Leapfactor Icon Preloader

Sahabat Digitalisasi
Pabrik Anda

Teknologi

Internet of Things (IoT) di Bidang Industri

DSC_5714.jpg

Pernakah Anda mendengar istilah IoT?

IoT adalah singkatan dari Internet of Things, istilah tersebut semakin banyak didengar setelah Revolusi Industri 4.0 digaungkan oleh pemerintah. Di dalam Revolusi Industri 4.0 ini adalah penerapan IoT di berbagai bidang tanpa terkecuali di bidang industri.

Pertumbuhan Internet of Things (IoT) dengan cepat membentuk dunia yang lebih canggih. Perangkat pintar, koneksi internet, dan analitik data bertanggung jawab atas kemajuan revolusioner dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun industri.

Teknologi IoT telah memainkan peran penting dalam Industri, memberikan tingkat efisiensi operasional dan ketersediaan sumber daya yang tak terbayangkan.

Dalam bidang industri, teknologi IoT didefinisikan sebagai jaringan perangkat, mesin, dan sensor yang terhubung satu sama lain dan ke Internet, dengan tujuan mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk menerapkan informasi dalam perbaikan proses yang berkelanjutan.

Ada banyak aplikasi Industrial IoT di luar sana, dan mereka telah mendorong semakin banyak perusahaan untuk terlibat dalam paradigma baru ini untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mengoptimalkan pengeluaran dan keuntungan mereka.

Meskipun ini merupakan tren global, dalam kasus sektor industri, pemilik bisnis perlu menyadari penerapan teknologi IoT untuk menghasilkan proses yang tetap relevan di tahun-tahun mendatang.




Contoh Tren Penerapan Internet of Things dibidang Industri

1. Manajemen dan pemantauan peralatan otomatis dan jarak jauh

Teknologi IoT dalam penerapannya di bidang industri yang paling utama terkait dengan manajemen peralatan otomatis. Ini memungkinkan sistem terpusat untuk mengontrol dan memantau semua proses perusahaan.

Karena kemampuan untuk mengontrol peralatan dari jarak jauh melalui mesin dan perangkat lunak digital, bukan tidak mungkin pemilik bisnis akan dapat mengontrol beberapa pabrik yang terletak di lokasi berbeda.

Ini memberi perusahaan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengawasi kemajuan produksi mereka secara real-time, sekaligus dapat menganalisis data historis yang diperoleh sehubungan dengan proses produksi perusahaan. Pengumpulan dan penggunaan data tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung peningkatan proses dan menghasilkan lingkungan di mana keputusan berbasis informasi menjadi prioritas.

                                                                                       

 

2. Pemeliharaan prediktif

Menggunakan teknologi IoT dalam bidang industri memungkinkan pemilik untuk mengantisipasi mesin yang bermasalah dan harus diganti segera. Sebab, teknologi IoT bekerja melalui sensor yang setelah dipasang pada mesin dan platform operasi, dapat mengirimkan peringatan ketika faktor risiko tertentu muncul.

Misalnya, sensor yang memantau robot atau mesin mengirimkan data ke platform, yang menganalisis data yang diterima secara real-time dan menerapkan algoritma canggih yang dapat mengeluarkan peringatan terkait suhu tinggi atau getaran yang melebihi parameter normal.

3. Implementasi perbaikan yang lebih cepat

Teknologi IoT dan perangkatnya menghasilkan informasi berharga sehingga mereka yang bertanggung jawab untuk meningkatkan proses dalam model bisnis industri (insinyur proses, kualitas atau manufaktur) dapat mengakses data dan menganalisisnya lebih cepat dan otomatis, dan dari jarak jauh melakukan penyesuaian proses yang diperlukan.

Ini juga meningkatkan kecepatan di mana perubahan dan peningkatan diterapkan dalam Operational Intelligence dan Business Intelligence, perubahan yang sudah menawarkan keunggulan kompetitif bagi banyak sekali bisnis industri.

4. Kontrol kualitas

Kemampun teknologi IoT lain yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk memantau kualitas produk manufaktur pada setiap tahap, mulai dari bahan mentah yang digunakan dalam proses, hingga cara pengangkutannya (melalui aplikasi pelacakan cerdas), hingga ke reaksi pelanggan setelah produk diterima.

Informasi ini sangat penting ketika ingin meningkatkan efisiensi perusahaan dan menerapkan perubahan yang diperlukan jika kegagalan terdeteksi. Tujuannya, tentu untuk mengoptimalkan proses dan segera mendeteksi masalah dalam rantai produksi. Juga telah dibuktikan bahwa penting untuk mencegah risiko di industri yang lebih rumit, seperti farmasi atau makanan.

5. Meningkatkan keamanan dan produktivitas

Mesin yang merupakan bagian dari teknologi IoT dapat menghasilkan data waktu nyata terkait situasi di pabrik. Melalui pemantauan kerusakan peralatan, kualitas udara pabrik, dan frekuensi penyakit di suatu perusahaan. Maka dari itu, skenario berbahaya yang mengancam pekerja dapat dihindari .

Ini tidak hanya meningkatkan keselamatan perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga produktivitas dan motivasi kerja karyawan. Selain itu, biaya ekonomi dan reputasi yang diakibatkan oleh manajemen keselamatan perusahaan yang buruk dapat diminimalisir.

 

Itulah contoh dan pemaparan penerapan IoT di bidang industri yang dapat diterapkan di tempat Anda. Ingin mengetahui lebih lanjut penerapan IoT di bidang industri? Hubungi konsultan kami dan kami siap membantu menerapakan IoT di pabrik Anda dengan cara yang praktis dan hemat biaya!

Artikel yang mungkin Anda suka
...

Manajemen

Kaizen: Pengertian, Manfaat dan Penerapan di Pabrik (Industri Manufaktur)

Apa Itu Kaizen? Istilah kaizen diambil dari bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kaizen dapat diartikan sebagai untuk perbaikan, perubahan menjadi lebih baik, atau perbaikan berkelanjutan. Kaizen telah terkenal menjadi filosofi strategi bisnis untuk membuat perubahan kecil, tetapi terus-menerus menjadi lebih baik dalam operasi perusahaan. Perubahan ini dapat berkisar dari langkah-langkah manufaktur hingga produktivitas, inventaris, atau masalah kontrol kualitas. Kaizen lebih tepat disebut sebagai budaya perusahaan. Ini karena kaizen didasarkan pada komunikasi dan kerja sama di antara seluruh elemen perusahaan.Filosofi kaizen melakukan perbaikan dari hal-hal kecil yang dapat membuat proses produksi lebih efisien dan terstandarisasi, terutama di bidang berikut. Kualitas, mulai dari produk, praktik terbaik, dan proses bisnis. Biaya, seperti bahan, energi, dan sumber daya. Pengiriman, termasuk waktu pengiriman dan aktivitas nonnilai tambah. Manajemen, mulai dari pelatihan, sikap, alur kerja, hingga dokumentasi. Keselamatan dan kondisi kerja. Terdapat dua bentuk penerapan dari filosofi kaizen, di antaranya adalah: 1. Perencanaan Sebagai perencanaan, kaizen membuat rancangan yang berfokus pada peningkatan area tertentu di dalam perusahaan. Rancangan ini dapat melibatkan seluruh elemen perusahaan dari berbagai tingkatan. Namun, fokus dari perencanaan ini terletak pada keterlibatan tim product development. 2. Filosofi perusahaan Seperti yang disebutkan sebelumnya, kaizen dapat diterapkan sebagai budaya perusahaan. Sebagai filosofi, kaizen berfokus membangun budaya di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam perkembangan perusahaan. Mengapa Kaizen Perlu Diterapkan? Kaizen mengembangkan kondisi di mana semua karyawan sangat terlibat. Ketika diterapkan dengan sukses dan jelas, kaizen memenuhi tiga kebutuhan esensial karyawan berikut. Perasaan terhubung dengan tujuan organisasi yang lebih besar, dengan pekerjaan dan rekan kerja. Kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah yang ada dengan solusi yang kreatif, namun praktis. Rasa memiliki dan kesadaran selama proses berlangsung. Menerapkan filosofi kaizen adalah salah satu cara untuk melibatkan tim, termasuk dalam mengembangkan budaya perusahaan yang berkelanjutan. Keterlibatan yang aktif memiliki dampak langsung pada proses bisnis dan kesuksesan. Saat Anda dapat memberdayakan seluruh anggota tim untuk berpartisipasi, mereka akan dapat bekerja dengan lebih efektif. Cara Menerapkan Filosofi Kaizen di Pabrik 1. Analisis performa saat ini Jika Anda ingin mengembangkan tim dalam berkerja, lakukan analisis terhadap performa tim saat ini. Bersikaplah kritis ketika melakukan analisis. Sikap ini diperlukan untuk membuat perubahan yang berdampak dan bertahan lama. 2. Pikirkanlah dari hal kecil Terkadang, ketika merancang sebuah ide, kita terpaku pada ide yang besar. Padahal, ide kecil pun bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Ide sederhana seperti mengkonsolidasikan rapat atau mengatur waktu untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dapat berpengaruh besar pada produktivitas dalam berkerja. Ajaklah seluruh anggota tim untuk membuat perubahan dalam proses kerja, baik secara kelompok ataupun individu. 3. Ciptakan lingkungan yang saling mendukung Ciptakanlah lingkungan yang mendukung anggota tim untuk berbicara atau berpendapat. Buatlah mereka merasa nyaman mengenali titik kelemahan atau berpikir ada cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Namun, ketika sebuah ide tidak berhasil seperti yang mereka bayangkan, melakukan perbaikan alih-alih menimpakan kesalahan adalah hal yang disarankan dalam filosofi kaizen. 4. Jangan terpaku pada kesempurnaan Metodologi kaizen tidak diterapkan untuk menyempurnakan sistem atau proses, melainkan untuk memperbaiki sistem atau proses tersebut agar lebih efektif. Terlepas dari seberapa baik segala sesuatunya berjalan, selalu ada cara untuk meningkatkannya, mulai dari pengembangan fitur produk hingga caramu mengelola proyek. 5. Akui kesuksesan Rayakan keberhasilan peningkatan, betapapun besar atau kecilnya. Jika Anda memiliki anggota tim yang benar-benar ingin membantu meningkatkan bisnis, produk, atau pengalaman konsumen Anda, itulah anggota tim yang perlu dipertahankan. 6. Gunakan metode manajemen lainnya Kaizen adalah pola pikir untuk selalu mencari cara untuk melakukan peningkatan. Namun, ketika diimplementasikan, Anda mungkin merasa metode lain dapat lebih efektif jika digunakan. Metode yang paling umum digunakan bersamaan dengan kaizen di antaranya adalah metode SMART (specific, measurable, attainable, relevant, and timely). Akan tetapi, Anda bisa memilih metode apa saja yang menurut Anda efektif diterapkan dalam tim. Bahkan, Anda bisa menggunakan berbagai metode tersebut bersamaan dengan kaizen. Nah, itu dia hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang apa itu filosofi kaizen beserta penerapannya di lingkungan pabrik. Jika ingin menerapkan filosofi kaizen ini dalam transformasi digital pabrik Anda jangan ragu kontak kami untuk membantu proses Kaizen di pabrik Anda, saatnya pabrik industri manufaktur di Indonesia melek akan teknologi!    

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

13 Sep 2022

...

Teknologi

Menggabungkan MES (Manufacturing Execution System) dan ERP (Enterprise Resource Planning), memaksimalkan kinerja produksi?

Digitalisasi adalah hal yang wajib dilakukan bagi para pelaku industri manufaktur, dengan menerapkan sistem digitalisasi para pelaku industri dapat  membantu meningkatkan penjadwalan, otomatisasi, dan pemantauan dari area produksi. Tidak terkecuali dengan adata stok bahan baku dan barang jadi hingga pelaporan ke pihak manajemen. Ada beberapa sistem yang digunakan untuk membantu hal ini salah duanya adalah MES dan ERP. Lalu, apa perbedaan yang membuat pelaku industri manufaktur harus paham antara MES dan ERP?   Mengintegrasikan MES dan ERP Di bidang manufaktur, sistem MES dan ERP masing-masing menghadirkan sesuatu yang berbeda. Seringkali, ERP untuk manufaktur bertindak sebagai lapisan teratas untuk menangani pesanan dan inventaris. Sedangkan MES berfokus pada operasi waktu nyata di area produksi. Namun, ada beberapa area di mana sistem MES dan ERP berkoordinasi bersama untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang operasi manufaktur dibandingkan dengan sistem ini secara terpisah. Dengan integrasi MES dan ERP secara bersama, sistem MES Anda akan membantu dalam mengirimkan data ke sistem ERP. Data ini berisi informasi seperti nomor bagian, jumlah bahan serta informasi pengiriman. Informasi ini disampaikan melalui database bersama atau komunikasi HTTP antara kedua sistem. Ini membantu tim manajemen pabrik melacak apa yang terjadi dalam tingkat operasional untuk melihat apakah perubahan perlu dilakukan untuk menghilangkan hal yang kurang maksimal untuk meningkatkan kinerja produksi di pabrik tersebut. Meskipun Anda dapat menggunakan solusi MES atau ERP secara terpisah, kami sarankan agar keduanya dapat dipakai secara bersamaan atau saling terintegrasi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Tidak diragukan lagi, integrasi MES dan ERP memberikan informasi operasional yang lebih lengkap untuk tim manajemen, dengan kemudahan ini manajemen akan lebih fokus untuk menyesuaikan kinerja di area pabrik secara keseluruhan.

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

11 Oct 2022

...

Manajemen

Lean Manufacturing di Industri 4.0: Efisiensi dan Kualitas Produksi

Konsep Lean Manufacturing adalah sebuah metode manufaktur yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk dengan cara meminimalkan limbah dan biaya produksi. Konsep ini sangat penting dalam era industri 4.0, di mana persaingan semakin ketat dan pelanggan semakin menuntut kualitas produk yang lebih baik. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang tips dalam menerapkan konsep Lean Manufacturing untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas di industri manufaktur. Identifikasi Proses yang Tidak Bernilai TambahProses yang tidak bernilai tambah adalah proses yang tidak memberikan nilai tambah pada produk akhir. Proses seperti itu harus diidentifikasi dan dianalisis lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik. Proses yang tidak bernilai tambah bisa dihilangkan, disederhanakan, atau diotomatisasi. Sebagai contoh, seorang produsen alat kesehatan mengidentifikasi proses pengepakan produk yang memakan waktu lama dan hasilnya tidak rapi. Mereka mengimplementasikan mesin yang dapat melakukan pengepakan secara otomatis, yang menghasilkan waktu siklus yang lebih singkat dan meningkatkan kualitas pengepakan. Fokus pada KualitasKualitas produk sangat penting dalam era industri 4.0. Pastikan bahwa semua karyawan memahami pentingnya kualitas dan dilatih untuk memproduksi produk yang berkualitas. Gunakan teknologi dan peralatan yang dapat membantu memastikan kualitas produk yang konsisten. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur makanan ringan telah memperkenalkan mesin pengemasan yang dapat memastikan kualitas produk yang konsisten dengan mengontrol ukuran dan berat masing-masing produk yang dihasilkan. Kurangi Waktu Siklus ProduksiWaktu siklus produksi yang panjang dapat memakan waktu dan biaya produksi yang lebih tinggi. Kurangi waktu siklus produksi dengan mempercepat proses dan memperbaiki efisiensi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mobil meningkatkan efisiensi dengan mengimplementasikan sistem produksi berbasis just-in-time, yang meminimalkan persediaan dan mempercepat waktu siklus produksi. Terapkan Just-in-Time (JIT)Just-in-Time adalah suatu metode manajemen produksi yang bertujuan untuk meminimalkan persediaan dan biaya produksi. Dalam konsep Lean Manufacturing, JIT dapat membantu mengurangi waktu siklus produksi dan biaya produksi yang tidak perlu. Implementasi JIT membutuhkan kerja sama yang baik antara semua departemen, termasuk departemen pembelian, manufaktur, dan logistik. Lakukan Continuous ImprovementContinuous Improvement adalah suatu proses yang berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Selalu evaluasi proses produksi dan cari cara untuk memperbaiki proses secara terus-menerus. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur yang menghasilkan suku cadang mobil terus meningkatkan efisiensi produksinya dengan mengadopsi sistem Kaizen. Sistem ini mengajarkan karyawan untuk selalu mencari cara untuk memperbaiki proses produksi mereka secara terus-menerus. Melalui pelatihan dan pendidikan yang kontinyu, perusahaan ini berhasil meningkatkan efisiensi produksinya dan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Terapkan 5S5S adalah suatu metode manajemen visual yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan menghilangkan segala bentuk ketidakteraturan dalam tempat kerja. 5S terdiri dari lima konsep yaitu Sorting, Straightening, Sweeping, Standardizing, dan Sustaining. Implementasi 5S dapat membantu meminimalkan waktu yang terbuang akibat mencari alat atau bahan yang hilang dan memperbaiki keselamatan dan kebersihan tempat kerja.Kesimpulan Konsep Lean Manufacturing adalah sebuah metode yang dapat membantu perusahaan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. Dalam era industri 4.0, konsep ini semakin penting karena persaingan semakin ketat dan pelanggan semakin menuntut kualitas yang lebih baik. Dengan mengidentifikasi proses yang tidak bernilai tambah, memfokuskan pada kualitas, mempercepat waktu siklus produksi, menerapkan Just-in-Time, melakukan continuous improvement, dan menerapkan 5S, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksinya secara signifikan.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

14 Apr 2023

...

Manajemen

Integrasi Manufaktur: Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi

Pengenalan Integrasi manufaktur telah menjadi faktor kunci dalam meraih kesuksesan di era industri modern. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi, banyak pihak yang membutuhkan integrasi manufaktur. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa integrasi manufaktur penting bagi perusahaan manufaktur, pemasok, konsumen, peneliti, pengembang, dan pemerintah. Perusahaan Manufaktur Integrasi manufaktur membantu perusahaan meningkatkan efisiensi produksi melalui pengoptimalan proses, pengelolaan rantai pasok yang terintegrasi, dan penggunaan teknologi terbaru. Hal ini membantu perusahaan mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan merespons permintaan pasar dengan lebih cepat. Pemasok Integrasi manufaktur memungkinkan pemasok terlibat secara langsung dalam proses produksi. Dengan akses yang lebih baik terhadap informasi dan data produksi, pemasok dapat mengatur persediaan dengan lebih efisien, mengurangi lead time, dan meminimalkan risiko kekurangan stok atau kelebihan persediaan. Konsumen Integrasi manufaktur memberikan manfaat langsung bagi konsumen. Dengan efisiensi produksi yang lebih tinggi, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik, harga yang lebih kompetitif, dan waktu pengiriman yang lebih cepat. Konsumen juga dapat memanfaatkan integrasi manufaktur dalam hal personalisasi produk atau opsi kustomisasi. Peneliti dan Pengembang Integrasi manufaktur memberikan akses yang lebih baik terhadap data produksi secara real-time. Hal ini membantu peneliti dan pengembang memahami tren pasar, mengevaluasi kinerja produk, dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat. Dalam era industri 4.0, integrasi manufaktur juga berperan penting dalam menghubungkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), analitik data, dan kecerdasan buatan (AI) dalam proses produksi. Pemerintah dan Regulator Pemerintah dan regulator memiliki peran penting dalam mengawasi standar keselamatan, kualitas produk, dan kepatuhan terhadap regulasi industri. Integrasi manufaktur memungkinkan pengumpulan dan pemantauan data produksi secara lebih efektif, sehingga pemerintah dan regulator dapat lebih responsif dalam menangani masalah kepatuhan dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Kesimpulan Integrasi manufaktur telah menjadi faktor kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi yang tinggi. Perusahaan manufaktur, pemasok, konsumen, peneliti, pengembang, dan pemerintah semuanya membutuhkan integrasi manufaktur untuk mencapai tujuan dan keberhasilan dalam industri manufaktur. Dengan menggunakan integrasi manufaktur, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas produk, dan merespons permintaan pasar dengan lebih baik. Para pemasok dapat terlibat lebih langsung dalam proses produksi, memastikan ketersediaan persediaan yang tepat waktu, dan mengurangi risiko ketidakseimbangan pasokan. Konsumen akan merasakan manfaat dari produk berkualitas lebih baik, harga yang lebih kompetitif, dan pengiriman yang lebih cepat. Peneliti dan pengembang akan mendapatkan akses ke data produksi real-time, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tren pasar, menguji dan memperbaiki produk dengan lebih efektif. Pemerintah dan regulator dapat memantau standar keselamatan, kualitas, dan kepatuhan terhadap regulasi dengan lebih baik melalui integrasi manufaktur. Secara keseluruhan, integrasi manufaktur merupakan fondasi yang kuat dalam mencapai efisiensi dan kualitas yang lebih baik dalam industri manufaktur di era modern ini.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 May 2023

...

Manajemen

Peran Penting Revolusi Industri 4.0 untuk Efisiensi Kerja Proses Produksi

Kita sudah memasuki di era Revolusi Industri 4.0. Salah satu perubahan besar yang banyak diperbicangkan adalah soal efisiensi kerja. Tapi, apakah benar faktanya memang seperti itu? Sebagai orang yang berkecimpung dan banyak bekerja sama dengan pelaku usaha industri manufakur, saya merasakan bahwa Revolusi Industri 4.0 berperan penting dalam peningkatan efisiensi kerja di dalam proses produksi. Namun kondisi di lapangan saat  ini, masih banyak pabrik yang masih melakukan sistem kerja manual. Sebagai contoh, pencatatan baru bisa dilakukan oleh admin saat pekerjaan operator telah selesai. Hal ini membuat pekerjaan menjadi "saling tunggu" antara satu sama lain. Alurnya kira-kira seperti ini: 1. Operator diberikan planning produksi, surat perintah kerja dan kertas kerja 2. Operator mencatat hasil produksi dan mencatat jam beserta kendala gangguan mesin yang ada dalam produksi untuk dilaporkan 3. Dalam setiap pencatatan produksi masih ada proses manual checking yang dilakukan oleh supervisor 4. Admin akan memasukkan laporan dari setiap operator ke dalam sistem 5. Manajemen dapat memeriksa laporan kinerja produksi melalui sistem. Cukup rumit dan memakan banyak waktu, bukan? Belum lagi, ada kemungkinan terjadinya human error. Namun setiap kendala perlu disikapi positif dengan mencari solusinya. Revolusi Industri 4.0 dapat membantu dengan menerapkan digitalisasi pabrik. Lalu, apa itu digitalisasi pabrik? Pengumpulan data akan langsung diambil dari sensor mesin sehingga sistem otomatis mendapatkan data secara real time. Dengan adanya data yang diambil dari sensor mesin dapat juga menghitung nilai efektivitas mesin atau peralatan yang tersedia. Proses ini biasa disebut dengan istilah OEE (Overall Equipment Effectiveness). Dengan demikian, pelaku usaha akan lebih mudah untuk memantau kinerja proses produksi pabrik melalui perangkat digital, menciptakan lingkungan kerja paperless dan mendapatkan hasil data produksi yang lebih akurat. Operator pun akan fokus hanya melakukan produksi, tidak terganggu lagi perlu mencatat secara manual. Produktivitas per individu dan pabrik serta merta akan membaik sehingga peningkatan kesejahteraan yang diharapkan bersama dapat tercapai. Manajemen pabrik akan lebih mudah untuk memantau kerja produksi kapanpun dan di manapun sehingga bisa memberikan evaluasi yang tepat atas hasil kinerja karyawan. Mari terus berinovasi untuk meminimalisir sistem kerja saling tunggu, efisiensi kerja apa yang sudah Anda rasakan dari lahirnya Revolusi Industri 4.0?  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

25 Jan 2022

...

Teknologi

MRP Industri 4.0: Solusi Produksi dan Persediaan di Era Digital

Industri 4.0 membawa perubahan besar pada dunia manufaktur dan supply chain management. Dalam konteks ini, Material Requirement Planning (MRP) menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi produksi dan rantai pasok. MRP adalah sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, menjaga tingkat persediaan yang tepat, dan memperbaiki efisiensi operasi produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep MRP, keuntungan MRP pada Industri 4.0, dan implementasi MRP pada perusahaan manufaktur. Konsep MRP pada Industri 4.0 adalah sistem perencanaan persediaan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti big data, IoT, dan analisis data untuk mengoptimalkan proses produksi dan persediaan. MRP memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk produksi, memantau tingkat persediaan, dan membuat jadwal produksi yang efisien. Dalam konsep MRP pada Industri 4.0, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keuntungan MRP pada Industri 4.0  memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, antara lain: Mengurangi biaya persediaan: Dalam konsep MRP, persediaan bahan baku dan komponen dijaga pada tingkat yang tepat, sehingga menghindari persediaan yang berlebihan dan mengurangi biaya persediaan. Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien, mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan komponen, dan memperbaiki jadwal produksi. Meningkatkan kualitas produk: Dalam konsep MRP, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Mengurangi waktu tunggu pelanggan: Dengan MRP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Implementasi MRP pada Industri4.0 memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah implementasi MRP pada perusahaan manufaktur: Menentukan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Memilih sistem MRP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan integrasi dengan sistem manajemen produksi dan supply chain. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai penggunaan MRP. Melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja MRP secara teratur. Meskipun MRP dapat memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, implementasi MRP pada Industri 4.0 dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat menerapkan MRP pada Industri 4.0: 1.       Ketergantungan pada teknologi: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan dukungan teknologi yang kuat dan kompleks seperti IoT, big data, dan AI. Perusahaan perlu mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum memulai implementasi MRP. 2.       Keamanan data: MRP melibatkan pengumpulan dan pengolahan data yang sensitif dan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber. 3.       Keterampilan SDM: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan keterampilan SDM yang berkualitas dan terampil dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak terkait. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau menyediakan pelatihan yang sesuai untuk memastikan suksesnya implementasi MRP. 4.       Kesesuaian antar sistem: MRP terintegrasi dengan berbagai sistem seperti ERP, SCM, dan MES. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat terintegrasi dengan MRP dengan lancar dan tanpa masalah. 5.       Perubahan dalam proses bisnis: Implementasi MRP pada Industri 4.0 mungkin memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang telah ada. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka siap untuk perubahan dan bersedia mengadopsi proses baru yang diperlukan untuk suksesnya implementasi MRP.   Kesimpulan MRP adalah alat yang sangat berguna untuk perusahaan manufaktur dalam mengelola persediaan dan produksi mereka. Dalam era Industri 4.0, MRP dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka siap secara teknologi, keamanan data, keterampilan SDM, kesesuaian antar sistem, dan perubahan dalam proses bisnis untuk sukses dalam mengimplementasikan MRP pada Industri 4.0.Baca Juga:  IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis Anda

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

18 Apr 2023

Whatsapp Us