Leapfactor Icon Preloader

Sahabat Digitalisasi
Pabrik Anda

Manajemen

Kaizen: Pengertian, Manfaat dan Penerapan di Pabrik (Industri Manufaktur)

ilustrasi-buruh-pabrik-_160427171622-292.jpg

Apa Itu Kaizen?

Istilah kaizen diambil dari bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kaizen dapat diartikan sebagai untuk perbaikan, perubahan menjadi lebih baik, atau perbaikan berkelanjutan.

Kaizen telah terkenal menjadi filosofi strategi bisnis untuk membuat perubahan kecil, tetapi terus-menerus menjadi lebih baik dalam operasi perusahaan.

Perubahan ini dapat berkisar dari langkah-langkah manufaktur hingga produktivitas, inventaris, atau masalah kontrol kualitas.

Kaizen lebih tepat disebut sebagai budaya perusahaan. Ini karena kaizen didasarkan pada komunikasi dan kerja sama di antara seluruh elemen perusahaan.



Filosofi kaizen melakukan perbaikan dari hal-hal kecil yang dapat membuat proses produksi lebih efisien dan terstandarisasi, terutama di bidang berikut.

  • Kualitas, mulai dari produk, praktik terbaik, dan proses bisnis.
  • Biaya, seperti bahan, energi, dan sumber daya.
  • Pengiriman, termasuk waktu pengiriman dan aktivitas nonnilai tambah.
  • Manajemen, mulai dari pelatihan, sikap, alur kerja, hingga dokumentasi.
  • Keselamatan dan kondisi kerja.

Terdapat dua bentuk penerapan dari filosofi kaizen, di antaranya adalah:

1. Perencanaan

Sebagai perencanaan, kaizen membuat rancangan yang berfokus pada peningkatan area tertentu di dalam perusahaan.

Rancangan ini dapat melibatkan seluruh elemen perusahaan dari berbagai tingkatan. Namun, fokus dari perencanaan ini terletak pada keterlibatan tim product development.

2. Filosofi perusahaan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kaizen dapat diterapkan sebagai budaya perusahaan.

Sebagai filosofi, kaizen berfokus membangun budaya di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam perkembangan perusahaan.

Mengapa Kaizen Perlu Diterapkan?

Kaizen mengembangkan kondisi di mana semua karyawan sangat terlibat. Ketika diterapkan dengan sukses dan jelas, kaizen memenuhi tiga kebutuhan esensial karyawan berikut.

  • Perasaan terhubung dengan tujuan organisasi yang lebih besar, dengan pekerjaan dan rekan kerja.
  • Kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah yang ada dengan solusi yang kreatif, namun praktis.
  • Rasa memiliki dan kesadaran selama proses berlangsung.

Menerapkan filosofi kaizen adalah salah satu cara untuk melibatkan tim, termasuk dalam mengembangkan budaya perusahaan yang berkelanjutan.

Keterlibatan yang aktif memiliki dampak langsung pada proses bisnis dan kesuksesan.

Saat Anda dapat memberdayakan seluruh anggota tim untuk berpartisipasi, mereka akan dapat bekerja dengan lebih efektif.

Cara Menerapkan Filosofi Kaizen di Pabrik

1. Analisis performa saat ini

Jika Anda ingin mengembangkan tim dalam berkerja, lakukan analisis terhadap performa tim saat ini.

Bersikaplah kritis ketika melakukan analisis. Sikap ini diperlukan untuk membuat perubahan yang berdampak dan bertahan lama.

2. Pikirkanlah dari hal kecil

Terkadang, ketika merancang sebuah ide, kita terpaku pada ide yang besar. Padahal, ide kecil pun bisa berdampak besar dalam jangka panjang.

Ide sederhana seperti mengkonsolidasikan rapat atau mengatur waktu untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dapat berpengaruh besar pada produktivitas dalam berkerja.

Ajaklah seluruh anggota tim untuk membuat perubahan dalam proses kerja, baik secara kelompok ataupun individu.

3. Ciptakan lingkungan yang saling mendukung

Ciptakanlah lingkungan yang mendukung anggota tim untuk berbicara atau berpendapat. Buatlah mereka merasa nyaman mengenali titik kelemahan atau berpikir ada cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.

Namun, ketika sebuah ide tidak berhasil seperti yang mereka bayangkan, melakukan perbaikan alih-alih menimpakan kesalahan adalah hal yang disarankan dalam filosofi kaizen.

4. Jangan terpaku pada kesempurnaan

Metodologi kaizen tidak diterapkan untuk menyempurnakan sistem atau proses, melainkan untuk memperbaiki sistem atau proses tersebut agar lebih efektif.

Terlepas dari seberapa baik segala sesuatunya berjalan, selalu ada cara untuk meningkatkannya, mulai dari pengembangan fitur produk hingga caramu mengelola proyek.

5. Akui kesuksesan

Rayakan keberhasilan peningkatan, betapapun besar atau kecilnya.

Jika Anda memiliki anggota tim yang benar-benar ingin membantu meningkatkan bisnis, produk, atau pengalaman konsumen Anda, itulah anggota tim yang perlu dipertahankan.

6. Gunakan metode manajemen lainnya

Kaizen adalah pola pikir untuk selalu mencari cara untuk melakukan peningkatan. Namun, ketika diimplementasikan, Anda mungkin merasa metode lain dapat lebih efektif jika digunakan.

Metode yang paling umum digunakan bersamaan dengan kaizen di antaranya adalah metode SMART (specific, measurable, attainable, relevant, and timely).

Akan tetapi, Anda bisa memilih metode apa saja yang menurut Anda efektif diterapkan dalam tim. Bahkan, Anda bisa menggunakan berbagai metode tersebut bersamaan dengan kaizen.

Nah, itu dia hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang apa itu filosofi kaizen beserta penerapannya di lingkungan pabrik.

Jika ingin menerapkan filosofi kaizen ini dalam transformasi digital pabrik Anda jangan ragu kontak kami untuk membantu proses Kaizen di pabrik Anda, saatnya pabrik industri manufaktur di Indonesia melek akan teknologi!

 

 

Artikel yang mungkin Anda suka
...

Teknologi

5 Software yang Harus Dimiliki Industri Manufaktur di Tahun 2023

Tidak terasa kita sudah berada diujung tahun 2022, lalu apakah sudah mempersiapkan resolusi apa yang ingin digarap pada tahun 2023 untuk usaha manufaktur Anda?Kami di sini akan memberikan rekomendasi 5 software yang harus dimiliki para pengusaha manufaktur pada tahun 2023. Apa saja software tersebut? apakah sudah diterapkan di usaha Anda saat ini?1.  Sistem manajemen produksi (Manufacturing Execution System atau MES): Sistem ini membantu mengatur dan mengontrol proses produksi di pabrik manufaktur, termasuk mengelola jadwal produksi, mengatur alokasi sumber daya, dan mengirimkan laporan real-time tentang kinerja produksi.2. Sistem manajemen supply chain (Supply Chain Management System atau SCM): Sistem ini membantu mengelola rantai pasokan di perusahaan manufaktur, termasuk mengelola pesanan pelanggan, memonitor stok bahan baku dan produk jadi, dan mengatur pengiriman ke pelanggan.3. Sistem manajemen kualitas (Quality Management System atau QMS): Sistem ini membantu mengelola dan mengontrol kualitas produk di pabrik manufaktur, termasuk mengelola dokumen kualitas, melakukan inspeksi produk, dan mengelola reklamasi produk.4. Sistem manajemen enterprise resource planning (Enterprise Resource Planning System atau ERP): Sistem ini merupakan platform yang mengelola seluruh aspek bisnis di perusahaan manufaktur, termasuk manajemen keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran.5. Sistem manajemen pemeliharaan (Maintenance Management System atau CMS): Sistem ini membantu mengelola dan mengontrol pemeliharaan mesin di pabrik manufaktur, termasuk mengelola jadwal pemeliharaan, mengidentifikasi kegagalan mesin, dan mengelola dokumentasi pemeliharaan.Ingin menerapkan software di atas pada tahun 2023 dan bingung mau memulai dari mana untuk mengikuti transformasi digital untuk industri manufaktur? Segera jadwalkan konsultasi GRATIS bersama agen kami untuk mendapatkan jawaban yang tepat untuk kebutuhan usaha Anda

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

22 Dec 2022

...

Manajemen

MRP di Industri 4.0: Solusi Tantangan Produksi dan Persediaan di Era Digital

Industri 4.0 membawa perubahan besar pada dunia manufaktur dan supply chain management. Dalam konteks ini, Material Requirement Planning (MRP) menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi produksi dan rantai pasok. MRP adalah sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, menjaga tingkat persediaan yang tepat, dan memperbaiki efisiensi operasi produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep MRP, keuntungan MRP pada Industri 4.0, dan implementasi MRP pada perusahaan manufaktur. Konsep MRP pada Industri 4.0 MRP pada Industri 4.0 adalah sistem perencanaan persediaan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti big data, IoT, dan analisis data untuk mengoptimalkan proses produksi dan persediaan. MRP memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk produksi, memantau tingkat persediaan, dan membuat jadwal produksi yang efisien. Dalam konsep MRP pada Industri 4.0, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keuntungan MRP pada Industri 4.0 MRP pada Industri 4.0 memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, antara lain: Mengurangi biaya persediaan: Dalam konsep MRP, persediaan bahan baku dan komponen dijaga pada tingkat yang tepat, sehingga menghindari persediaan yang berlebihan dan mengurangi biaya persediaan. Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien, mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan komponen, dan memperbaiki jadwal produksi. Meningkatkan kualitas produk: Dalam konsep MRP, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Mengurangi waktu tunggu pelanggan: Dengan MRP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah implementasi MRP pada perusahaan manufaktur: Menentukan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Memilih sistem MRP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan integrasi dengan sistem manajemen produksi dan supply chain. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai penggunaan MRP. Melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja MRP secara teratur. Tantangan Implementasi MRP pada Industri 4.0 Meskipun MRP dapat memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, implementasi MRP pada Industri 4.0 dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat menerapkan MRP pada Industri 4.0:Ketergantungan pada teknologi: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan dukungan teknologi yang kuat dan kompleks seperti IoT, big data, dan AI. Perusahaan perlu mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum memulai implementasi MRP.Keamanan data: MRP melibatkan pengumpulan dan pengolahan data yang sensitif dan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber.Keterampilan SDM: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan keterampilan SDM yang berkualitas dan terampil dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak terkait. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau menyediakan pelatihan yang sesuai untuk memastikan suksesnya implementasi MRP.Kesesuaian antar sistem: MRP terintegrasi dengan berbagai sistem seperti ERP, SCM, dan MES. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat terintegrasi dengan MRP dengan lancar dan tanpa masalah.Perubahan dalam proses bisnis: Implementasi MRP pada Industri 4.0 mungkin memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang telah ada. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka siap untuk perubahan dan bersedia mengadopsi proses baru yang diperlukan untuk suksesnya implementasi MRP.  Kesimpulan MRP adalah alat yang sangat berguna untuk perusahaan manufaktur dalam mengelola persediaan dan produksi mereka. Dalam era Industri 4.0, MRP dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka siap secara teknologi, keamanan data, keterampilan SDM, kesesuaian antar sistem, dan perubahan dalam proses bisnis untuk sukses dalam mengimplementasikan MRP pada Industri 4.0

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

26 May 2023

...

Teknologi

Efisiensi Produksi: HVAC System di Manufaktur

Di era digital saat ini, industri manufaktur semakin berkembang pesat. Bagi perusahaan yang ingin mempertahankan keunggulan di pasar yang semakin kompetitif, efisiensi produksi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi di industri manufaktur adalah dengan menggunakan HVAC system yang tepat.Apa itu HVAC System?HVAC system adalah singkatan dari Heating, Ventilation, and Air Conditioning system. HVAC system merupakan sistem yang digunakan untuk memanipulasi suhu, kelembaban, dan kualitas udara di dalam ruangan. HVAC system terdiri dari beberapa komponen, seperti AC, pemanas, ventilasi, dan sistem pengatur kelembaban. Sistem ini sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan lingkungan kerja, serta untuk menjaga kestabilan kinerja mesin-mesin produksi.Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih HVAC SystemSebelum memilih HVAC system yang tepat, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.  Jenis produk yang diproduksi dan proses produksi yang dilakukan. Hal ini karena berbagai jenis produk dan proses produksi memiliki kebutuhan yang berbeda terhadap suhu, kelembaban, dan kualitas udara di dalam ruangan.Ukuran dan luas ruangan produksi. Ruangan yang lebih besar memerlukan HVAC system yang lebih besar dan lebih kompleks untuk mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan.Ketersediaan sumber daya dan anggaran. HVAC system yang lebih canggih dan kompleks dapat meningkatkan efisiensi produksi, namun juga dapat memerlukan investasi yang lebih besar.Keuntungan Menggunakan HVAC System dalam Meningkatkan Efisiensi ProduksiDengan menggunakan HVAC system yang tepat, perusahaan manufaktur dapat mencapai beberapa keuntungan dalam meningkatkan efisiensi produksi, di antaranya:Meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja. HVAC system dapat menjaga suhu dan kelembaban di dalam ruangan menjadi lebih nyaman bagi pekerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan pekerja.Meningkatkan kualitas produk. Dengan menjaga suhu dan kelembaban di dalam ruangan menjadi stabil, kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih konsisten dan meningkat.Meningkatkan kecepatan produksi. Suhu dan kelembaban yang stabil dapat mengoptimalkan kinerja mesin-mesin produksi, sehingga dapat meningkatkan kecepatan produksi dan efisiensi mesin.Mengurangi biaya operasional. HVAC system yang tepat dapat mengurangi biaya operasional melalui penghematan energi dan perawatan mesin produksi yang lebih efisien.Cara Meningkatkan Efisiensi Produksi dengan HVAC SystemSetelah memilih HVAC system yang tepat, perusahaan dapat melakukan beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan menggunakan HVAC system, di antaranya:Mengoptimalkan suhu dan kelembaban ruangan. Melalui pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat, HVAC system dapat membantu mencapai kondisi lingkungan kerja yang ideal untuk meningkatkan kinerja mesin-mesin produksi.Memperhatikan sirkulasi udara. HVAC system dapat membantu menjaga sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan produksi, sehingga dapat membantu menjaga kelembaban dan kualitas udara yang baik.Melakukan perawatan rutin pada HVAC system. Dalam rangka menjaga kinerja HVAC system yang optimal, perusahaan perlu melakukan perawatan rutin, seperti membersihkan filter, memeriksa sistem secara berkala, dan melakukan penggantian komponen yang rusak.Mengoptimalkan sistem kontrol HVAC. Dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, perusahaan dapat menggunakan sistem kontrol HVAC yang terintegrasi dengan sistem kontrol produksi, sehingga dapat membantu memantau dan mengatur kondisi lingkungan kerja secara otomatis.KesimpulanDalam industri manufaktur, efisiensi produksi menjadi hal yang sangat penting untuk mempertahankan keunggulan di pasar yang semakin kompetitif. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi adalah dengan menggunakan HVAC system yang tepat. Dengan memilih HVAC system yang tepat, melakukan perawatan rutin, dan mengoptimalkan penggunaannya, perusahaan dapat mencapai keuntungan-keuntungan dalam meningkatkan efisiensi produksi, seperti meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kecepatan produksi, dan mengurangi biaya operasional. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih HVAC system, serta melakukan cara-cara yang tepat dalam mengoptimalkan penggunaannya

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

14 Apr 2023

...

Teknologi

Internet of Things (IoT) di Bidang Industri

Pernakah Anda mendengar istilah IoT? IoT adalah singkatan dari Internet of Things, istilah tersebut semakin banyak didengar setelah Revolusi Industri 4.0 digaungkan oleh pemerintah. Di dalam Revolusi Industri 4.0 ini adalah penerapan IoT di berbagai bidang tanpa terkecuali di bidang industri. Pertumbuhan Internet of Things (IoT) dengan cepat membentuk dunia yang lebih canggih. Perangkat pintar, koneksi internet, dan analitik data bertanggung jawab atas kemajuan revolusioner dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun industri. Teknologi IoT telah memainkan peran penting dalam Industri, memberikan tingkat efisiensi operasional dan ketersediaan sumber daya yang tak terbayangkan. Dalam bidang industri, teknologi IoT didefinisikan sebagai jaringan perangkat, mesin, dan sensor yang terhubung satu sama lain dan ke Internet, dengan tujuan mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk menerapkan informasi dalam perbaikan proses yang berkelanjutan. Ada banyak aplikasi Industrial IoT di luar sana, dan mereka telah mendorong semakin banyak perusahaan untuk terlibat dalam paradigma baru ini untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mengoptimalkan pengeluaran dan keuntungan mereka. Meskipun ini merupakan tren global, dalam kasus sektor industri, pemilik bisnis perlu menyadari penerapan teknologi IoT untuk menghasilkan proses yang tetap relevan di tahun-tahun mendatang. Contoh Tren Penerapan Internet of Things dibidang Industri 1. Manajemen dan pemantauan peralatan otomatis dan jarak jauh Teknologi IoT dalam penerapannya di bidang industri yang paling utama terkait dengan manajemen peralatan otomatis. Ini memungkinkan sistem terpusat untuk mengontrol dan memantau semua proses perusahaan. Karena kemampuan untuk mengontrol peralatan dari jarak jauh melalui mesin dan perangkat lunak digital, bukan tidak mungkin pemilik bisnis akan dapat mengontrol beberapa pabrik yang terletak di lokasi berbeda. Ini memberi perusahaan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengawasi kemajuan produksi mereka secara real-time, sekaligus dapat menganalisis data historis yang diperoleh sehubungan dengan proses produksi perusahaan. Pengumpulan dan penggunaan data tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung peningkatan proses dan menghasilkan lingkungan di mana keputusan berbasis informasi menjadi prioritas.                                                                                           2. Pemeliharaan prediktif Menggunakan teknologi IoT dalam bidang industri memungkinkan pemilik untuk mengantisipasi mesin yang bermasalah dan harus diganti segera. Sebab, teknologi IoT bekerja melalui sensor yang setelah dipasang pada mesin dan platform operasi, dapat mengirimkan peringatan ketika faktor risiko tertentu muncul. Misalnya, sensor yang memantau robot atau mesin mengirimkan data ke platform, yang menganalisis data yang diterima secara real-time dan menerapkan algoritma canggih yang dapat mengeluarkan peringatan terkait suhu tinggi atau getaran yang melebihi parameter normal. 3. Implementasi perbaikan yang lebih cepat Teknologi IoT dan perangkatnya menghasilkan informasi berharga sehingga mereka yang bertanggung jawab untuk meningkatkan proses dalam model bisnis industri (insinyur proses, kualitas atau manufaktur) dapat mengakses data dan menganalisisnya lebih cepat dan otomatis, dan dari jarak jauh melakukan penyesuaian proses yang diperlukan. Ini juga meningkatkan kecepatan di mana perubahan dan peningkatan diterapkan dalam Operational Intelligence dan Business Intelligence, perubahan yang sudah menawarkan keunggulan kompetitif bagi banyak sekali bisnis industri. 4. Kontrol kualitas Kemampun teknologi IoT lain yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk memantau kualitas produk manufaktur pada setiap tahap, mulai dari bahan mentah yang digunakan dalam proses, hingga cara pengangkutannya (melalui aplikasi pelacakan cerdas), hingga ke reaksi pelanggan setelah produk diterima. Informasi ini sangat penting ketika ingin meningkatkan efisiensi perusahaan dan menerapkan perubahan yang diperlukan jika kegagalan terdeteksi. Tujuannya, tentu untuk mengoptimalkan proses dan segera mendeteksi masalah dalam rantai produksi. Juga telah dibuktikan bahwa penting untuk mencegah risiko di industri yang lebih rumit, seperti farmasi atau makanan. 5. Meningkatkan keamanan dan produktivitas Mesin yang merupakan bagian dari teknologi IoT dapat menghasilkan data waktu nyata terkait situasi di pabrik. Melalui pemantauan kerusakan peralatan, kualitas udara pabrik, dan frekuensi penyakit di suatu perusahaan. Maka dari itu, skenario berbahaya yang mengancam pekerja dapat dihindari . Ini tidak hanya meningkatkan keselamatan perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga produktivitas dan motivasi kerja karyawan. Selain itu, biaya ekonomi dan reputasi yang diakibatkan oleh manajemen keselamatan perusahaan yang buruk dapat diminimalisir.   Itulah contoh dan pemaparan penerapan IoT di bidang industri yang dapat diterapkan di tempat Anda. Ingin mengetahui lebih lanjut penerapan IoT di bidang industri? Hubungi konsultan kami dan kami siap membantu menerapakan IoT di pabrik Anda dengan cara yang praktis dan hemat biaya!

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

20 Sep 2022

...

Teknologi

Transformasi Digital – Untuk Industri Manufaktur

Transformasi digital adalah sebuah proses atau strategi menggunakan teknologi digital untuk  mengubah cara bisnis beroperasi dan melayani pelanggan yang dahulunya melalui cara manual menjadi serba digital. Ungkapan ini telah menjadi hal yang umum di era digitalisasi. Tidak terkecuali untuk industri manufaktur, terlepas dari ukuran atau jenis industrinya, semakin bergantung pada data dan teknologi untuk beroperasi akan membuat lebih efisien dalam bekerja dan memberikan nilai tambahan kepada pelanggan. Ekosistem bisnis terus berkembang, tapi kenapa harus melakukan transformasi digital? Karena digitalisasi sudah merambah ke semua aspek kehidupan, tidak terkecuali untuk industri manufaktur harus beradaptasi dengan transformasi digital untuk menghasilkan efisiensi kerja dan lebih kompetitif di pasar digital. Mayoritas pemilik usaha mengira transformasi digital hanya sekadar mengimplementasi teknologi digital terbaru, kecerdasan buatan, atau machine learning. Namun, yang terpenting dari ini adalah hasil transformasi digital ini dapat menghasilkan seperti efisiensi kerja, kemudahan komunikasi antar karyawan, ekspansi bisnis dan meningkatkan customer experience. Manfaat Transformasi Digital Transformasi digital yang diterapkan oleh suatu perusahaan itu akan dialami bukan hanya untuk satu atau dua divisi tertentu. Tapi, dampak dari transformasi ini akan berdampak dengan seluruh karyawan . Di sini kami akan paparkan manfaat yang akan dirasakan apabila industri manufaktur menerapkan transformasi digital ini : 1.      Monitoring dari mana saja dan kapan sajaPada tahun 2020 Indonesia dan seluruh negara di dunia diterpa dengan pandemi COVID-19, di sini membuat seluruh lapisan masyarakat untuk memutar otak bagaimana cara untuk bisa tetap produktif namun, tanpa harus keluar rumah atau bertemu orang secara langsung. Di sini banyak perusahaan dalam negeri yang memberikan solusi untuk permasalahan tersebut, salah satunya dengan software smart factory yang dapat melihat proses kerja manufaktur, stok bahan baku dan hasil barang jadi, performa mesin produksi hingga kinerja operator. Seluruh data tersebut dapat dilihat dengan satu aplikasi dari mana saja, kapan saja dan real time.   2.       Mengurangi pencatatan manual menggunakan kertas Pencatatan di area kerja manufaktur masih sering kami jumpa menggunakan metode lama yaitu penulisan menggunakan pensil atau ballpoint yang dicatat di kertas. Metode pencatatan ini sering terjadi banyaknya kesalahan dalam proses pencatatannya, seperti kurang jelasnya tulisan yang sudah ditulis, terbengkalainya kertas catatan yang sudah dikumpulkan dan yang sering memakan waktu yaitu adalah penginputan dari kertas catatan tersebut ke dokumen komputer admin. Dengan mengikuti transformasi digital, segala catatan proses kerja manufaktur akan tercatat secara rapih di satu aplikasi. Dari solusi ini akan membuat karyawan industri manufaktur akan fokus dalam proses kerja yang menjadi tanggung jawabnya dan menghasilkan efisiensi kerja.   3.      Meningkatkan performa efisiensi kerja di area produksi Banyak kasus di industri manufaktur proses produksi yang kurang maksimal menjadi sebuah kendala untuk mendapatkan performa maksimal produksi. Dengan transformasi digital yang menggunakan teknologi IIOT yang mengambil data langsung dari sensor mesin akan membuat seluruh kegiatan manufaktur terpantau langsung dari satu aplikasi. Dari operator yang bertanggung jawab, mesin yang beroperasi dan juga jenis hasil produksi yang telah dihasilkan. Dari seluruh data ini akan membuat pihak manajemen terbantu dalam proses pemantauan kinerja produksi secara menyeluruh dan yang terepenting adalah meningkatkan rapor produksi atau yang biasa disebut OEE hingga 40%   4.      Mempermudah keputusan kerjaSering terjadi dalam dunia manufaktur adalah kesalahan dalam tahap evaluasi dan keputusan kerja yang telah diterapkan. Di samping itu seringnya terjadi permasalahan internal yang menyebabkan pertikaian antar divisi karena saling menyalahkan ketika ada permasalahan di dalam kegiatan manufaktur tersebut. Seluruh kejadian tersebut tidak akan terjadi apabila kita memiliki data yang pasti atau biasa yang disebut big data. Dengan mengikuti transformasi digital seluruh kegiatan manufaktur akan tercatat dalam satu aplikasi dan dapat membuat pihak manajemen menganalisis kegiatan produksi berdasarkan big data bukan hanya menggunakan perasaan atau perkataan orang lain. Dari keputusan kerja yang berdasarkan data akan menghasilkan keputusan kerja yang tepat sasaran dan mengurangi konflik internal yang berkelanjutan. Berikut adalah manfaat yang akan didapatkan oleh pelaku industri manufaktur dalam mengikuti era transformasi digital. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai transformasi digital di industri manufaktur? Segera hubungi agen kami untuk dapatkan konsultasi GRATIS  penerepan transformasi digital di industri manufaktur.  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

30 Nov 2022

...

Teknologi

MRP Industri 4.0: Solusi Produksi dan Persediaan di Era Digital

Industri 4.0 membawa perubahan besar pada dunia manufaktur dan supply chain management. Dalam konteks ini, Material Requirement Planning (MRP) menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi produksi dan rantai pasok. MRP adalah sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, menjaga tingkat persediaan yang tepat, dan memperbaiki efisiensi operasi produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep MRP, keuntungan MRP pada Industri 4.0, dan implementasi MRP pada perusahaan manufaktur. Konsep MRP pada Industri 4.0 adalah sistem perencanaan persediaan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti big data, IoT, dan analisis data untuk mengoptimalkan proses produksi dan persediaan. MRP memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk produksi, memantau tingkat persediaan, dan membuat jadwal produksi yang efisien. Dalam konsep MRP pada Industri 4.0, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keuntungan MRP pada Industri 4.0  memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, antara lain: Mengurangi biaya persediaan: Dalam konsep MRP, persediaan bahan baku dan komponen dijaga pada tingkat yang tepat, sehingga menghindari persediaan yang berlebihan dan mengurangi biaya persediaan. Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien, mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan komponen, dan memperbaiki jadwal produksi. Meningkatkan kualitas produk: Dalam konsep MRP, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Mengurangi waktu tunggu pelanggan: Dengan MRP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Implementasi MRP pada Industri4.0 memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah implementasi MRP pada perusahaan manufaktur: Menentukan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Memilih sistem MRP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan integrasi dengan sistem manajemen produksi dan supply chain. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai penggunaan MRP. Melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja MRP secara teratur. Meskipun MRP dapat memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, implementasi MRP pada Industri 4.0 dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat menerapkan MRP pada Industri 4.0: 1.       Ketergantungan pada teknologi: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan dukungan teknologi yang kuat dan kompleks seperti IoT, big data, dan AI. Perusahaan perlu mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum memulai implementasi MRP. 2.       Keamanan data: MRP melibatkan pengumpulan dan pengolahan data yang sensitif dan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber. 3.       Keterampilan SDM: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan keterampilan SDM yang berkualitas dan terampil dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak terkait. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau menyediakan pelatihan yang sesuai untuk memastikan suksesnya implementasi MRP. 4.       Kesesuaian antar sistem: MRP terintegrasi dengan berbagai sistem seperti ERP, SCM, dan MES. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat terintegrasi dengan MRP dengan lancar dan tanpa masalah. 5.       Perubahan dalam proses bisnis: Implementasi MRP pada Industri 4.0 mungkin memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang telah ada. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka siap untuk perubahan dan bersedia mengadopsi proses baru yang diperlukan untuk suksesnya implementasi MRP.   Kesimpulan MRP adalah alat yang sangat berguna untuk perusahaan manufaktur dalam mengelola persediaan dan produksi mereka. Dalam era Industri 4.0, MRP dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka siap secara teknologi, keamanan data, keterampilan SDM, kesesuaian antar sistem, dan perubahan dalam proses bisnis untuk sukses dalam mengimplementasikan MRP pada Industri 4.0.Baca Juga:  IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis Anda

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

18 Apr 2023

Whatsapp Us