Teknologi

ERP dan IoT dalam Transformasi Digital di Pabrik Masa Depan

ERP dan IoT dalam Transformasi Digital di Pabrik Masa Depan

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem terintegrasi yang dirancang untuk mengelola dan mengkoordinasikan berbagai proses bisnis dalam suatu pabrik. Sebagai contoh, dalam konteks pabrik, ERP memungkinkan pengelolaan inventaris, pemantauan produksi, perencanaan produksi, dan manajemen keuangan dilakukan secara terintegrasi dan efisien. Dalam era digital yang terus berkembang, ERP menjadi kunci bagi perusahaan yang ingin beradaptasi dengan perubahan pasar dan memanfaatkan teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran ERP dalam era digital, dengan fokus pada transformasi bisnis yang dipacu oleh teknologi seperti Internet of Things (IoT).

Pabrik modern dihadapkan pada tantangan kompleksitas yang semakin meningkat, mulai dari manajemen rantai pasok hingga pengelolaan inventaris. Tanpa sistem yang terintegrasi seperti ERP, keselarasan antara departemen dan proses produksi seringkali sulit dicapai. Inilah mengapa ERP menjadi tidak hanya penting, tetapi juga esensial dalam memastikan kelancaran operasional pabrik. Dengan ERP, informasi dari berbagai departemen seperti produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan persediaan dapat diakses secara real-time, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Dengan semakin berkembangnya teknologi IoT dan konektivitas yang semakin luas, peran ERP dalam transformasi bisnis semakin vital. Integrasi antara ERP dan IoT tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka pintu bagi inovasi baru dalam manajemen produksi. Masa depan ERP dalam era digital bukan hanya tentang mengelola data dengan lebih efektif, tetapi juga tentang memanfaatkan data tersebut untuk menghasilkan wawasan yang bernilai tambah bagi bisnis. Dengan terus mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi seperti IoT, ERP akan terus menjadi tulang punggung bagi perusahaan yang ingin tetap bersaing dalam era digital yang dinamis ini. berikut adalah beberapa manfaat tambahan dari penggunaan ERP : 

1.Optimasi Penggunaan Sumber Daya

Dengan ERP, perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia, finansial, dan fisik secara terintegrasi. Informasi tentang karyawan, anggaran, dan aset dapat diakses dan dikelola secara efisien oleh berbagai divisi Ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara keseluruhan, mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.

2.Analisis Data yang Mendalam

ERP mengumpulkan data dari berbagai area operasional, mulai dari produksi hingga keuangan. Dengan alat analisis yang terintegrasi, perusahaan dapat melakukan analisis yang mendalam terhadap data ini untuk mendapatkan wawasan yang bernilai tambah.

3.Mempermudah Koordinasi Antar Departemen

ERP menyediakan platform yang memudahkan koordinasi antar departemen. Dengan akses yang terpusat ke jadwal, anggaran, dan sumber daya, berbagai departemen dapat bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama di pabrik.


Kesimpulan

ERP memainkan peran krusial dalam mengkoordinasikan operasi pabrik modern dan memfasilitasi integrasi sumber daya yang menyeluruh antar divisi, sementara integrasi dengan teknologi seperti IoT membuka peluang baru untuk transformasi bisnis yang adaptif dan efisien di era digital.


Artikel yang mungkin Anda suka
Dampak Revolusi Industri 4.0 Membuat Takut Mayoritas Pekerja

Teknologi

Dampak Revolusi Industri 4.0 Membuat Takut Mayoritas Pekerja

Berbicara tentang revolusi industri 4.0 mungkin adalah hal yang menakutkan untuk dibicarakan di lingkungan pekerja. Kenapa menakutkan?Para pekerja selalu mengira akan digantikan kinerjanya oleh perkembangan teknologi ini. Persepsi ini selalu muncul apabila berbicara revolusi industri 4.0 ini di kalangan para pekerja. Selain itu tuntutan perusahaan yang menginginkan mengikuti perubahan era ini semakin membuat rasa takut akan adanya pengurangan pekerja. Tuntutan perusahaan yang menghindari adanya human eror di lingkungan kerja juga menjadi alasan perusahaan dituntut untuk bisa mengikuti era baru ini dengan mengupgrade tekonologi yang ada salah satunya. Human eror adalah mimpi buruk semua perusahaan dalam keseharian produksinya. Bukan hanya rugi dalam biaya tapi juga waktu, karena bisa berdampak banyak dari kesalahan tersebut.  Di lain hal untuk mengikuti era baru ini para pekerja tidak diberikan edukasi yang cukup dan memadai agar bisa berkolaborasi dengan teknologi itu sendiri. Alasan dari kebanyakan perusahaan ialah tidak cukup waktu untuk sekedar memberikan edukasi tersebut kepada pekerja dan takut akan berdampak kepada produksi perusahaan yang cukup signifikan. Berbicara demikian sudah klasik di kalangan para pekerja maupun kalangan pengusaha akan kecemasan tersebut. Dalam faktanya revolusi industri 4.0 ini dapat berkolaborasi secara bersama-sama antara pekerja yang telah bekerja dan teknologi yang dapat menunjang keseharian produksi perusahaan. Dengan majunya teknologi ini akan berdampak dengan tenaga pekerja yang lebih berkualitas dengan melek teknologi dan juga akan berdampak terhadap hasil produksi yang  lebih berkualitas dan proses produksi yang lebih menghemat waktu.  Dengan itu opini yang bermunculan kepermukaan akan berdampak pengurangan pegawai dapat dibantah. Banyak perusahaan atau di kalangan pekerja yang mengira ketika Revolusi Industri 4.0 ini ada semua proses produksi akan digantikan oleh robot atau teknologi tapi fakta di lapangan tidak semua akan digantikan oleh teknologi tapi tetap membutuhkan tenaga pekerja untuk saling berkolaborasi dengan tekonlogi yang semakin berkembang. Lalu, masih takut untuk menghadapi era baru ini? 

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

10 Jan 2022

SPT & IoT: Tingkatkan Efisiensi Produksi

Teknologi

SPT & IoT: Tingkatkan Efisiensi Produksi

Shortest Processing Time (SPT) adalah salah satu strategi pengaturan jadwal produksi dalam manajemen operasi yang berfokus pada penggunaan mesin atau peralatan produksi dengan waktu pemrosesan yang paling pendek. Dalam industri manufaktur modern, penggunaan SPT tidak hanya memaksimalkan output, namun juga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.Namun, penggunaan SPT dalam industri manufaktur biasa memerlukan pemantauan dan kontrol yang ketat, terutama jika produksi melibatkan mesin dan peralatan yang berbeda-beda. Inilah mengapa Internet of Things (IoT) menjadi solusi yang menarik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengoptimalkan penggunaan SPT.Dalam implementasi IoT, setiap mesin atau peralatan produksi dilengkapi dengan sensor dan perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk mengirimkan informasi produksi secara real-time ke suatu sistem manajemen yang terpusat. Dengan demikian, sistem manajemen dapat memantau setiap mesin secara individual dan menentukan prioritas berdasarkan waktu pemrosesan terpendek.Selain itu, dengan penggunaan IoT, data produksi dapat dikumpulkan dan dianalisis secara real-time. Hal ini memungkinkan manajemen produksi untuk membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan efektif, termasuk pengembangan dan penerapan strategi SPT yang lebih efisien dan efektif.Baca juga: IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis AndaPengembangan SPT dengan IoT dapat membawa banyak manfaat untuk industri manufaktur, termasuk:Meningkatkan efisiensi produksi dan outputMenurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntunganMengurangi risiko kesalahan produksi dan peningkatan kualitas produkMeningkatkan kepuasan pelanggan dengan pengiriman yang lebih cepat dan akuratDalam era Industri 4.0, pengembangan dan penerapan teknologi baru seperti IoT menjadi semakin penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan industri manufaktur. Penggunaan SPT dengan IoT adalah salah satu contoh praktis bagaimana teknologi dapat membawa manfaat langsung bagi industri dan konsumen.Konsultasikan penerapan IoT pada industri anda pada kami atau mau mengenal Leapfactor lebih dekat?KLIK DISINI! Baca juga:Sistem Integrasi Industri 4.0: Tingkatkan Efisiensi, Kualitas, Kurangi BiayaPengenalan Production Cycle Time (PCT) di Era Industri 4.0: Implementasi pada ManufakturMachine Vision di Manufaktur: Teknologi untuk Tingkatkan ProduktivitasMenerapkan Konsep Lean Manufacturing di Era Industri 4.0 untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi di Industri Manufaktur

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

19 Apr 2023

Smart Factory Industry 4.0: Transformasi Inovatif

Teknologi

Smart Factory Industry 4.0: Transformasi Inovatif

Dalam era digital yang terus berkembang, Smart Factory atau Pabrik Cerdas menjadi salah satu konsep terpanas dalam dunia manufaktur. Ini adalah bagian integral dari revolusi industri ke-4, atau yang lebih dikenal sebagai Industry 4.0. Konsep ini menggabungkan teknologi tinggi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan otomatisasi untuk menciptakan pabrik yang lebih efisien, produktif, dan inovatif. Mari kita eksplorasi bagaimana Smart Factory Industry 4.0 sedang mengubah lanskap manufaktur secara inovatif.Apa itu Smart Factory Industry 4.0?Smart Factory, atau Pabrik Cerdas, adalah konsep di mana pabrik mengadopsi teknologi canggih untuk menciptakan lingkungan yang sepenuhnya terintegrasi dan cerdas. Ini mencakup penggunaan sensor untuk mengumpulkan data dalam waktu nyata, perangkat yang dapat berkomunikasi satu sama lain (IoT), dan pemrosesan data cerdas dengan bantuan kecerdasan buatan.Industry 4.0, atau Revolusi Industri Ke-4, adalah evolusi besar dalam dunia manufaktur. Ini mencakup integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan proses industri secara keseluruhan. Dengan fokus pada otomatisasi, kontrol proses cerdas, dan analisis data yang mendalam, Industry 4.0 bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan fleksibilitas produksi.Ketika Smart Factory dan Industry 4.0 bertemu, Anda memiliki konsep yang sangat kuat yang akan mengubah dunia manufaktur.Transformasi Inovatif dalam Smart Factory Industry 4.01. Otomatisasi yang Lebih CanggihDi bawah konsep Smart Factory Industry 4.0, otomatisasi menjadi lebih canggih. Robot dan mesin dapat berkomunikasi satu sama lain dan dengan pekerja manusia untuk mengoptimalkan produksi. Mereka bisa melakukan tugas-tugas yang berulang dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi, sementara pekerja manusia fokus pada tugas-tugas yang memerlukan kreativitas dan pemecahan masalah.2. Pemantauan Real-timeSensor yang tersebar di seluruh pabrik mengumpulkan data dalam waktu nyata. Ini memungkinkan pemantauan produksi secara akurat dan memungkinkan perbaikan cepat jika terjadi masalah. Selain itu, analisis data yang mendalam membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi.3. Kecerdasan Buatan (AI) dan Analitik DataAI digunakan untuk mengambil keputusan dalam waktu nyata berdasarkan data yang dikumpulkan. Misalnya, AI dapat mengatur jadwal produksi berdasarkan permintaan pelanggan dan mengoptimalkan rantai pasokan. Analitik data yang kuat juga membantu dalam merencanakan pemeliharaan preventif untuk menghindari kerusakan mesin yang tidak terduga.4. Fleksibilitas ProduksiDengan Smart Factory, pindah dari satu produk ke produk lainnya menjadi lebih mudah dan cepat. Pabrik dapat dengan cepat disesuaikan untuk memproduksi produk yang berbeda tanpa banyak gangguan dalam operasi. Ini memungkinkan produsen untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam pasar.5. Efisiensi Energi dan Lingkungan yang Lebih BaikDengan penggunaan yang lebih efisien dari mesin dan sumber daya, Smart Factory Industry 4.0 membantu mengurangi jejak lingkungan. Ini menciptakan pabrik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.KesimpulanSmart Factory Industry 4.0 adalah sebuah revolusi dalam dunia manufaktur. Konsep ini membawa inovasi yang luar biasa melalui otomatisasi, pemantauan real-time, kecerdasan buatan, dan analitik data. Pabrik-pabrik yang mengadopsi konsep ini menjadi lebih efisien, produktif, dan responsif terhadap perubahan pasar. Selain itu, mereka juga berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian, Smart Factory Industry 4.0 adalah tonggak besar dalam evolusi manufaktur modern, yang mengarah pada masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

21 Aug 2023

Raih Sustainability Industri dengan Energy Monitoring System

Teknologi

Raih Sustainability Industri dengan Energy Monitoring System

Dalam upaya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, industri memainkan peran kunci dalam mengurangi dampak lingkungan mereka. Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri adalah bagaimana mengelola konsumsi energi mereka secara efisien tanpa mengorbankan produktivitas. Hal tersebutlah yang menyebabkan energy monitoring system berbasis IoT menjadi sangat penting.Pabrik dan fasilitas industri sering kali menghadapi sejumlah tantangan terkait manajemen energi, yaitu :1. Pemborosan Energi: Banyak pabrik menggunakan energi lebih dari yang sebenarnya diperlukan untuk operasi mereka karena kurangnya pemantauan yang tepat terhadap konsumsi energi.2. Biaya Operasional yang Tinggi: Konsumsi energi berlebih tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan biaya operasional pabrik, mengurangi keuntungan bersih mereka.3. Tidak Efisiennya Perangkat dan Sistem: Tanpa pemantauan yang tepat, perangkat dan sistem dalam pabrik mungkin tidak beroperasi dengan efisiensi maksimal, menyebabkan pemborosan energi yang tidak perlu.4. Ketidakpastian Pasokan Energi: Fluktuasi harga energi dan kebutuhan energi yang tidak terduga dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam biaya operasional pabrik.Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pabrik memerlukan solusi yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana energi dikonsumsi dan digunakan di fasilitas mereka. Inilah di mana sistem pemantauan energi berbasis IoT menjadi krusial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pabrik memerlukan sistem ini :1. Pemantauan Real-Time: Sistem pemantauan energi berbasis IoT memungkinkan pabrik untuk memantau konsumsi energi secara real-time, memberikan visibilitas yang lebih besar terhadap pola penggunaan energi dan potensi pemborosan.2. Analisis Data yang Mendalam: Dengan sensor yang terhubung dan kemampuan analisis data yang kuat, sistem ini dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana energi digunakan di berbagai area dalam pabrik.3. Optimisasi Operasional: Informasi yang diperoleh dari sistem pemantauan energi dapat digunakan untuk mengidentifikasi area di mana efisiensi energi dapat ditingkatkan, baik melalui peningkatan operasional atau penggantian peralatan dengan yang lebih efisien.4. Penghematan Biaya: Dengan mengurangi pemborosan energi dan mengoptimalkan penggunaan energi, pabrik dapat menghemat biaya operasional jangka panjang dan meningkatkan profitabilitas mereka.Berikut ini adalah beberapa cara kerja energy monitoring system berbasis IOT :1. Sensor Penggunaan Energi: Sensor dipasang di peralatan dan sistem yang menggunakan energi untuk mengukur konsumsi secara real-time. Informasi ini kemudian disampaikan ke sistem pemantauan pusat.2. Sistem Pemantauan Energi Pusat: Data yang dikumpulkan oleh sensor diintegrasikan ke dalam sistem pemantauan pusat yang menggunakan algoritma dan teknik analisis data untuk menghasilkan laporan dan wawasan tentang penggunaan energi.3. Visualisasi Data: Informasi tentang konsumsi energi disajikan dalam bentuk grafik dan laporan yang mudah dimengerti, memungkinkan pengguna untuk melihat tren dan pola dengan jelas.4. Peringatan dan Notifikasi: Sistem juga dapat dikonfigurasi untuk memberikan peringatan jika terjadi pemborosan energi atau jika ada kejadian yang memerlukan perhatian segera.KesimpulanImplementasi sistem pemantauan energi berbasis IoT bukan hanya tentang efisiensi operasional dan penghematan biaya, tetapi juga tentang memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan (Sustainability). Dengan mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi, pabrik dapat mengurangi jejak karbon mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perlindungan lingkungan.

Pelajari Selengkapnya

Bachrizal Muqorobin

28 Mar 2024

Defect Rate Manufaktur: Pengertian, Penyebab, Mengurangi

Teknologi

Defect Rate Manufaktur: Pengertian, Penyebab, Mengurangi

Defect rate adalah salah satu parameter penting dalam industri manufaktur. Defect rate atau tingkat cacat merujuk pada jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Semakin tinggi defect rate, semakin besar kemungkinan produk tidak dapat dijual atau harus dijual dengan harga diskon yang rendah. Hal ini tentunya berdampak pada keuntungan dan reputasi perusahaan. Pengertian Defect Rate Defect rate atau tingkat cacat merupakan ukuran persentase produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Defect rate biasanya dihitung berdasarkan total jumlah produk yang diproduksi dan jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas. Penyebab Defect Rate yang Tinggi Tingkat defect rate yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor,termasuk:Ketidakmampuan mesin atau peralatan: Mesin yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan produk cacat. Kurangnya pelatihan karyawan: Karyawan yang tidak terampil atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses produksi dapat menyebabkan produk cacat. Bahan baku yang buruk: Bahan baku yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menyebabkan produk cacat. Kurangnya pengawasan kualitas: Pengawasan kualitas yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan produk cacat. Desain yang buruk: Desain yang buruk atau tidak mempertimbangkan proses produksi dapat menyebabkan produk cacat. Cara Mengurangi Defect Rate Tingkat defect rate yang rendah sangat penting untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan dan meminimalkan kerugian bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi defect rate:Meningkatkan pelatihan karyawan: Pelatihan karyawan yang baik dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam proses produksi dan mengurangi jumlah produk cacat. Memperbarui mesin dan peralatan: Memperbarui atau mengganti mesin dan peralatan yang usang atau rusak dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah produk cacat. Menjalin hubungan dengan pemasok bahan baku yang andal: Memastikan bahwa bahan baku memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dapat mengurangi jumlah produk cacat. Memperbaiki proses produksi: Meninjau kembali dan memperbaiki proses produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan efisiensi. Meningkatkan pengawasan kualitas: Menjaga pengawasan kualitas yang ketat selama seluruh proses produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat. Contoh metode untuk mengurangi defect rate antara lain adalah Six Sigma,Total Quality Management (TQM), dan Statistical Process Control (SPC). Metode-metode ini melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan tindakan yang tepat untuk mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan efisiensi produksi. Dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab defect rate yang tinggi dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya, perusahaan dapat memperbaiki efisiensi produksi dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat berdampak positif pada keuntungan dan reputasi perusahaan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat terhadap produk dengan kualitas yang lebih baik.Baca juga: PERAN PENTING ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR: MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

17 Apr 2023

Industrialisasi 4.0: Masa Depan Industri yang Terhubung

Teknologi

Industrialisasi 4.0: Masa Depan Industri yang Terhubung

Di era modern ini istilah industri 4.0 sering kali terdengar. Tapi apakah kalian tahu apa itu industri 4.0? Industri 4.0 adalah fenomena yang melibatkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Implementasi industri 4.0 ini membuat efisiensi dan efektifitas suatu industri akan bertambah. Hal ini sangat penting karena berdampak pada kualitas kerja dan biaya produksi, terutama di Industri manufaktur. Konektivitas dalam Industrialisasi 4.0Internet of things (IoT) : IoT adalah integrase antara komputasi, mekanis dan mesin digital. IoT ini menjalankan komunikasinya tanpa diaktifkan secara manual. Sistem IoT membuat integrase dengan 4 komponen,yaitu: Sensor, konektivitas, data proses dan antar user.Jaringan 5 G sebagai pendukung konektivitas insudtrialisasi 4.0: 5G dalah generasi ke-5 dari teknologi nirkabel. Mempunyai kecepatan download dan upload tinggi dan konsisten, serta kapasitas jaringan yang lebih besar. Jaringan ini penting untuk industrialisasi 4.0 dikarenakan mendukung untuk memproses data secara real-time dan otomatis. Contohnya dapat diterapkan pada Energy Monitoring system,Pemantauan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan informasi real-time untuk surat perintah kerja.Big data Analisis: adalah kumpulan data yang mempunya volume besar, terdiri dari struktur, semi-struktur dan tidak terstruktur. Biasanya Big data ini digunakan oleh Industri 4.0 untuk mengembangkan sebuah produk, menganalisis system dan sebagai analisis pengambilan keputusan. Potensi dan Dampak Indsutrialisasi 4.0Dapat meningkatkan efisiensi dan pengingkatan produktivitasMengubah rantai pasok dan manufaktur menjadi lebih baikMengenbangnya industri baru  dan peluang kerja yang lebih luasMemberikan tantangan sendiri untuk implementasinya, perlunya pihak yang fokus pada topik industrialisasi 4.0 dan pengembangannya Tantangan dan peluang Industrialisasi 4.0Perubahan kebutuhan tenaga kerjaRegulasi dan kebijakan yang mendukungInvestasi dalam infrastruktur teknologi Kesimpulan Industrialisasi 4.0 mempunyai potensi besar untuk meningkatkan efektifitas, produktivitas dan membuat transformasi rantai pasok dan manufaktur lebih baik. Untuk berhasil di era Industri 4.0 persiapan infrastruktur, regulasi dan investasi sangat diperlukan untuk implementasinya. Jika semua sanggup untuk mengimplementasinya, Industrialisasi 4.0 dapat menjadi acuan untuk meningkatkan Industri di Indonesia

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

06 Jul 2023

Whatsapp Us