Leapfactor Icon Preloader

Sahabat Digitalisasi
Pabrik Anda

Manajemen

Pemilihan Sistem yang Tepat untuk Usaha Manufaktur

5c582c9e6be7ea1b97e8c8d6b2d74fc0.jpg

Ketika berbicara usaha akan selalu berkaitan dengan sistem yang digunakan apakah sudah sesuai atau tidak. Sistem yang tepat akan menghasilkan usaha yang sukses dari segi operasional dan yang paling terpenting adalah penjualan hingga kepuasan pelanggan. 

Di sini kami akan membahas sistem yang tepat untuk diterapkan di usaha manufaktur,

Sistem manufaktur adalah cara bagaimana perusahaan mengatur dan mengelola proses produksi untuk memproduksi barang atau jasa. Ada beberapa jenis sistem manufaktur , berikut kami lampirkan beberapa jenis sistem yang dapat diterapkan di usaha manufaktur Anda.

Sistem manufaktur berbasis jenis produk: Di sistem ini, proses produksi diorganisir berdasarkan jenis produk yang diproduksi. Misalnya, perusahaan mobil akan memiliki area produksi yang terpisah untuk memproduksi setiap jenis mobil yang diproduksi.

Sistem manufaktur berbasis proses: Di sistem ini, proses produksi diorganisir berdasarkan tahap-tahap yang harus dilalui untuk memproduksi suatu produk. Misalnya, perusahaan mobil akan memiliki area produksi yang terpisah untuk setiap tahap produksi, seperti pembuatan rangka, mesin, dan interior mobil.

Sistem manufaktur berbasis lini: Di sistem ini, produk diproduksi dalam jumlah besar dengan menggunakan mesin-mesin produksi yang terkait satu sama lain dalam sebuah lini produksi. Misalnya, perusahaan mobil akan memiliki lini produksi yang terdiri dari mesin-mesin yang masing-masing memproduksi bagian-bagian mobil yang kemudian disusun menjadi mobil lengkap.

Sistem manufaktur berbasis proyek: Di sistem ini, produk diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh klien. Misalnya, perusahaan konstruksi akan memproduksi bangunan atau jembatan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh klien.

Pemilihan sistem manufaktur yang tepat tergantung pada jenis produk yang diproduksi, tingkat variabilitas permintaan pasar dan kebutuhan perusahaan lainnya. Sistem manufaktur yang efektif dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk.

Ingin konsultasi gratis untuk mengetahui lebih sistem manufaktur yang tepat untuk usaha Anda? segera hubungi agen kami, kami siap membantu mengembangkan usaha Anda!

Artikel yang mungkin Anda suka
...

Teknologi

Internet of Things (IoT) di Bidang Industri

Pernakah Anda mendengar istilah IoT? IoT adalah singkatan dari Internet of Things, istilah tersebut semakin banyak didengar setelah Revolusi Industri 4.0 digaungkan oleh pemerintah. Di dalam Revolusi Industri 4.0 ini adalah penerapan IoT di berbagai bidang tanpa terkecuali di bidang industri. Pertumbuhan Internet of Things (IoT) dengan cepat membentuk dunia yang lebih canggih. Perangkat pintar, koneksi internet, dan analitik data bertanggung jawab atas kemajuan revolusioner dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun industri. Teknologi IoT telah memainkan peran penting dalam Industri, memberikan tingkat efisiensi operasional dan ketersediaan sumber daya yang tak terbayangkan. Dalam bidang industri, teknologi IoT didefinisikan sebagai jaringan perangkat, mesin, dan sensor yang terhubung satu sama lain dan ke Internet, dengan tujuan mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk menerapkan informasi dalam perbaikan proses yang berkelanjutan. Ada banyak aplikasi Industrial IoT di luar sana, dan mereka telah mendorong semakin banyak perusahaan untuk terlibat dalam paradigma baru ini untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mengoptimalkan pengeluaran dan keuntungan mereka. Meskipun ini merupakan tren global, dalam kasus sektor industri, pemilik bisnis perlu menyadari penerapan teknologi IoT untuk menghasilkan proses yang tetap relevan di tahun-tahun mendatang. Contoh Tren Penerapan Internet of Things dibidang Industri 1. Manajemen dan pemantauan peralatan otomatis dan jarak jauh Teknologi IoT dalam penerapannya di bidang industri yang paling utama terkait dengan manajemen peralatan otomatis. Ini memungkinkan sistem terpusat untuk mengontrol dan memantau semua proses perusahaan. Karena kemampuan untuk mengontrol peralatan dari jarak jauh melalui mesin dan perangkat lunak digital, bukan tidak mungkin pemilik bisnis akan dapat mengontrol beberapa pabrik yang terletak di lokasi berbeda. Ini memberi perusahaan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengawasi kemajuan produksi mereka secara real-time, sekaligus dapat menganalisis data historis yang diperoleh sehubungan dengan proses produksi perusahaan. Pengumpulan dan penggunaan data tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung peningkatan proses dan menghasilkan lingkungan di mana keputusan berbasis informasi menjadi prioritas.                                                                                           2. Pemeliharaan prediktif Menggunakan teknologi IoT dalam bidang industri memungkinkan pemilik untuk mengantisipasi mesin yang bermasalah dan harus diganti segera. Sebab, teknologi IoT bekerja melalui sensor yang setelah dipasang pada mesin dan platform operasi, dapat mengirimkan peringatan ketika faktor risiko tertentu muncul. Misalnya, sensor yang memantau robot atau mesin mengirimkan data ke platform, yang menganalisis data yang diterima secara real-time dan menerapkan algoritma canggih yang dapat mengeluarkan peringatan terkait suhu tinggi atau getaran yang melebihi parameter normal. 3. Implementasi perbaikan yang lebih cepat Teknologi IoT dan perangkatnya menghasilkan informasi berharga sehingga mereka yang bertanggung jawab untuk meningkatkan proses dalam model bisnis industri (insinyur proses, kualitas atau manufaktur) dapat mengakses data dan menganalisisnya lebih cepat dan otomatis, dan dari jarak jauh melakukan penyesuaian proses yang diperlukan. Ini juga meningkatkan kecepatan di mana perubahan dan peningkatan diterapkan dalam Operational Intelligence dan Business Intelligence, perubahan yang sudah menawarkan keunggulan kompetitif bagi banyak sekali bisnis industri. 4. Kontrol kualitas Kemampun teknologi IoT lain yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk memantau kualitas produk manufaktur pada setiap tahap, mulai dari bahan mentah yang digunakan dalam proses, hingga cara pengangkutannya (melalui aplikasi pelacakan cerdas), hingga ke reaksi pelanggan setelah produk diterima. Informasi ini sangat penting ketika ingin meningkatkan efisiensi perusahaan dan menerapkan perubahan yang diperlukan jika kegagalan terdeteksi. Tujuannya, tentu untuk mengoptimalkan proses dan segera mendeteksi masalah dalam rantai produksi. Juga telah dibuktikan bahwa penting untuk mencegah risiko di industri yang lebih rumit, seperti farmasi atau makanan. 5. Meningkatkan keamanan dan produktivitas Mesin yang merupakan bagian dari teknologi IoT dapat menghasilkan data waktu nyata terkait situasi di pabrik. Melalui pemantauan kerusakan peralatan, kualitas udara pabrik, dan frekuensi penyakit di suatu perusahaan. Maka dari itu, skenario berbahaya yang mengancam pekerja dapat dihindari . Ini tidak hanya meningkatkan keselamatan perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga produktivitas dan motivasi kerja karyawan. Selain itu, biaya ekonomi dan reputasi yang diakibatkan oleh manajemen keselamatan perusahaan yang buruk dapat diminimalisir.   Itulah contoh dan pemaparan penerapan IoT di bidang industri yang dapat diterapkan di tempat Anda. Ingin mengetahui lebih lanjut penerapan IoT di bidang industri? Hubungi konsultan kami dan kami siap membantu menerapakan IoT di pabrik Anda dengan cara yang praktis dan hemat biaya!

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

20 Sep 2022

...

Manajemen

Integrasi Manufaktur: Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi

Pengenalan Integrasi manufaktur telah menjadi faktor kunci dalam meraih kesuksesan di era industri modern. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi, banyak pihak yang membutuhkan integrasi manufaktur. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa integrasi manufaktur penting bagi perusahaan manufaktur, pemasok, konsumen, peneliti, pengembang, dan pemerintah. Perusahaan Manufaktur Integrasi manufaktur membantu perusahaan meningkatkan efisiensi produksi melalui pengoptimalan proses, pengelolaan rantai pasok yang terintegrasi, dan penggunaan teknologi terbaru. Hal ini membantu perusahaan mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan merespons permintaan pasar dengan lebih cepat. Pemasok Integrasi manufaktur memungkinkan pemasok terlibat secara langsung dalam proses produksi. Dengan akses yang lebih baik terhadap informasi dan data produksi, pemasok dapat mengatur persediaan dengan lebih efisien, mengurangi lead time, dan meminimalkan risiko kekurangan stok atau kelebihan persediaan. Konsumen Integrasi manufaktur memberikan manfaat langsung bagi konsumen. Dengan efisiensi produksi yang lebih tinggi, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik, harga yang lebih kompetitif, dan waktu pengiriman yang lebih cepat. Konsumen juga dapat memanfaatkan integrasi manufaktur dalam hal personalisasi produk atau opsi kustomisasi. Peneliti dan Pengembang Integrasi manufaktur memberikan akses yang lebih baik terhadap data produksi secara real-time. Hal ini membantu peneliti dan pengembang memahami tren pasar, mengevaluasi kinerja produk, dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat. Dalam era industri 4.0, integrasi manufaktur juga berperan penting dalam menghubungkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), analitik data, dan kecerdasan buatan (AI) dalam proses produksi. Pemerintah dan Regulator Pemerintah dan regulator memiliki peran penting dalam mengawasi standar keselamatan, kualitas produk, dan kepatuhan terhadap regulasi industri. Integrasi manufaktur memungkinkan pengumpulan dan pemantauan data produksi secara lebih efektif, sehingga pemerintah dan regulator dapat lebih responsif dalam menangani masalah kepatuhan dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Kesimpulan Integrasi manufaktur telah menjadi faktor kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi yang tinggi. Perusahaan manufaktur, pemasok, konsumen, peneliti, pengembang, dan pemerintah semuanya membutuhkan integrasi manufaktur untuk mencapai tujuan dan keberhasilan dalam industri manufaktur. Dengan menggunakan integrasi manufaktur, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas produk, dan merespons permintaan pasar dengan lebih baik. Para pemasok dapat terlibat lebih langsung dalam proses produksi, memastikan ketersediaan persediaan yang tepat waktu, dan mengurangi risiko ketidakseimbangan pasokan. Konsumen akan merasakan manfaat dari produk berkualitas lebih baik, harga yang lebih kompetitif, dan pengiriman yang lebih cepat. Peneliti dan pengembang akan mendapatkan akses ke data produksi real-time, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tren pasar, menguji dan memperbaiki produk dengan lebih efektif. Pemerintah dan regulator dapat memantau standar keselamatan, kualitas, dan kepatuhan terhadap regulasi dengan lebih baik melalui integrasi manufaktur. Secara keseluruhan, integrasi manufaktur merupakan fondasi yang kuat dalam mencapai efisiensi dan kualitas yang lebih baik dalam industri manufaktur di era modern ini.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 May 2023

...

Teknologi

4 Tren Teknologi di Industri Manufaktur Tahun 2023

Berikut ini adalah 4 Tren Teknologi yang diprediksi akan semakin dibutuhkan khususnya di Industri Manufaktur.   INTERNET OF THINGS : Teknologi IoT memungkinkan industri untuk membuat keputusan yang terukur dan tepat. Teknologi IoT juga menawarkan manajemen pemantauan jarak jauh dan pemeliharaan prediktif untuk mempertahankan visibilitas kinerja peralatan meskipun sedang bekerja dari jarak yang jauh.   AUGMENTED REALITY : Teknologi baru ini memungkinkan perusahaan untuk membuat dan menguji produk dalam dunia virtual sebelum produk tersebut diproduksi. Simulasi produksi ini diprediksi akan memberikan efisiensi waktu dan kualitas produk yang lebih baik, sehingga pengguna bisa memiliki pengalaman yang lebih baik.   3D PRINTING : Teknologi mutakhir satu ini bisa menghasilkan produk secara langsung hanya dengan satu mesin tunggal. Teknologi 3D printing dapat menghasilkan produk yang sama dengan hanya dengan satu kali proses tanpa memerlukan melalui pengelasan dan perakitan.   ARTIFICIAL INTELLIGENCE : Mesin satu ini didesain untuk mempelajari alogaritma sistem yang nantinya akan membantu perusahaan dalam memproduksi barang dengan lebih cepat. Pada dasarnya, kecerdasan buatan ini merupakan sebuah tren yang turut membantu industri manufaktur agar lebih efisien.   Bagaimana menurut Anda? Apakah perusahaan Anda sudah melakukan pemanfaatan teknologi melalui transformasi digital?

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

13 Oct 2022

...

Manajemen

MRP di Industri 4.0: Solusi Tantangan Produksi dan Persediaan di Era Digital

Industri 4.0 membawa perubahan besar pada dunia manufaktur dan supply chain management. Dalam konteks ini, Material Requirement Planning (MRP) menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi produksi dan rantai pasok. MRP adalah sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, menjaga tingkat persediaan yang tepat, dan memperbaiki efisiensi operasi produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep MRP, keuntungan MRP pada Industri 4.0, dan implementasi MRP pada perusahaan manufaktur. Konsep MRP pada Industri 4.0 MRP pada Industri 4.0 adalah sistem perencanaan persediaan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti big data, IoT, dan analisis data untuk mengoptimalkan proses produksi dan persediaan. MRP memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk produksi, memantau tingkat persediaan, dan membuat jadwal produksi yang efisien. Dalam konsep MRP pada Industri 4.0, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keuntungan MRP pada Industri 4.0 MRP pada Industri 4.0 memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, antara lain: Mengurangi biaya persediaan: Dalam konsep MRP, persediaan bahan baku dan komponen dijaga pada tingkat yang tepat, sehingga menghindari persediaan yang berlebihan dan mengurangi biaya persediaan. Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien, mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan komponen, dan memperbaiki jadwal produksi. Meningkatkan kualitas produk: Dalam konsep MRP, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Mengurangi waktu tunggu pelanggan: Dengan MRP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah implementasi MRP pada perusahaan manufaktur: Menentukan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Memilih sistem MRP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan integrasi dengan sistem manajemen produksi dan supply chain. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai penggunaan MRP. Melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja MRP secara teratur. Tantangan Implementasi MRP pada Industri 4.0 Meskipun MRP dapat memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, implementasi MRP pada Industri 4.0 dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat menerapkan MRP pada Industri 4.0:Ketergantungan pada teknologi: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan dukungan teknologi yang kuat dan kompleks seperti IoT, big data, dan AI. Perusahaan perlu mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum memulai implementasi MRP.Keamanan data: MRP melibatkan pengumpulan dan pengolahan data yang sensitif dan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber.Keterampilan SDM: Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan keterampilan SDM yang berkualitas dan terampil dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak terkait. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau menyediakan pelatihan yang sesuai untuk memastikan suksesnya implementasi MRP.Kesesuaian antar sistem: MRP terintegrasi dengan berbagai sistem seperti ERP, SCM, dan MES. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat terintegrasi dengan MRP dengan lancar dan tanpa masalah.Perubahan dalam proses bisnis: Implementasi MRP pada Industri 4.0 mungkin memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang telah ada. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mereka siap untuk perubahan dan bersedia mengadopsi proses baru yang diperlukan untuk suksesnya implementasi MRP.  Kesimpulan MRP adalah alat yang sangat berguna untuk perusahaan manufaktur dalam mengelola persediaan dan produksi mereka. Dalam era Industri 4.0, MRP dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Implementasi MRP pada Industri 4.0 memerlukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka siap secara teknologi, keamanan data, keterampilan SDM, kesesuaian antar sistem, dan perubahan dalam proses bisnis untuk sukses dalam mengimplementasikan MRP pada Industri 4.0

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

26 May 2023

...

Teknologi

Shortest Processing Time dan IoT: Meningkatkan Efisiensi Produksi

Shortest Processing Time (SPT) adalah salah satu strategi pengaturan jadwal produksi dalam manajemen operasi yang berfokus pada penggunaan mesin atau peralatan produksi dengan waktu pemrosesan yang paling pendek. Dalam industri manufaktur modern, penggunaan SPT tidak hanya memaksimalkan output, namun juga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.Namun, penggunaan SPT dalam industri manufaktur biasa memerlukan pemantauan dan kontrol yang ketat, terutama jika produksi melibatkan mesin dan peralatan yang berbeda-beda. Inilah mengapa Internet of Things (IoT) menjadi solusi yang menarik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengoptimalkan penggunaan SPT.Dalam implementasi IoT, setiap mesin atau peralatan produksi dilengkapi dengan sensor dan perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk mengirimkan informasi produksi secara real-time ke suatu sistem manajemen yang terpusat. Dengan demikian, sistem manajemen dapat memantau setiap mesin secara individual dan menentukan prioritas berdasarkan waktu pemrosesan terpendek.Selain itu, dengan penggunaan IoT, data produksi dapat dikumpulkan dan dianalisis secara real-time. Hal ini memungkinkan manajemen produksi untuk membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan efektif, termasuk pengembangan dan penerapan strategi SPT yang lebih efisien dan efektif.Baca juga: IoT dan Quality Management System: Tingkatkan Efisiensi Bisnis AndaPengembangan SPT dengan IoT dapat membawa banyak manfaat untuk industri manufaktur, termasuk:Meningkatkan efisiensi produksi dan outputMenurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntunganMengurangi risiko kesalahan produksi dan peningkatan kualitas produkMeningkatkan kepuasan pelanggan dengan pengiriman yang lebih cepat dan akuratDalam era Industri 4.0, pengembangan dan penerapan teknologi baru seperti IoT menjadi semakin penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan industri manufaktur. Penggunaan SPT dengan IoT adalah salah satu contoh praktis bagaimana teknologi dapat membawa manfaat langsung bagi industri dan konsumen.Konsultasikan penerapan IoT pada industri anda pada kami atau mau mengenal Leapfactor lebih dekat?KLIK DISINI! Baca juga:Sistem Integrasi Industri 4.0: Tingkatkan Efisiensi, Kualitas, Kurangi BiayaPengenalan Production Cycle Time (PCT) di Era Industri 4.0: Implementasi pada ManufakturMachine Vision di Manufaktur: Teknologi untuk Tingkatkan ProduktivitasMenerapkan Konsep Lean Manufacturing di Era Industri 4.0 untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi di Industri Manufaktur

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

19 Apr 2023

...

Sejarah

Sejarah Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0

Memasuki akhir tahun 2022 Indonesia melihat ada satu pembelajaran yang bisa ditarik selama 2,5 tahun terakhir selama pandemi, yaitu transformasi digital yang luar biasa. Seluruh masyarakat Indonesia mulai aktif melakukan aktivitas dalam keseharian menggunakan teknlogi digital. Hal tersebut mendorong size ekonomi digital Indonesia terus meningkat pesat.Melihat hal tersebut, pemerintah gencar menerapkan strategi sebagai inisiatif nasional industri 4.0 yang dijalankan dengan digital ekosistem lewat inovasi dan infrastuktur digital. Ada 5 sektor prioritas Indonesia yang ditetapkan pemerintah dalam menghadapi era Industri 4.0, yakni sektor makanan dan minuman, otomotif, kimia, elektronik, tekstil dan pakaian jadi. Berbicara tentang Revolusi Industri 4.0 yang saat ini telah ramai diperbicangkan, bagaimana sejarah Revolusi ini hingga sampai saat ini? Revolusi industri telah mengubah cara kerja manusia yang kita ketahui hal ini terjadi karena didorong oleh perlunya peningkatan suatu produksi yang menggunakan alat-alat mekanis. Semua itu memiliki dampak positif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, bahkan sampai mengubah peradaban manusia.   Berikut ini pembahasan mengenai revolusi industri yang membawa perkembangan secara besar-besaran di berbagai aspek kehidupan.   Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri? Revolusi Industri adalah suatu perubahan besar-besaran yang terjadi dalam dunia industri karena munculnya perkembangan teknologi dalam mengelolah sumber daya, sehingga menjadikan setiap prosesnya jauh lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, arti dari kata Revolusi adalah suatu perubahan yang terjadi dengan cepat dan mengubah dasar-dasar dari kehidupan. Sedangkan arti dari kata Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan dari yang tadinya berbentuk mentah, menjadi barang jadi yang memiliki nilai dan bermutu tinggi. Gabungan kedua kata tersebut telah menjadi topik yang menarik untuk dibahas sejak kemunculannya mulai dari era 1.0 sampai sekarang yang kita jalani di era 4.0.   Istilah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0 itu sendiri adalah penanda bahwasannya perubahan besar dalam dunia industri tersebut telah terjadi sebanyak 4 kali sehingga melahirkan 4 era yang berbeda. Revolusi industri pertama kali terjadi di negara Inggris yang mana saat itu kondisi negaranya berada dalam keadaan stabil. Untuk lebih lengkapnya, mari simak sejarah revolusi industri mulai dari 1.0 sampai 4.0 di bawah ini! Era Revolusi Industri 1.0 Perkembangan Revolusi Industri 1.0 Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840) dan ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun 1776 oleh James Watt di negara Inggris sehingga membawa perubahan besar di berbagai sektor. Mesin uap yang berbahan bakar batu bara ini ditenagai oleh mesin dan kebanyakan diperuntukkan untuk produksi tekstil di Inggris.  Seiring berjalannya waktu, mesin uap berkembang pula di berbagai industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual. Pada era ini jugalah pertama kali kegiatan produksi massal terjadi demi memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah jumlahnya. Apabila dilihat dari latar belakangnya, revolusi industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena disebabkan oleh beberapa hal: 1.      Situasi politik dan ekonomi yang stabil di negara Inggris 2.      Inggris kaya akan sumber daya alam 3.      Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi 4.      Dukungan pemerintah terhadap penemuan di bidang teknologi (Hak Paten) 5.      Arus urbanisasi dan perdagangan yang baik 6.      Munculnya paham ekonomi liberal 7.      Terjadinya revolusi agraria Dampak Revolusi Industri 1.0     Perubahan besar tersebut ditandai dengan cara manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi produk khususnya di beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan teknologi di seluruh dunia. Dengan adanya revolusi industri 1.0 tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah.   Era Revolusi Industri 2.0 Perkembangan Revolusi Industri 2.0 Setelah era 1.0 berakhir, revolusi industri pun masuk ke tahap selanjutnya yaitu Revolusi Industri 2.0. Revolusi Industri 2.0 adalah era revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-19 (1870-an) dan berfokus kepada efisiensi mesin di setiap lini (Assembly Line) dalam proses produksi karena ditemukannya tenaga listrik. Pada saat itu adanya produksi mobil secara massal mengharuskan kendaraan tersebut dirakit dari awal hingga akhir yang menyebabkan proses tersebut tentu tidak cepat dan tidak mudah. Dengan adanya lini produksi pada tahun 1913, menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan. Proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga untuk merakit dari awal hingga akhir. Diselesaikan dengan konsep Lini Produksi (Assembly Line) dengan memanfaatkan Conveyor Belt. Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di tempat yang berbeda. Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, dimana 1 orang hanya menangani 1 proses perakitan. Dampak Revolusi Industri 2.0 Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II, dimana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran. Era Revolusi Industri 3.0 Perkembangan Revolusi Industri 3.0 Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan dipicu oleh perkembangan mesin-mesin pintar (Komputer & Software) berbasis teknologi otomasi yang perlahan menggantikan peran-peran manusia di lapangan. Pada era inilah dimulainya digitalisasi khususnya di dunia industri. Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan. Dalam dunia manufaktur, Revolusi Industri 3.0 bisa dibilang merupakan revolusi yang sangat penting. Mengingat manufaktur menuntut ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi, dimana dua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan oleh manusia. Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas. Dampak Revolusi Industri 3.0     Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer. Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini. Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. Berbagai penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih. Era Revolusi Industri 4.0 Perkembangan Revolusi Industri 4.0 Era Revolusi Industri 4.0 telah menjadi perbincangan banyak pihak. Pemerintah, Industri, dan Perusahaan mengerahkan segala strategi untuk menghadapinya. Tapi sebelumnya, apa itu Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti internet, komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), machine learning, deep learning, cloud analytics, bahkan kendaraan otonom merevolusi setiap proses mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability). Teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya seperti ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital pun bermunculan di era revolusi industri terbaru ini. Dalam skala industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis. Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia. Penutup Revolusi Industri pertama kali didorong oleh perlunya peningkatan suatu reproduksi yang hanya dijalankan dengan penggunaan alat–alat mekanisme. Mulai dari penemuan mesin uap hingga teknologi yang semakin canggih yang mampu mengintegrasikan ruang maya dan fisik menjadi satu. Era revolusi industri sudah terbukti memberikan peluang baru di setiap tahapnya, mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0. Tergantung kepada kita melihat hal ini dari berbagai sudut pandang, bisa jadi adalah sebuah peluang baru atau bahkan sebuah ancaman. Dan jika terwujudnya Society 5.0 sebagai gabungan ruang maya dan ruang fisik akan menghasilkan teknologi yang semakin canggih. Memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk melayani kebutuhan manusia. Berkeinginan menerapkan konsep automasi yang modern di bisnis, perusahaan, atau pabrik Anda? Segera hubungi agent kami untuk konsultasi lebih lanjut!  

Pelajari Selengkapnya

Adnan Fauzi

14 Oct 2022

Whatsapp Us