Teknologi

Contoh Digitalisasi Manufaktur di Era Industri 4.0

Contoh Digitalisasi Manufaktur di Era Industri 4.0

Adanya digitalisasi sudah membuat banyak perubahan terutama dalam ranah manufaktur. Di Industri 4.0 ini membuka peluang baru bagi beberapa perusahaan manufaktur untuk mningkatkan produksi dan efisiensi mereka. Berikut beberapa contoh teknologi agar digitalisasai dapat membantu perusahaan manufaktur anda:

Internet of Things (IOT) dan Sensor

Banyak perusahaan di industri 4.0 ini sudah menggunakan sensor untuk mengumpulkan data secara real-time mengenai kondisi mesin, inventaris, menghitung produksi dan rantai pasokan. Data ini dapat dianalisis untuk mengidentifikasi potensi pengembangan dan issue perbaikan. Contohnya adalah: sensor pada mesin produksi dapat memantau suhu, tekanan, dan keausan komponen, yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemeliharaan preventif yang tepat waktu, menghindari kerusakan dan penurunan produktivitas.

Manufaktur berbasis cloud

Perusahaan di era Industri 4.0 sudah banyak memanfaatkan cloud computing dengan menyimpan data produksi, informasi inventaris, dan catatan lainnya secara aman dan dapat diakses dari mana saja. Ini memungkinkan berbagai tim dan departemen untuk saling berbagi informasi secara real-time untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan kordinasi, sehingga menghindari terjadi miss komunikasi.

Manufaktur berbasis AI (artificial Intelligence)

Teknologi kecerdasan buatan (AI) memainkan peran kunci dalam mempercepat digitalisasi manufaktur. Dengan menggunakan AI,perusahaan dapat menganalisis data besar yang dihasilkan oleh mesin produksi dan proses manufaktur untuk mengidentifikasi pola, tren, dan kecenderungan yang tidak terlihat sebelumnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan prediksi permintaan pasar, dan mengurangi waktu siklus produksi.

Robotika dan Otomatisasi

Penerapan robotika dan otomatisasi telah mengubah lanskap manufaktur. Robot dapat digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang berulang, berat, atau berbahaya secara konsisten dan akurat. Dalam era Industri 4.0, robot kollaboratif (cobots) juga telah diperkenalkan, yang dapat bekerja berdampingan dengan pekerja manusia untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan. Contoh digitalisasi manufaktur ini telah membantu perusahaan mengurangi biaya tenaga kerja, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat waktu produksi.

Analitik Data dan Prediksi Perawatan

Memanfaatkan analitik data dan prediksi perawatan, perusahaan manufaktur dapat mengidentifikasi pola keausan,kerusakan, atau kegagalan mesin sebelum terjadi. Dengan memprediksi kebutuhan perawatan dan pemeliharaan, perusahaan dapat mengurangi waktu henti produksi yang tidak terencana, meningkatkan ketersediaan mesin, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Penggunaan analitik data juga dapat membantu perusahaan dalam melakukan peramalan permintaan, merencanakan produksi dengan lebih efisien, dan menghindari overproduksi atau kekurangan stok.

Digitalisasi manufaktur di era Industri 4.0 telah memberikan peluang baru bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing mereka. Dengan menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor, cloud computing, kecerdasan buatan (AI), robotika, dan analitik data, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya,meningkatkan kualitas produk, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era Industri 4.0, digitalisasi manufaktur menjadi kunci kesuksesan bagi perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif dalam pasar global yang semakin kompetitif.

Masih bingung dengan cara implementasinya? Ayo hubungi kami untuk konsultasi!

Artikel yang mungkin Anda suka
Smart Factory: Revolusi dalam Industri

Teknologi

Smart Factory: Revolusi dalam Industri

Industri manufaktur telah mengalami perubahan dramatis berkat teknologi canggih yang mengubah cara pabrik beroperasi. Salah satu terobosan terbesar dalam dunia manufaktur adalah konsep "Smart Factory" atau pabrik pintar. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep Smart Factory dan bagaimana revolusi ini mempengaruhi industri secara keseluruhan.1. Apa itu Smart Factory?Smart Factory adalah konsep yang mengintegrasikan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analitik data ke dalam proses manufaktur. Tujuan utamanya adalah menciptakan pabrik yang lebih efisien, adaptif, dan responsif.2. Automatisasi yang Lebih TinggiPabrik pintar menggunakan otomatisasi untuk mengendalikan hampir semua aspek produksi. Robot, sensor, dan sistem kontrol otomatis digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dan meningkatkan kualitas produk.3. Prediksi dan Pemeliharaan PemeliharaanDengan data yang terus-menerus dikumpulkan dari berbagai sensor, Smart Factory dapat memprediksi kerusakan mesin atau kegagalan produksi dan merencanakan pemeliharaan sebelumnya. Ini mengurangi waktu henti produksi yang tidak terduga.4. Efisiensi Energi dan Bahan BakuPabrik pintar juga berfokus pada efisiensi energi dan penggunaan bahan baku. Sensor dan kontrol cerdas memantau konsumsi energi dan mengoptimalkan penggunaannya, mengurangi dampak lingkungan.5. Pengendalian Kualitas yang Lebih KetatDengan penggunaan AI dan analitik data, Smart Factory dapat menjaga standar kualitas yang lebih ketat dengan mendeteksi cacat produk lebih cepat dan akurat.6. Produksi yang AdaptifKemampuan adaptif Smart Factory memungkinkan perubahan produksi yang cepat dan efisien, sehingga pabrik dapat merespons perubahan permintaan pasar dengan lebih baik.7. Keamanan Data yang PentingDalam konteks Smart Factory, keamanan data sangat penting karena banyaknya data yang dikumpulkan dan digunakan dalam proses produksi. Perlindungan data harus menjadi prioritas utama.8. Tantangan dan PeluangMeskipun Smart Factory membawa banyak manfaat, ada juga tantangan yang perlu diatasi, seperti investasi awal yang tinggi dan perubahan budaya di tempat kerja. Namun, peluang untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing jangka panjang sangat besar.9. Masa Depan ManufakturSmart Factory adalah masa depan manufaktur. Revolusi ini akan mengubah cara produk dibuat, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk. Perusahaan yang mengadopsi teknologi ini akan lebih siap menghadapi persaingan global yang semakin sengit.PenutupSmart Factory adalah revolusi dalam industri manufaktur. Ini adalah langkah besar menuju produksi yang lebih efisien, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan. Semakin banyak perusahaan yang mengadopsi konsep Smart Factory, semakin besar potensi untuk mengubah cara dunia membuat barang. Dalam era digital ini, mengikuti perkembangan teknologi produksi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam industri.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

06 Sep 2023

Serialisasi di Industri Farmasi: Inovasi BPOM & Industri 4.0

Teknologi

Serialisasi di Industri Farmasi: Inovasi BPOM & Industri 4.0

Revolusi industri telah membawa banyak perubahan pada sektor manufaktur, termasuk di sektor farmasi. Salah satu perubahan penting yang terjadi adalah pengenalan teknologi serialisasi dalam proses produksi. Serialisasi adalah proses pencatatan informasi produk secara unik, mulai dari produksi hingga penjualan. Dalam industri farmasi, serialisasi sangat penting untuk memastikan keamanan dan keaslian obat-obatan, serta memenuhi persyaratan regulasi dari BPOM. Dalam proses produksi farmasi,serialisasi memungkinkan setiap produk diberikan kode identifikasi unik, yang dapat digunakan untuk melacak produk tersebut dari proses produksi hingga pengiriman. Hal ini membantu memastikan bahwa produk asli dan aman, serta memudahkan BPOM dan pihak berwenang untuk mengidentifikasi dan menindak produk-produk palsu atau ilegal. Namun, implementasi teknologi serialisasi tidak mudah dan memerlukan investasi yang besar dalam infrastruktur teknologi dan sistem manajemen data. Proses produksi juga perlu disesuaikan dengan standar dan persyaratan BPOM dan regulasi lainnya. Meskipun demikian,manfaat yang dihasilkan oleh serialisasi sangat signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi farmasi. Dalam revolusi industri saat ini,teknologi serialisasi adalah bagian penting dari Industri 4.0 dan Internet of Things (IoT). Teknologi seperti blockchain juga dapat digunakan dalam serialisasi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi proses produksi. Namun, tantangan teknologi dan risiko keamanan siber juga terus meningkat dengan perkembangan teknologi serialisasi dan IoT. Oleh karena itu, penting bagi industri farmasi dan BPOM untuk terus mengembangkan dan memperkuat sistem keamanan dan privasi data untuk melindungi produk dan informasi yang terkait. Dalam kesimpulannya, teknologi serialisasi adalah inovasi penting dalam revolusi industri yang memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan keaslian produk farmasi serta memenuhi persyaratan regulasi dari BPOM. Implementasi teknologi serialisasi membutuhkan investasi yang besar dalam infrastruktur dan sistem manajemen data, namun manfaatnya sangat signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi. Oleh karena itu, industri farmasi dan BPOM harus terus mengembangkan dan memperkuat sistem keamanan dan privasi data untuk melindungi produk dan informasi yang terkait.Baca Juga: Supply Chain Management : Peran Utama Dalam Rantai Produksi

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 Apr 2023

Manajemen Produksi & IoT: Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas

Teknologi

Manajemen Produksi & IoT: Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas

Dalam era digital, manajemen produksi yang efektif menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan bisnis. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi melalui manajemen produksi yang efektif.Manajemen Produksi yang EfektifManajemen produksi yang efektif melibatkan koordinasi antara berbagai fungsi bisnis, termasuk produksi,pemasaran, dan keuangan, serta penentuan sumber daya dan jadwal produksi yang tepat. Dengan menggunakan sistem manajemen produksi yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi.Internet of Things (IoT)IoT adalah teknologi yang memungkinkan perangkat untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain secara nirkabel. Dalam konteks manajemen produksi, IoT dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat dan sistem, termasuk mesin produksi, perangkat lunak manajemen produksi, dan sensor untuk memantau kinerja produksi dan kualitas produk secara real-time. Meningkatkan Efisiensi Produksi dengan IoTDengan menggunakan IoT dalam manajemen produksi, perusahaan dapat memantau kinerja mesin produksi secara real-time dan membuat keputusan yang cepat berdasarkan data yang diperoleh. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah produksi dengan lebih cepat dan akurat, serta meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.Meningkatkan Kualitas Produk dengan IoTIoT juga dapat membantu meningkatkan kualitas produk dengan memantau kinerja mesin produksi dan sensor yang dapat mendeteksi cacat pada produk. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari sensor, perusahaan dapat menentukan apakah produk memenuhi standar kualitas dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki cacat dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.Kesimpulan:Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi IoT dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi melalui manajemen produksi yang efektif. Dengan memanfaatkan IoT dalam manajemen produksi, perusahaan dapat memantau kinerja produksi secara real-time, meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk secara keseluruhan.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

12 Apr 2023

Water Monitoring Berbasis IoT

Teknologi

Water Monitoring Berbasis IoT

Pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan dari sumber daya air merupakan tantangan global yang semakin mendesak. Dalam era teknologi yang terus berkembang, Internet of Things (IoT) telah membuka pintu untuk solusi inovatif dalam pemantauan dan manajemen sumber daya air. Salah satu aplikasi penting dari IoT dalam konteks ini adalah water monitoring berbasis IoT. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan konsep water monitoring berbasis IoT,manfaatnya, dan bagaimana teknologi ini dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air. 1.   Konsep Water Monitoring Berbasis IoT:Water monitoring berbasis IoT mengacu pada penggunaan sensor dan perangkat yang terhubung melalui jaringan internet untuk memantau dan mengumpulkan data tentang kualitas air, ketersediaan, dan penggunaan air secara real-time. Sensor-sensor ini dapat dipasang di berbagai lokasi strategis, seperti sungai,danau, sumur, atau instalasi pengolahan air. Data yang diperoleh dari sensor-sensor ini kemudian dikirim ke platform cloud untuk dianalisis dan diakses oleh pengelola sumber daya air. 2.   Manfaat Water Monitoring Berbasis IoT:a. Pemantauan Real-time: Water monitoring berbasis IoT memungkinkan pengelola sumber daya air untuk memantau kondisi air secara real-time. Mereka dapat mendapatkan informasi tentang kualitas air, suhu, tingkat keasaman, dan keberadaan zat pencemar dengan cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan tindakan responsif untuk masalah seperti polusi atau perubahan kualitas air yang tidak diinginkan.b. Deteksi Dini dan Peringatan Dini:Dengan menggunakan sensor-sensor IoT, water monitoring dapat mendeteksi perubahan yang tidak normal dalam kualitas air atau ketersediaannya. Misalnya,jika tingkat pencemaran melebihi ambang batas yang ditetapkan, sistem dapat mengirimkan peringatan dini kepada pihak berwenang, yang memungkinkan tindakan segera untuk melindungi sumber daya air.c. Penghematan Sumber Daya: Water monitoring berbasis IoT membantu dalam mengoptimalkan penggunaan air dengan memberikan informasi yang akurat tentang penggunaan air di berbagai titik. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang membuang air secara berlebihan atau menerapkan kebijakan penghematan air yang lebih efektif. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya air dapat ditingkatkan secara keseluruhan.d. Analisis dan Perencanaan Lebih Baik:Data yang dikumpulkan melalui water monitoring berbasis IoT dapat dianalisis untuk memahami pola penggunaan air, perubahan jangka panjang, dan tren yang dapat membantu dalam perencanaan keberlanjutan. Pengelola sumber daya air dapat mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan atau peningkatan infrastruktur untuk memastikan ketersediaan air yang optimal di masa depan. 3.  Implementasi Water Monitoring Berbasis IoT:a. Sensor dan Pemantauan Jaringan: Instalasi sensor-sensor yang tepat di sumber daya air utama dan infrastruktur yang terkait adalah langkah awal dalam implementasi water monitoring berbasis IoT. Sensor-sensor ini harus terhubung dengan jaringan yang memungkinkan pengiriman data secara real-time.b. Cloud Platform dan Analitik: Data yang diperoleh dari sensor-sensor IoT dikirim ke platform cloud untuk penyimpanan dan analisis lebih lanjut. Pengguna dapat mengakses data ini melalui antarmuka pengguna yang mudah digunakan dan menerima laporan atau peringatan melalui aplikasi seluler atau email.c. Aksi Responsif: Data yang dianalisis dapat digunakan untuk mengambil tindakan responsif, seperti memberikan peringatan dini, mengatur aliran air, atau mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan atau perbaikan. Kesimpulan:Water monitoring berbasis IoT merupakan solusi yang inovatif dan efektif dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan menggunakan teknologi sensor dan jaringan terhubung, water monitoring berbasis IoT dapat memberikan pemantauan real-time,deteksi dini, penghematan sumber daya, dan analisis yang diperlukan untuk pengelolaan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan menerapkan solusi ini,kita dapat melindungi sumber daya air yang sangat berharga dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup kita.  

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

23 Jun 2023

Remote Sensing untuk Industri Berbasis Air

Teknologi

Remote Sensing untuk Industri Berbasis Air

Dalam era industri yang berkembang pesat, pengelolaan sumber daya air menjadi semakin penting. Industri yang bergantung pada air, seperti pertanian, perikanan, pengolahan makanan, dan pembangkit listrik, perlu mempertahankan efisiensi dan keberlanjutan dalam penggunaan dan pengelolaan sumber daya air. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana teknologi remote sensing dapat digunakan dalam industri berbasis air untuk meningkatkan pengawasan,pengukuran, dan pengelolaan yang lebih baik. Pengawasan Kualitas Air: Dengan remote sensing, dapat dilakukan pemantauan dan pengawasan kualitas air secara akurat dan real-time. Sensor yang dipasang pada pesawat atau satelit dapat mengumpulkan data tentang kualitas air, seperti tingkat kekeruhan, suhu, konsentrasi nutrien, dan polutan. Informasi ini memungkinkan para pengelola industri untuk mengidentifikasi perubahan atau pencemaran yang dapat mempengaruhi kualitas air, sehingga dapat diambil tindakan yang cepat dan tepat. Pemetaan Sumber Daya Air: Teknologi remote sensing juga memungkinkan pemetaan yang lebih baik tentang sumber daya air, seperti sungai, danau, atau reservoir. Dengan menggunakan citra satelit atau pesawat terbang, dapat dilakukan pemetaan spasial yang detail tentang distribusi air, aliran, dan perubahan tata guna lahan sekitarnya. Informasi ini berguna dalam perencanaan penggunaan lahan, penentuan potensi banjir, dan manajemen wilayah sungai secara efektif. Prediksi Ketersediaan Air: Melalui analisis data dari remote sensing, dapat dilakukan prediksi ketersediaan air di masa depan. Informasi tentang curah hujan, tutupan awan,evapotranspirasi, dan kondisi hidrologi dapat digunakan untuk memperkirakan pasokan air di daerah tertentu. Hal ini membantu industri berbasis air dalam perencanaan produksi, pengelolaan pasokan air, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Pengukuran Efisiensi Penggunaan Air:Dengan menggunakan teknologi remote sensing, dapat dilakukan pengukuran efisiensi penggunaan air dalam industri. Data tentang penggunaan air,seperti irigasi pertanian, pengolahan industri, atau konsumsi domestik,dapat dikumpulkan dan dianalisis. Informasi ini memungkinkan identifikasi area yang membutuhkan perbaikan efisiensi, pengelolaan air yang lebih cerdas, dan pengurangan limbah air. Keberlanjutan dan Pengelolaan Risiko:Penerapan remote sensing dalam industri berbasis air juga membantu dalam pengelolaan risiko dan keberlanjutan. Informasi yang diperoleh dari pemantauan air secara kontinu memungkinkan identifikasi dini terhadap perubahan yang tidak diinginkan, seperti penurunan kualitas air atau peningkatan risiko banjir. Dengan adanya data ini, langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan memastikan kelangsungan operasional industri. Kesimpulan:Remote sensing memberikan solusi yang efektif untuk industri berbasis air dalam mengoptimalkan penggunaan dan pengelolaan sumber daya air. Dengan memanfaatkan teknologi ini, industri dapat meningkatkan pengawasan kualitas air, pemetaan sumber daya air, prediksi ketersediaan air, pengukuran efisiensi penggunaan air, serta meningkatkan keberlanjutan dan pengelolaan risiko. Penggunaan remote sensing dalam industri berbasis air merupakan langkah penting dalam mencapai penggunaan sumber daya air yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta menjaga keberlanjutan industri jangka panjang.

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

26 Jun 2023

Defect Rate Manufaktur: Pengertian, Penyebab, Mengurangi

Teknologi

Defect Rate Manufaktur: Pengertian, Penyebab, Mengurangi

Defect rate adalah salah satu parameter penting dalam industri manufaktur. Defect rate atau tingkat cacat merujuk pada jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Semakin tinggi defect rate, semakin besar kemungkinan produk tidak dapat dijual atau harus dijual dengan harga diskon yang rendah. Hal ini tentunya berdampak pada keuntungan dan reputasi perusahaan. Pengertian Defect Rate Defect rate atau tingkat cacat merupakan ukuran persentase produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Defect rate biasanya dihitung berdasarkan total jumlah produk yang diproduksi dan jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas. Penyebab Defect Rate yang Tinggi Tingkat defect rate yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor,termasuk:Ketidakmampuan mesin atau peralatan: Mesin yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan produk cacat. Kurangnya pelatihan karyawan: Karyawan yang tidak terampil atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses produksi dapat menyebabkan produk cacat. Bahan baku yang buruk: Bahan baku yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menyebabkan produk cacat. Kurangnya pengawasan kualitas: Pengawasan kualitas yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan produk cacat. Desain yang buruk: Desain yang buruk atau tidak mempertimbangkan proses produksi dapat menyebabkan produk cacat. Cara Mengurangi Defect Rate Tingkat defect rate yang rendah sangat penting untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan dan meminimalkan kerugian bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi defect rate:Meningkatkan pelatihan karyawan: Pelatihan karyawan yang baik dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam proses produksi dan mengurangi jumlah produk cacat. Memperbarui mesin dan peralatan: Memperbarui atau mengganti mesin dan peralatan yang usang atau rusak dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah produk cacat. Menjalin hubungan dengan pemasok bahan baku yang andal: Memastikan bahwa bahan baku memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dapat mengurangi jumlah produk cacat. Memperbaiki proses produksi: Meninjau kembali dan memperbaiki proses produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan efisiensi. Meningkatkan pengawasan kualitas: Menjaga pengawasan kualitas yang ketat selama seluruh proses produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat. Contoh metode untuk mengurangi defect rate antara lain adalah Six Sigma,Total Quality Management (TQM), dan Statistical Process Control (SPC). Metode-metode ini melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan tindakan yang tepat untuk mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan efisiensi produksi. Dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab defect rate yang tinggi dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya, perusahaan dapat memperbaiki efisiensi produksi dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat berdampak positif pada keuntungan dan reputasi perusahaan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat terhadap produk dengan kualitas yang lebih baik.Baca juga: PERAN PENTING ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR: MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL

Pelajari Selengkapnya

Rizkar Maulana Andin

17 Apr 2023

Whatsapp Us