Butuh Bantuan?

info@latticeman.com
Solusi & Tips Praktis

ERP Tidak Dipakai Di Produksi? Ini Penyebab dan Solusinya

ERP Tidak Dipakai Di Produksi? Ini Penyebab dan Solusinya

Banyak perusahaan menghadapi kenyataan pahit: investasi besar pada sistem ERP terbuang sia-sia karena tidak terpakai di lantai produksi, yang masih mengandalkan kertas dan Excel. Menurut riset Gartner, lebih dari 70% proyek ERP gagal memenuhi tujuan awal. Kegagalan adopsi di lantai produksi inilah yang menyebabkan investasi miliaran terbuang dan kerugian operasional tersembunyi. Berikut adalah penyebab dan solusinya.

Penyebab Umum Kenapa ERP Tidak Dipakai di Lantai Produksi

Akar masalahnya adalah ketidakselarasan fundamental antara desain ERP dengan realitas lantai produksi. Operator dan supervisor sering menolak menggunakan ERP karena:

  • Antarmuka Rumit: Sistem ERP dirancang untuk proses bisnis dan akuntansi, bukan untuk kecepatan input data di lingkungan pabrik yang dinamis. Antarmukanya terlalu kompleks bagi operator yang membutuhkan alat kerja yang cepat dan praktis.
  • Data Tidak Real-Time: ERP berfungsi sebagai system of record (sistem pencatatan), bukan system of execution (sistem eksekusi). Data status mesin atau jumlah produksi yang ada di ERP bisa jadi merupakan data dari beberapa jam yang lalu, sehingga tidak bisa diandalkan untuk pengambilan keputusan cepat di lapangan.
  • Proses Kerja Terganggu: Memaksa operator untuk berhenti dari pekerjaannya hanya untuk memasukkan data ke terminal ERP justru memotong alur kerja yang efisien dan menurunkan produktivitas.

Kerugian Tersembunyi dari Kegagalan Implementasi ERP

Dampaknya jauh lebih dalam dari sekadar laporan yang tidak akurat. Kerugian nyata yang terjadi antara lain:

  • Visibilitas Inventaris yang Buruk: Seperti ditemukan dalam studi kasus pada sebuah UKM manufaktur di Indonesia, terjadi ketidakcocokan data stok antara catatan sistem dengan kondisi fisik di gudang. Hal ini berujung pada risiko stockout (kehabisan stok) atau overstock (stok berlebih) yang mahal.
  • Pengambilan Keputusan yang Lambat: Tanpa data real-time, manajer produksi tidak dapat merespon masalah mesin atau penurunan kualitas secara cepat, menyebabkan penundaan dan pemborosan.
  • Risiko Bencana Finansial: Dalam skala ekstrem, kegagalan adopsi ERP di lini krusial bisa berakibat fatal. Sejarah mencatat kerugian $100 juta yang dialami Hershey's akibat masalah implementasi ERP yang mengacaukan rantai pasok mereka

Solusi Jitu: Integrasi ERP dan MES sebagai Jembatan Digital

Jawaban untuk masalah ini bukanlah mengganti ERP, tetapi melengkapinya dengan MES (Manufacturing Execution System). MES adalah software yang khusus dirancang untuk lantai produksi. Ia berfungsi sebagai "mandor digital" yang menyediakan antarmuka mudah bagi operator, menangkap data langsung dari mesin, dan melaporkannya secara akurat ke ERP.

Baca Juga: MES & ERP: Kinerja Produksi Maksimal

Pelajari lebih dalam tentang manfaat MES bagi efisiensi produksi di artikel kami yang lain.

Langkah Praktis Memulai Integrasi ke Lantai Produksi

  1. Pahami Alur Kerja Lapangan: Lakukan pemetaan proses (workflow mapping) bersama tim produksi untuk menemukan titik masalah yang sebenarnya.
  2. Pilih MES yang Fleksibel: Cari sistem yang user-friendly dan dapat beradaptasi dengan proses unik pabrik Anda.
  3. Mulai dari Proyek Percontohan (Pilot Project): Uji coba di satu lini untuk membuktikan konsep dan ROI sebelum implementasi skala penuh.
  4. Fokus pada Manajemen Perubahan: Tunjukkan pada operator bagaimana sistem baru ini meringankan pekerjaan mereka, bukan menambahnya.

Kesimpulan: Jangan Biarkan Investasi ERP Anda Sia-sia

Membiarkan ERP tidak terpakai di produksi adalah pemborosan. Dengan strategi integrasi ERP dan MES yang tepat, Anda bisa mengubah sistem administrasi Anda menjadi mesin pendorong efisiensi yang sesungguhnya.

Siap mengubah investasi ERP Anda menjadi keuntungan nyata? Hubungi tim ahli Leapfactor hari ini untuk konsultasi gratis mengenai strategi digitalisasi manufaktur Anda.

 

Artikel yang mungkin Anda suka

Whatsapp Us