Teknologi semakin lama semakin
berkembang dan juga mempengaruhi sektor industri tanpa terkecuali terhadap
industri manufaktur. Berbicara kemajuan teknologi tidak sah kalau kita tidak
berbicara mengenai Revolusi Industri 4.0.
Revolusi industri 4.0 diklaim akan memberikan
banyak perubahan terhadap pelaku industri, terutama di dunia manufaktur. Apa
saja perubahan yang mungkin terjadi?
Tentu saja yang namanya revolusi bukanlah
hal yang singkat membutuhkan waktu yang lama dan akan terus berkembang.
Revolusi ini akan terus berjalan hari ini, besok, dan seterusnya.
Di beberapa tahun belakangan ini, kita
mulai menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang melibatkan teknologi digital dan
internet di dalam industri manufaktur.
Lalu aspek apa saja yang dibawa oleh
Revolusi Industri 4.0 Ini yang bisa diterapkan ke dunia manufaktur?
Dengan menggunakan teknologi digital dan
internet sebagai dasarnya, maka Revolusi Industri 4.0 lebih berfokus pada
perkembangan dari software teknologinya bukan pada mesin-mesinnya. Berikut beberapa
aspek yang dibawa oleh Revolusi Industri 4.0 untuk dunia manufaktur lebih tepatnya
:
1. Artificial Intelligence (AI) atau
Kecerdasan Buatan
AI
disebut-sebut sebagai salah satu inovasi yang paling berpengaruh di era
revolusi industri 4.0 ini. AI juga merupakan bukti bahwa perkembangan dunia
digital sudah sangat maju. Bisa dibilang AI adalah tahap dimana komputer
memiliki kecerdasan, seperti layaknya manusia.
Ini membuat
mesin-mesin bisa memperkirakan kapan mereka harus bekerja, bahkan sampai
memberikan rekomendasi tindakan kepada penggunanya (baik dari segi perusahaan
maupun segi klien). Contoh implementasi AI yang paling sederhana adalah
kehadiran chatbot yang bisa anda temui di berbagai situs website.
Dalam industri
manufaktur, AI bisa membantu perusahaan dalam memprediksi kapan kira-kira mesin
perlu diperbaiki, bagaimana proses logistik berjalan dan perkiraan tiba/barang
habis, sampai mengatur jadwal produksi secara otomatis.
2. Kegiatan Berbasis Software
Saat ini
hampir semua kegiatan bisa dilakukan lewat aplikasi. Mulai dari belanja online,
meeting, kebutuhan transportasi, sampai mematikan lampu rumah dengan smart home. Kebutuhan software ini
ternyata tidak hanya ada di dunia kebutuhan konsumtif saja!
Di skala
industri, berbagai software diciptakan untuk mempermudah kinerja dan kolaborasi
antar divisi di dalam perusahaan. Salah satu contoh yang lain adalah mengatur
hubungan dengan klien, mengontrol sistem produksi dan sampai memantau logistik.
3. Sistem Komunikasi yang Lebih Kompleks
dan Bebas Hambatan
Sebenarnya
komunikasi di era ini akan lebih variatif karena banyak pilihan dan bisa disesuaikan
oleh kegiatan yang diperlukan.
Sehingga
muncul berbagai aplikasi komunikasi sekaligus fungsi bisnis dan
produktivitasnya. Contohnya: Trello, Jira, Slack, dan aplikasi integrasi
sejenis. Bahkan pembuatan dokumen yang lebih kompleks pun juga bisa dilakukan
secara online dan kolaboratif, seperti Google Docs (aplikasi kantor dengan
fitur komunikasi) dan Figma (aplikasi desain grafis kolaboratif).
4. Mulainya Era Robot
Manusia memang
punya batasan tersendiri, terutama jika kita berbicara tentang konsistensi,
fokus di waktu yang lama, serta energi yang dimiliki. Karena itu di Revolusi
Industri 4.0, robot mulai masuk dan menggantikan beberapa peran manusia.
Terutama di
sektor manufaktur yang menuntut ketelitian tertinggi. Beberapa perusahaan
multinasional (seperti Sony, Mitsubishi, dan lainnya) telah mengganti sebagian
besar tenaga manusia mereka dengan sistem robot yang bekerja secara otomatis.
5. Internet of Things
Internet of
Things (IoT) menghubungkan semua jenis perangkat teknologi: mulai dari HP,
komputer, printer, TV, monitor, kulkas, bahkan sampai perangkat berat seperti
robot dan mobil dengan sambungan internet.
IoT bisa
dibilang merupakan inti dari revolusi industri 4.0 itu sendiri. Seperti yang
anda lihat, semua yang disebutkan diatas membutuhkan infrastruktur internet
yang memadai. Di IoT-lah itu akan dibahas.
Dengan prinsip
IoT, semua perangkat bisa saling terkoneksi satu sama lain. Karena itu, bisa
saja nanti anda sebagai pemilik perusahaan, mengontrol kegiatan produksi pabrik
anda hanya lewat smartphone. Mengingat semua data baik data mesin, stock,
siklus logistik, dan sebagainya sudah bisa diakses lewat semua perangkat.
Dunia akan terus berkembang maju.
Langkah yang harus kita ambil adalah tetap berusaha untuk menyeimbangkan
kapasitas kita terhadap segala perubahan tersebut.
Siap atau tidak, kita harus segera beradaptasi dengan
Revolusi Industri 4.0. Dengan adanya kemajuan teknologi ini diharapkan industri
manufaktur Indonesia bisa berkembang dan bersaing dengan negara lain.
Sudah siapkah Anda menerapkan Revolusi Industri 4.0 ini
di Industri Manufaktur Anda?