Butuh Bantuan?

info@latticeman.com
Solusi & Tips Praktis

5 Tanda Anda Perlu Upgrade dari Excel ke ERP

5 Tanda Anda Perlu Upgrade dari Excel ke ERP

Masih menjalankan operasional bisnis dengan Excel atau Spreadsheet? Awalnya memang terasa cukup, banyak UMKM menggunakan Excel atau Google Sheets sebagai alat andalan. Namun seiring bisnis tumbuh, cara manual ini mulai kewalahan. Laporan keuangan telat disiapkan, stok barang sering tidak sinkron, dan tim Anda mulai kehabisan waktu untuk mengurus spreadsheet demi spreadsheet. Jika skenario ini terdengar familiar, mungkin sudah waktunya Anda beralih dari spreadsheet ke sistem ERP.

Berikut adalah 5 tanda yang menunjukkan bahwa bisnis Anda perlu upgrade dari spreadsheet ke ERP:


1. Data Penting Terpencar dan Rawan Kesalahan


Jika data produksi, pembelian, penjualan, dan stok tersebar di berbagai file Excel atau Google Sheets dan disimpan di komputer yang berbeda, ini menimbulkan risiko kehilangan data, inkonsistensi, dan kesalahan input. Kesalahan perhitungan Excel bisa berdampak besar secara finansial. ERP menyatukan semua data dalam satu sistem yang terintegrasi dan bisa diakses secara real-time, sehingga tidak ada lagi copy-paste antar file atau laporan yang tumpang tindih.

Baca Juga: Laporan Hasil Produksi: Masih Efektif Manual

2. Terlalu Banyak Proses Manual yang Memakan Waktu



Apakah tim Anda masih menghabiskan waktu berjam-jam untuk copy-paste data, merekonsiliasi laporan, atau menghitung stok secara manual? Proses manual seperti ini tidak hanya membosankan, tapi juga meningkatkan risiko kesalahan. ERP mengotomatiskan berbagai proses penting seperti input transaksi, pelacakan stok, dan pembuatan laporan. Tim Anda akan lebih produktif dan bisa fokus pada hal strategis, bukan administratif.

3.  Laporan Lambat, Tidak Akurat, dan Sulit Diandalkan



Menyusun laporan keuangan atau laporan penjualan masih harus menunggu data dari berbagai tim? Atau Anda sering menemukan angka yang tidak konsisten? Ini tanda sistem saat ini tidak efisien. ERP menyediakan laporan yang instan, akurat, dan selalu diperbarui secara real-time. Anda bisa mengambil keputusan bisnis lebih cepat dan berdasarkan data yang valid.

4. Sulit Berkoordinasi Antar Divisi (Data Tidak Terintegrasi)


Jika setiap divisi memiliki spreadsheet sendiri-sendiri, maka koordinasi antar tim seperti sales, gudang, dan keuangan akan berjalan lambat dan rawan miskomunikasi. Contohnya, tim sales menjual barang yang ternyata sudah habis karena stok belum diperbarui. ERP menyatukan semua proses dan informasi lintas divisi ke dalam satu platform, 
meningkatkan efisiensi dan kolaborasi tim.

5. Sistem Saat Ini Menghambat Pertumbuhan Bisnis

Ketika bisnis Anda tumbuh, entah dari sisi volume transaksi, jumlah cabang, atau produk – spreadsheet semakin kewalahan. File Excel menjadi lambat dibuka, sulit dikontrol, dan tidak bisa melayani kebutuhan operasional yang kompleks. ERP dirancang untuk mendukung skala bisnis yang lebih besar. Anda bisa menambah user, modul, cabang, dan transaksi tanpa harus mengganti sistem dari awal.

Baca Juga: ERP & IoT: Transformasi Digital di Pabrik


Kesimpulan:
Jika Anda mengalami satu atau lebih dari tanda di atas, ini saatnya mempertimbangkan sistem ERP. Upgrade ke ERP bukan sekadar mengganti software, tapi membangun pondasi digital yang kuat untuk efisiensi, akurasi, dan pertumbuhan jangka panjang.

Tidak perlu khawatir soal biaya atau kompleksitas, sekarang sudah ada solusi ERP lokal yang terjangkau dan cocok untuk UMKM. Leapfactor hadir untuk membantu transformasi digital bisnis Anda.

Jadwalkan konsultasi gratis hari ini dan temukan bagaimana ERP bisa memperkuat bisnis Anda. 

 

Artikel yang mungkin Anda suka

Whatsapp Us