Memasuki akhir tahun 2022 Indonesia melihat ada satu pembelajaran yang bisa ditarik selama 2,5
tahun terakhir selama pandemi, yaitu transformasi digital yang luar biasa.
Seluruh masyarakat Indonesia mulai aktif melakukan aktivitas dalam keseharian menggunakan teknlogi digital. Hal tersebut mendorong size ekonomi digital Indonesia terus meningkat pesat.
Melihat hal tersebut, pemerintah gencar menerapkan strategi sebagai inisiatif nasional industri 4.0 yang dijalankan dengan digital ekosistem lewat inovasi dan infrastuktur digital.
Ada 5 sektor prioritas Indonesia yang ditetapkan
pemerintah dalam menghadapi era Industri 4.0, yakni sektor makanan dan minuman,
otomotif, kimia, elektronik, tekstil dan pakaian jadi.
Berbicara tentang Revolusi Industri 4.0 yang saat
ini telah ramai diperbicangkan, bagaimana sejarah Revolusi ini hingga sampai
saat ini?
Revolusi industri telah mengubah cara kerja manusia
yang kita ketahui hal ini terjadi karena didorong oleh perlunya peningkatan
suatu produksi yang menggunakan alat-alat mekanis.
Semua itu memiliki dampak positif untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi, bahkan sampai mengubah peradaban manusia.
Berikut
ini pembahasan mengenai revolusi industri yang membawa perkembangan secara
besar-besaran di berbagai aspek kehidupan.
Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri?
Revolusi Industri adalah suatu perubahan
besar-besaran yang terjadi dalam dunia industri karena munculnya perkembangan
teknologi dalam mengelolah sumber daya, sehingga menjadikan setiap prosesnya
jauh lebih efektif dan efisien dari sebelumnya.
Seperti yang kita ketahui, arti dari kata Revolusi
adalah suatu perubahan yang terjadi dengan cepat dan mengubah dasar-dasar dari
kehidupan.
Sedangkan arti dari kata Industri adalah suatu
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan dari yang tadinya berbentuk mentah,
menjadi barang jadi yang memiliki nilai dan bermutu tinggi.
Gabungan kedua kata tersebut telah menjadi topik
yang menarik untuk dibahas sejak kemunculannya mulai dari era 1.0 sampai
sekarang yang kita jalani di era 4.0.
Istilah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0 itu sendiri
adalah penanda bahwasannya perubahan besar dalam dunia industri tersebut telah
terjadi sebanyak 4 kali sehingga melahirkan 4 era yang berbeda.
Revolusi industri pertama kali terjadi di negara
Inggris yang mana saat itu kondisi negaranya berada dalam keadaan stabil. Untuk
lebih lengkapnya, mari simak sejarah revolusi industri mulai dari 1.0 sampai
4.0 di bawah ini!
Era Revolusi Industri 1.0
Perkembangan Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada
abad ke-18 (1760–1840) dan ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun
1776 oleh James Watt di negara Inggris sehingga membawa perubahan besar di
berbagai sektor.
Mesin uap yang berbahan bakar batu bara ini
ditenagai oleh mesin dan kebanyakan diperuntukkan untuk produksi tekstil di
Inggris.
Seiring berjalannya waktu, mesin uap berkembang pula
di berbagai industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi,
sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual.
Pada era ini jugalah pertama kali kegiatan produksi
massal terjadi demi memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah jumlahnya.
Apabila dilihat dari latar belakangnya, revolusi
industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena disebabkan oleh beberapa hal:
1. Situasi
politik dan ekonomi yang stabil di negara Inggris
2. Inggris
kaya akan sumber daya alam
3. Penemuan-penemuan
baru di bidang teknologi
4. Dukungan
pemerintah terhadap penemuan di bidang teknologi (Hak Paten)
5. Arus
urbanisasi dan perdagangan yang baik
6. Munculnya
paham ekonomi liberal
7. Terjadinya
revolusi agraria
Dampak
Revolusi Industri 1.0
Perubahan besar tersebut ditandai dengan cara
manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi produk khususnya di
beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan
teknologi di seluruh dunia.
Dengan adanya revolusi industri 1.0 tersebut akan
menjadikan proses produksi yang ada menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah.
Era Revolusi Industri 2.0
Perkembangan Revolusi Industri 2.0
Setelah era 1.0 berakhir, revolusi industri pun
masuk ke tahap selanjutnya yaitu Revolusi Industri 2.0.
Revolusi Industri 2.0 adalah era revolusi yang
terjadi sekitar awal abad ke-19 (1870-an) dan berfokus kepada efisiensi mesin
di setiap lini (Assembly Line) dalam proses produksi karena ditemukannya tenaga
listrik.
Pada saat itu adanya produksi mobil secara massal
mengharuskan kendaraan tersebut dirakit dari awal hingga akhir yang menyebabkan
proses tersebut tentu tidak cepat dan tidak mudah.
Dengan adanya lini produksi pada tahun 1913,
menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan.
Proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak
tenaga untuk merakit dari awal hingga akhir. Diselesaikan dengan konsep Lini
Produksi (Assembly Line) dengan memanfaatkan Conveyor Belt.
Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan
lebih efisien oleh orang lain di tempat yang berbeda. Prinsip ini lalu berkembang
menjadi spesialisasi, dimana 1 orang hanya menangani 1 proses perakitan.
Dampak
Revolusi Industri 2.0
Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling
terlihat adalah di saat Perang Dunia II, dimana kala itu produksi kendaraan
perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara
besar-besaran.
Era Revolusi Industri 3.0
Perkembangan Revolusi Industri 3.0
Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi
sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan dipicu oleh perkembangan mesin-mesin
pintar (Komputer & Software) berbasis teknologi otomasi yang perlahan
menggantikan peran-peran manusia di lapangan. Pada era inilah dimulainya
digitalisasi khususnya di dunia industri.
Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan.
Dalam dunia manufaktur, Revolusi Industri 3.0 bisa
dibilang merupakan revolusi yang sangat penting. Mengingat manufaktur menuntut
ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi, dimana dua hal tersebut sangatlah
sulit dilakukan oleh manusia.
Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang
tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis,
cepat, dan juga berkualitas.
Dampak
Revolusi Industri 3.0
Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya
perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat
kontemporer.
Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan
merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak
hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini.
Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi
saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai.
Berbagai penemuan seperti semi konduktor,
transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer
dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan
kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih.
Era Revolusi Industri 4.0
Perkembangan Revolusi Industri 4.0
Era Revolusi Industri 4.0 telah menjadi perbincangan
banyak pihak. Pemerintah, Industri, dan Perusahaan mengerahkan segala strategi
untuk menghadapinya. Tapi sebelumnya, apa itu Revolusi Industri 4.0?
Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita
jalani di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti internet,
komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), machine learning, deep
learning, cloud analytics, bahkan kendaraan otonom merevolusi setiap proses
mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability).
Teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya
seperti ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital pun
bermunculan di era revolusi industri terbaru ini.
Dalam skala industri, Revolusi Industri 4.0
meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi
perusahaan.
Salah satu contohnya adalah pengumpulan data
historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance
bulanan secara otomatis.
Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia.
Penutup
Revolusi Industri pertama kali didorong oleh
perlunya peningkatan suatu reproduksi yang hanya dijalankan dengan penggunaan
alat–alat mekanisme.
Mulai dari penemuan mesin uap hingga teknologi yang
semakin canggih yang mampu mengintegrasikan ruang maya dan fisik menjadi satu.
Era revolusi industri sudah terbukti memberikan
peluang baru di setiap tahapnya, mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0. Tergantung
kepada kita melihat hal ini dari berbagai sudut pandang, bisa jadi adalah
sebuah peluang baru atau bahkan sebuah ancaman.
Dan jika terwujudnya Society 5.0 sebagai gabungan
ruang maya dan ruang fisik akan menghasilkan teknologi yang semakin canggih.
Memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis modern
untuk melayani kebutuhan manusia.
Berkeinginan menerapkan konsep automasi yang modern
di bisnis, perusahaan, atau pabrik Anda? Segera hubungi agent kami untuk
konsultasi lebih lanjut!