil pencatatan yang tidak maksimal akan banyak menghambat proses kerja yang lainnya bahkan dapat menghasilkan kerugian yang cukup besar untuk perusahaan karena kesalahan dalam menulis lapran di pabrik adalah hal yang fatal. Lalu, apakah masih menginginkan cara ini untuk memperbaiki kinerja pabrik?  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

17 Jan 2022

...

Manajemen

3 Hal yang Membuat Hasil Produksi Pabrik Tidak Maksimal

    Banyak pelaku usaha mungkin yang kebingungan mengapa hasil yang didapatkan dalam produksi tidak maksimal dan mungkin terbilang lambat hingga kena komplain oleh pelanggan. Bingung kenapa semua itu bisa terjadi? Mari kita bahas bersama-sama! 1.      Sumber Daya Manusia Faktor ini mungkin sudah menjadi hal klasik di kalangan pengusaha yang memiliki pabrik. Kesalahan dari human eror atau kelalaian pegawai bisa berakibat fatal dalam proses produksi. 2.      Pengelolaan Manajemen Kerja yang Buruk Faktor pengelolaan bisnis atau manajemen yang buruk menjadi salah satu faktor proses produksi kurang maksimal. Faktor produksi jenis ini menentukan berjalannya proses bisnis secara keseluruhan, khususnya dalam ranah internal. Pembagian kerja dan operasional produksi barang atau jasa membutuhkan faktor produksi jenis ini untuk dapat tertata dan berjalan secara efektif. Efisiensi tenaga kerja serta bahan baku juga perlu diatur sedemikian rupa dengan faktor produksi jenis ini. Sebabnya, melalui pengelolaan yang tepat maka sebuah proses produksi akan berjalan lebih efisien. Efisiensi kerja dan operasional juga akan memengaruhi kecakapan perusahaan dalam menanggapi permintaan konsumen, sehingga produk yang dihasilkan tidak mengalami hambatan. 3.      Teknologi yang Kurang Memadai Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk menjalani roda usaha. Di dunia pabrikpun juga tidak bisa dipisahkan peran teknologi ini sangat berpengaruh untuk lancarnya produksi. Teknologi yang tinggi akan berpengaruh dengan meningkatnya proses produksi, produksi yang berkualitas, pencatatan yang secara otomatis dalam produksi dan juga penghematan waktu. Dengan teknologi yang memadai akan sangat membantu seluruh pelaku usaha dalam menjalankan pabrik.  Lalu, bagaimana cara kita meminimalkan hal tersebut untuk perusahaan kita?

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

14 Jan 2022

...

Teknologi

Manufacturing Execution System Software (MES Software) untuk Meningkatkan Produktivitas Produksi

Bagi mayoritas pelaku usaha yang mempunyai pabrik pasti selalu menginginkan hasil produksi yang baik dan mendapatkan profit yang tinggi. Kerja yang efisien juga menjadi impian karena dapat menghemat waktu dan bisa melakukan kerja yang lain. Fakta di lapangan selalu ada saja kendala yang berbanding terbalik dengan harapan yang diinginkan. Semua ini sebenarnya dapat diatasi karena ingat selalu ada jalan keluar di semua masalah dan tidak ada yang tidak mungkin.   Di sini kami akan membicarakan solusi dari permasalahan yang sering dialami oleh para pemilik pabrik. Dari pencatatan yang berantakan, kinerja produksi yang tidak maksimal atau bahkan seringnya molor waktu produksi karena kurangnya disiplin tenaga produksi yang ada. Mungkin itu adalah sebagian kecil dari masalah yang ada.   Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar istilah Software MES? Istilah yang satu ini mungkin terdengar cukup asing bagi sebagian orang. Di negara kita sendiri, penggunaan software ini mungkin masih sangat jarang. Padahal, software MES atau Manufacturing Execution System dapat dikatakan sangat canggih dan dapat membantu kegiatan di berbagai industri. Manufacturing Execution Systems (MES)  atau kita sebut saja sebagai aplikasi pabrik online adalah sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam manufaktur untuk melacak dan mendokumentasikan transformasi bahan baku menjadi barang jadi. Dengan penggunaan software MES, akan terlihat lebih jelas bagaimana proses dari bahan baku hingga ke tahap produksi yang telah jadi. Bukan hanya itu, MES dapat beroperasi di berbagai area fungsi, misalnya: manajemen definisi produk di seluruh siklus hidup produk, penjadwalan sumber daya, pelaksanaan dan pengiriman pesanan, analisis produksi dan manajemen waktu henti untuk efektivitas peralatan secara keseluruhan (OEE), kualitas produk, atau trek bahan dan jejak. MES membantu untuk mengevaluasi atau memaksimalkan produksi yang telah dilaksanakan atau  bahkan baru direncakanan. MES benar-benar dapat diandalkan menjadi asisten industri Anda. Tidak usah takut lagi gagal karena semua akan dibantu oleh MES. Kalau ada yang lebih simpel kenapa harus ribet dengan cara manual?

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

12 Jan 2022

...

Teknologi

Dampak Revolusi Industri 4.0 Membuat Takut Mayoritas Pekerja

Berbicara tentang revolusi industri 4.0 mungkin adalah hal yang menakutkan untuk dibicarakan di lingkungan pekerja. Kenapa menakutkan? Para pekerja selalu mengira akan digantikan kinerjanya oleh perkembangan teknologi ini. Persepsi ini selalu muncul apabila berbicara revolusi industri 4.0 ini di kalangan para pekerja. Selain itu tuntutan perusahaan yang menginginkan mengikuti perubahan era ini semakin membuat rasa takut akan adanya pengurangan pekerja. Tuntutan perusahaan yang menghindari adanya human eror di lingkungan kerja juga menjadi alasan perusahaan dituntut untuk bisa mengikuti era baru ini dengan mengupgrade tekonologi yang ada salah satunya. Human eror adalah mimpi buruk semua perusahaan dalam keseharian produksinya. Bukan hanya rugi dalam biaya tapi juga waktu, karena bisa berdampak banyak dari kesalahan tersebut.  Di lain hal untuk mengikuti era baru ini para pekerja tidak diberikan edukasi yang cukup dan memadai agar bisa berkolaborasi dengan teknologi itu sendiri. Alasan dari kebanyakan perusahaan ialah tidak cukup waktu untuk sekedar memberikan edukasi tersebut kepada pekerja dan takut akan berdampak kepada produksi perusahaan yang  cukup signifikan. Berbicara demikian sudah klasik di kalangan para pekerja maupun kalangan pengusaha akan kecemasan tersebut. Dalam faktanya revolusi industri 4.0 ini dapat berkolaborasi secara bersama-sama antara pekerja yang telah bekerja dan teknologi yang dapat menunjang keseharian produksi perusahaan. Dengan majunya teknologi ini akan berdampak dengan tenaga pekerja yang lebih berkualitas dengan melek teknologi dan juga akan berdampak terhadap hasil produksi yang  lebih berkualitas dan proses produksi yang lebih menghemat waktu.   Dengan itu opini yang bermunculan kepermukaan akan berdampak pengurangan pegawai dapat dibantah. Banyak perusahaan atau di kalangan pekerja yang mengira ketika Revolusi Industri 4.0 ini ada semua proses produksi akan digantikan oleh robot atau teknologi tapi fakta di lapangan tidak semua akan digantikan oleh teknologi tapi tetap membutuhkan tenaga pekerja untuk saling berkolaborasi dengan tekonlogi yang semakin berkembang. Lalu, masih takut untuk menghadapi era baru ini? 

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

10 Jan 2022

...

Teknologi

Mengenal Lebih Jauh Arti Revolusi Industri 4.0

Bagi sebagian orangistilah Revolusi Industri 4.0 bukanlah hal yang asing. Sering kita jumpai diseminar dari pemerintah ataupun perusahaan yang menggunakan istilah tersebutuntuk dijadikan tema seminar. Penggunaan istilah Revolusi Industri 4.0 seakanterlihat “keren” apabila menjadi perbincangan dalam sebuah diskusi atauseminar. Namun apakah betul seperti itu? Apakah Anda tahu arti sesungguhnyaRevolusi Industri 4.0 ini? Mari kita cari tahu jawabannya!Dilansir dari websiteresmi Kominfo, Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikanteknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal jugadengan istilah “Cyber Physical System”. Konsep penerapannya berpusatpada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya,keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian,efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinyabertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitaskerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruhlapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini."Sedangkan dilansir darisitus Forbes.com, Revolusi Industri 4.0 membuat semua hal menjadi lebihefektif, mudah dijangkau serta meminimalisir pemborosan. Contohnya produksimakanan. Jika semula membutuhkan tenaga manusia untuk membuatnya, kini bisamenggunakan teknologi canggih untuk membuatnya.Dari dua penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Revolusi Industri 4.0 ini sangat membantu kitadalam berbagai sektor terutama untuk pelaku industri di era sekarang. RevolusiIndustri 4.0 dapat menghemat waktu hingga menghemat biaya. Semua jadi terasalebih mudah atau dengan kata lain menjadi lebih instan. Tentu saja RevolusiIndustri 4.0 dapat menjadi solusi kehidupan di masa kini. Pertanyaannya,sudahkah Anda siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0?  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

06 Jan 2022

Whatsapp Us